Part 16

88 9 7
                                    

"Leader 'GOTH' benar-benar tidak kenal menyerah ya!" Celetuk Hiro membuat Hina kaget.

"Kenapa?"

"Hampir setiap hari dia menanyakan jadwal dan juga nomormu. Dia tertarik sekali denganmu." Ucap Hiro sambil tersenyum jahil.

"Hentikan! Aku tahu tatapanmu itu. Lagipula dia tertarik dengan semua cewek cantik. Hmmm... Mungkin aku harus bangga ya karena masuk didaftar cewek cantiknya."

"Aku penasaran bagaimana reaksinya kalau tahu ternyata cewek yang diincarnya itu... Apa dia bilang? Teman kecil?"

"Hahaa... Mungkin dia akan berhenti menerormu." Ucap Hina sedikit lucu tapi ngeri membayangkan Shinji dan personil 'GOTH' lainnya tahu.

"Mungkin itu ide bagus! Jujur saja, aku selalu merasa terganggu setiap kali dihubungi olehnya." Ucap Hiro. "Kenapa kau tidak bocorkan saja rahasiamu. Kalian semua sudah cukup dekat, kan?"

"Kau gila ya? Tidak mungkin aku membocorkannya! Kami tidak sedekat itu sampai harus membocorkan rahasiaku. Lagipula... Mereka pasti kecewa. Cewek cantik yang mereka idolakan ternyata tidak secantik yang mereka lihat." Sambil tersenyum, Hiro membelai rambut Hina bermaksud menghiburnya.

"Aslinya juga sudah cantik kok. Kau saja yang tidak percaya diri. Kau tidak mungkin terkenal kalau tidak cantik."

"Aku terkenal karena bantuan make up, wig panjang, kontak lens berwarna hazel, tinggi badan dan sedikit sikap feminim yang sudah dilatih oleh bibi. Kau bohong kalau bilang aslinya sudah cantik! Buktinya tidak ada cowok yang mendekatiku dari SMA." Bantah Hina yang membuat Hiro menggaruk kepalanya karena bingung.

"Kau sendiri tahukan tidak ada yang mendekatimu karena Yamato." Celetuk Hiro membuat Hina diam. "Dan juga... kau harus bersikap lebih feminim kalau mau ditaksir cowok dengan penampilan aslimu."

"Hmmm.. Berarti cowok itu tidak menyukaiku apa adanya dong! Apa bedanya dengan aku sebagai Hina!"

"Haa~ah... Aku lelah setiap kali berdebat soal ini denganmu. Kita sudah hampir sampai, rapihkan dandananmu." Ucap Hiro yang langsung dituruti Hina. Dia mulai merapihkan rambut dan memastikan dandanannya sempurna.

Hari ini Hina ada briefing untuk acara reality show di sebuah stasiun tv lokal. Bukan hanya 'GOTH' yang semakin terkenal setelah single-nya rilis, Hina juga mendapatkan banyak tawaran iklan karena aktingnya yang bagus. Dan kali ini dia diminta untuk menjadi bintang tamu di reality show yang saat ini ratingnya selalu tinggi. Tentu saja manajemen Hina tidak menolak tawaran itu.

"Aku benar-benar berharap kau bisa membawa sikap feminimmu saat menjadi Yusa." Celetuk Hiro ketika sampai di lokasi dan melihat Hina sudah rapi.

"Lihatkan! Kau bahkan lebih memilih Hina daripada Yusa!" Ucap Hina cemberut.

"Apa? Hina dan Yusa kan orang yang sama! Bagaimana bisa aku memilih?!" Balas Hiro yang jelas membuat Hina tidak bisa berdebat lagi. Dia langsung keluar dari mobil sambil cemberut kesal.

"Aku tunggu di lobi, kau parkir mobil dulu sana!" Celetuk Hina yang membuat Hiro tertawa.

"Kau jelek kalau cemberut!"

Hina menghiraukan ledekan sepupunya itu dan masuk ke lobi gedung. Dia sedikit tercengang ketika masuk stasiun televisi itu karena interior designnya yang unik dimana di setiap sudut dindingnya tertempel layar televisi yang memutar semua acara yang ada di setiap studio. Hina ingat pernah membaca interior design stasiun televisi itu di majalah tapi ini pertama kalinya dia masuk ke gedung itu.

Ya, ini pertama kalinya juga Hina diundang ke stasiun televisi lokal.
Emosi Hina langsung hilang ketika melihat design unik tempat itu. Sambil menunggu manajernya, Hina pun asik melihat tayangan acara favoritnya yang diputar di salah satu layar televisi. Sayangnya, keasikannya itu terganggu ketika namanya dipanggil oleh seorang cowok yang sangat tidak ingin dia temui.

My Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang