Part 26

30 4 4
                                    

Terdengar ketukan pintu dari luar kamar Hina. Cewek itu yang sudah selesai berdandan langsung membuka pintu kamar dan menyambut manajernya dengan senyum lelah. Satu jam setelah Hina sampai di hotel dengan terpuruk, dia langsung menhubungi Hiro dan mengabari kalau dia sudah sampai hotel. Jelas mendengar suara Hina, manajernya itu langsung tahu kalau terjadi sesuatu dengan Hina. Tapi Hina menolak untuk ditemui dan meminta Hiro untuk menjemputnya jika sudah mau berangkat ke konser 'GOTH'. Sesuai dengan permintaan Hina, Hiro saat ini berada di depan kamar Hina dan hanya bisa menghela nafas melihat Hina. Dia berdandan dengan sempurna, hanya saja dia tidak bisa menyembunyikan kesedihan dimatanya.

"Kau sudah siap?" Tanya Hiro dan Hina menjawabnya dengan anggukan meyakinkan diri sendiri kalau dia baik-baik saja.

Selama perjalanan, Hina asik dengan lamunannya membuat Hiro gemas melihatnya.

"Aku tidak akan membiarkanmu turun dari mobil kalau kau masih memasang wajah seperti ini!" Ucap Hiro yang sudah memberhentikan mobilnya di pinggir jalan membuat Hina menatapnya heran.

"Tidak bisakah kau mengendalikan dirimu sebagai Hina?! Entah apa yang Shinji lakukan padamu, tapi kau sendiri yang memintaku untuk memberikanmu waktu bersama dengannya. Kalau hal itu hanya membuatmu sedih, seharusnya dari awal aku tidak mengijinkanmu pergi bersamanya!"

Hina hanya menghela nafas mendengar omelan Hiro itu. Dia tahu ini semua salahnya dan dia harus memperbaiki moodnya. Tapi setiap kali mengingat kejadian tadi siang membuat wajahnya memerah dan hatinya terasa sakit. Dia sendiri juga sudah bosan mendengar omelan Hiro.

"Kenapa kau tidak katakan saja yang sebenarnya pada Shinji?! Tentang dirimu sebagai Yusa."

"Tidak mungkin aku bisa mengatakannya." Bantah Hina.

"Kau bukan takut dia akan membencimu, tapi kau takut kalau dia tidak menyukaimu lagi, benarkan?" Ucap Hiro yang tepat sasaran. "Hina... Kalau dia tidak menyukaimu saat tahu kebenarannya, itu berarti dia memang bukan orang yang tepat untukmu. Kau sendiri yang selalu berprinsip seperti itu setiap kali berpacaran."

Hina hanya menunduk tidak bisa berkata apa-apa. Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa dia merasa seperti ini hanya karena seorang Shinji. Dia bahkan tidak berminat untuk berpacaran dengan Shinji, tapi entah kenapa hatinya selalu merasa sakit setiap kali berpikir dia akan mengecewakan cowok itu dengan menyembunyikan identitasnya.

"Aku akan mencoba untuk mengendalikan ekspresiku Hiro. Kau tidak perlu khawatir." Ucap Hina setelah menghela nafas panjang. Seolah Hiro ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan karena melihat sepupunya yang keras kepala itu.

"Aku hanya tidak mau kalau kau menyakiti dirimu sendiri. Pikirkan saja omonganku ini." Ucap Hiro mengusap kepala Hina dan kembali menyetir.

Tidak mendengarkan omongan Hiro, Hina hanya kembali ke lamunannya hingga mereka sampai di Yokohama Arena yang sudah dipenuhi oleh penggemar 'GOTH'. Sebelum turun, Hina merapikan penyamarannya dan bergabung dengan kru yang mengurus iklannya dengan Rui. Mereka menuju backstage bermaksud menyapa para personil 'GOTH' yang sedikit membuat Hina grogi. Dia bahkan tidak mau memandang ke arah Shinji dan sibuk berbicara dengan beberapa kru. Setelah menyapa para personil, dengan lega, Hina mencari tempat duduk VIP nya bersama dengan Hiro yang ternyata tempatnya duduk tidak jauh dari Ran dan Anzu yang menyapanya dari jauh.

