Bunyi derum motor yang melaju di daerah pertokoan Shibuya semakin membuat kebisingan di area yang terlalu ramai itu. Shinji yang sedang asik jalan-jalan mengendarai motornya, terjebak dalam kemacetan. Ditengah udara dingin dan cuaca yang mendung, Shinji melanjutkan perjalanannya menuju toko musik yang dia kelola bersama dengan pamannya. Karena hari ini dia libur, dia bermaksud untuk memeriksa penjualan 'GOTH' di toko itu.
'Pandora', itulah nama toko kasetnya. Toko itu sudah berdiri sekitar dua tahun. Dan Shinji dipercaya oleh pamannya untuk mengelola toko. Namun karena sekarang dia sudah terlalu sibuk dengan jadwal musiknya, dia hanya bisa mengontrol dari jauh dan memercayakannya kepada teman SMA-nya.
Sepanjang perjalanan, Shinji kembali memikirkan satu cewek yang sampai saat ini membuat emosinya labil. Siapa lagi kalau bukan Hina Sakai. Sewaktu Hina datang ke konser terakhirnya di Yokohama, dia senang sekali karena Shinji berpikir Hina tidak mungkin datang setelah apa yang dilakukannya di mobil waktu itu. Dan dia tidak mengerti dengan tatapan Hina ketika konser seolah mengatakan kalau cewek itu juga menyukainya. Entah apa yang membuat Hina terus menerus menolaknya. Apa ini hukuman untuknya karena selalu jalan dengan cewek berbeda setiap minggunya.
Shinji menyingkirkan pikiran itu dan karena cuaca juga tidak mendukung, dia segera pergi dari toko bermaksud untuk pulang. Sayangnya dia terjebak macet karena ada kecelakaan membuat moodnya semakin memburuk. Ditambah lagi hujan turun dan langsung deras hingga cowok itu basah kuyup diatas motornya. Bersamaan dengan orang-orang yang berlarian, Shinji menepikan motornya dan ikut berteduh. Menunggu hujan yang tidak kunjung reda membuatnya merasa bosan sampai terlintas ide untuk menghubungi orang yang dia kenal. Cowok itu langsung memasukkan nomor telepon dan menelponnya.
"Halo, Yusa?!" Sapa Shinji ketika teleponnya diangkat oleh cewek yang tidak lain adalah Yusa.
"Ada... Apa Shinji?" Tanya Yusa dengan nada heran.
"Aah... Aku kehujanan di daerah Shibuya , toko kaset yang pernah kau datangi. Kau bilang rumahmu di dekat situ kan? Aku numpang berteduh di apartemenmu ya." Pinta Shinji.
"Apa? Meneduh?"
"Kenapa? Shinji? Hai Shinji kau kehujanan?" Sapa Ran dari telepon Yusa.
"Kau di sana juga Ran?" Tanya Shinji.
"Iya, sama Anzu juga... Kita lagi kumpul."
"Curang sekali ngumpul ga ngajak-ngajak."
"Kalau begitu datang saja ke sini. Kau butuh tempat berteduh kan. Aku kirimkan alamatnya ya." Ucap Ran tanpa memerdulikan suara protes Yusa disebelahnya membuat Shinji tersenyum.
"Baiklah aku ke sana ya." Ucap Shinji yang kembali hujan-hujanan dengan motornya menuju apartemen Yusa. Entah kenapa mood jeleknya menghilang setelah mendengar suara teman kecilnya itu. Sesampainya di apartemen Yusa, dia sudah sangat basah kuyup membuat Yusa tercengang. Yusa langsung mengambil handuk untuk cowok itu.
"Maaf merepotkan." Ucap Shinji sambil mengeringkan rambutnya dan bajunya yang basah.
"Tidak apa-apa." Jawab Yusa mempersilahkan cowok itu masuk dan disapa oleh Ran dan Anzu. Yusa mengambil baju di kamarnya dan memberikannya kepada Shinji.
"Bajumu dikeringkan dulu saja, sementara kau pakai ini dulu."
Shinji menerima baju itu dan merasa tidak yakin kalau baju itu muat untuknya. Yusa menunjukkan kamar mandinya menyuruh Shinji untuk berganti baju. Shinji cukup terkejut karena ternyata baju yang diberikan Yusa adalah baju cowok dan ukurannya cukup pas. Setelah ganti baju, Yusa menyeduhkan teh hangat untuk cowok itu.
"Waah... Jadi merepotkan." Ucap Shinji tidak merasa bersalah sama sekali.
"Kau terlihat senang tuh Shinji merepotkan orang." Celetuk Anzu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Identity
Roman d'amourHinamori Yusa seorang cewek bertubuh tinggi dengan potongan rambut pendek seperti cowok dan selalu memakai kaca mata. Gaya berpakaiannya tidak pernah stylish dan selalu bergaya seperti cewek tomboy. Hanya 3 orang yang tahu rahasianya yaitu kedua sa...