Sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, minggu ini para personil 'GOTH' sudah pergi ke luar kota untuk tour. Selama dua bulan mereka akan tour ke delapan kota di Jepang dengan jadwal konser di tiap minggunya dan kota pertama yang mereka datangi adalah Osaka. Selama perjalanan mereka juga berencana mempersiapkan album pertama mereka. Kelima cowok itu sudah menceritakan jadwal mereka kepada tiga cewek yang selalu bersama dengan mereka.
Bicara tentang ketiga cewek yang sering bersama dengan 'GOTH', kepergian personil 'GOTH' cukup membuat mereka kesepian khususnya Ran dan Anzu yang paling sering bermain bersama mereka. Sedihnya meskipun mereka karyawan part time di manajemen 'GOTH', mereka tidak bisa ikut tour karena jadwal kuliah. Berbeda dengan Yusa yang punya kesibukan dengan pekerjaan modeling-nya, dua sahabatnya harus kembali menjalani rutinitas kampus yang membosankan. Yusa hanya bisa menemani mereka di saat jadwalnya kosong seperti hari ini. Dia menemani teman-temannya jalan-jalan keliling Ikebukuro untuk berbelanja dan hunting makanan. Itu memang hobi mereka setiap kali berkumpul.
"Haaa~ bosan ya tidak ada 'GOTH'. Biasanya kita sudah main ke studio, sekarang hanya pulang pergi kampus. Dua bulan uang saku kita berkurang deh." Keluh Ran sambil smsan entah dengan siapa.
"Iya yaa... Aku mulai kangen Rui."Tambah Anzu murung.
"Kaliankan bisa sms mereka. Kenapa kau tidak coba sms Rui? Bilang 'aku kangen...'"Goda Yusa.
"Tidak mungkin aku bilang begitu pada Rui. Mungkin Ran yang sering bilang seperti itu ke Rui."Celetuk Anzu sambil cemberut.
"Eh? Kenapa aku dibawa-bawa? Kalau kau suka dengan Rui kau harus berani mendekatinya. Rui tidak gigit kok." Canda Ran entah kenapa membuat Anzu kesal.
"Kau bisa bilang begitu karena kalian sudah dekat dari dulu. Aku tidak yakin punya harapan dengan Rui."
"Yaaah dari awal mereka bukan cowok-cowok yang bisa kita jangkau untuk jadi pacarkan? Terima kenyataan saja. Aku dekat dengan Rui bukan berarti aku bisa menjangkaunya kok."
'Kurasa kalau Ran mungkin bisa menjangkau Rui karena dia selalu memperhatikan Ran.' Ucap Anzu dalam hati. Dia tidak berani mengatakannya karena takut mendengar kalimat Ran suka dengan Rui.
"Tapi seandainya Rui yang menyukaimu bagaimana Ran?" Celetuk Yusa membuat Anzu melotot ke arahnya dan Yusa hanya memasang wajah tidak bersalah.
"Waaah... sebuah keajaiban yang tidak mungkin." Jawab Ran sambil tertawa. "Kalian jangan salah paham. Rui hanya melihatku sebagai adik, begitu juga sebaliknya. Kau tidak perlu cemburu denganku Anzu. Lagipula kalau disuruh memilih, aku lebih senang kalau ditembak Shouta. Kalau Yusa... pasti Shinji."
"Kenapa Shinji?" Tanya Yusa membuang muka.
"Hmmm... hubungan Hina dengan Shinji benar-benar sudah selesai nih?" Tanya Ran balik.
"Hina sudah memutuskan hubungan, kan? Kurasa dia juga sudah membenci Hina karena dimatanya Hina sama dengan semua orang yang mendekatinya. Padahal selama ini dia yang berusaha mendekati Hina! Apa salah aku berusaha ramah?!" Keluh Yusa kembali emosi memikirkan ucapan Shinji ketika dia meminta maaf.
"Yaaah memang dari awal semua itu salahnya karena membocorkan taruhannya di depan kita semua. Jadi kau bisa mengambil sikap sebagai Hina. Kalau memang kau masih mau merahasiakan identitasmu, lebih baik kau tidak berteman sebagai Hina." Jelas Anzu rasional dan itu juga yang dipikirkan oleh Yusa.
"Tapi... kau tidak sadar sikap Shinji sejak ditolak Hina jadi aneh?" Tanya Ran. "Hmm... Youhei juga sadar kalau Shinji jadi lebih pendiam. Mungkin sebenarnya dia memang menaruh hati pada Hina."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Identity
RomanceHinamori Yusa seorang cewek bertubuh tinggi dengan potongan rambut pendek seperti cowok dan selalu memakai kaca mata. Gaya berpakaiannya tidak pernah stylish dan selalu bergaya seperti cewek tomboy. Hanya 3 orang yang tahu rahasianya yaitu kedua sa...