Tidak lama kemudian, lampu dari panggung dimatikan dan suasana menjadi gelap. Dan terdengar suara mc yang mengumumkan kalau konser akan segera dimulai, membuat semua yang datang di arena itu tidak sabar menunggu idola pujaannya. Hingga lampu kembali menyala dan tirai yang menutupi panggung terbuka, bersamaan dengan alunan musik 'GOTH' dan sorakan penonton. Rui pun mulai menyanyikan lagunya yang membuat fans mereka juga ikut melompat dan bernyanyi.

Seperti biasa aksi panggung mereka sangat keren, mereka bisa mengatasi rasa grogi mereka dengan membuat senang para fansnya. Dengan panggung yang lebih besar, mereka memainkan musik sambil berlari ke seluruh penjuru panggung. 3 lagu pembuka yang penuh dengan beat kencang, Rui pun menyapa para penonton yang sudah berteriak memanggil namanya dan semua personil yang lain. Setelah menyapa para penonton, mereka kembali memainkan 5 lagu yang membuat suasana semakin memanas karena penonton yang juga ikut bernyanyi dan melompat.

Sampai di pertengahan waktu konser, mereka berganti kostum dan Rui kembali menyapa para fansnya.

"Hari ini benar-benar luar biasa sekali berkat keberadaan kalian semua. Sebenarnya aku sendiri juga tidak tahu mau bilang apa..." Ucap Rui membuat semuanya tertawa. "Yak! Lagu berikutnya dibuat olehku dan Shinji untuk semua orang yang selalu mendukung kami dan khususnya untuk orang yang kami sayangi... Teman kecil kami yang selalu mengingatkan kita akan pentingnya sebuah ikatan..." Entah kenapa tatapan mata Rui mengarah ke arah Ran yang berada ditengah kerumunan.

"Kupersembahkan lagu ini untuk kalian... "

Yuichi kembali melantunkan melodi gitarnya yang terdengar lebih santai dan Rui pun mulai bernyanyi. Lagu yang dibawakan kali ini adalah lagu cinta yang bertempo santai. Hina mendengarkan setiap lirik yang dinyanyikan oleh Rui yang membuatnya sadar lagu romantis yang dinyanyikan oleh Rui itu seperti pernyataan cintanya kepada seseorang yang tidak lain adalah Ran. Hina pun melirik ke arah Ran yang tidak jauh dari pandangannya dan sepertinya Ran menyadari lirik lagu itu karena ada arti namanya dalam bait yang dinyanyikan Rui itu. Jelas itu membuat mata Ran berkaca-kaca. Terlihat Anzu yang sudah merangkul Ran dan tersenyum membuat Hina juga ikut tersenyum.

'GOTH' benar-benar luar biasa. Mereka selalu berusaha menyampaikan apa yang mereka rasakan melalui musik dan semua yang mereka ungkapkan benar-benar sampai di hati para penggemarnya. Sambil menikmati musik yang dinyanyikan oleh Rui, pandangannya beralih ke arah Shinji yang juga menatapnya. Seolah ingin menyampaikan apa yang dirasakannya sama dengan yang dirasakan Rui ketika membuat lagu itu. Jantung Hina kembali berdegup kencang dan wajahnya memerah karena mengingat ciuman Shinji tadi siang. Sepertinya dia tidak akan bisa menghilangkan perasaannya pada cowok itu karena saat ini dimatanya, Shinji terlihat sangat keren dan dia yakin tidak akan bisa melupakan kejadian hari ini.

"Aku akan jujur pada Shinji." Gumam Hina dalam hati. Sepulang dari Yokohama, dia akan mengatakan yang sebenarnya pada Shinji. Dia tidak akan lari lagi. Dia akan menerima konsekuensinya sekalipun Shinji membencinya.

**



My Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang