Part 6

113 10 10
                                    

"Dear Yamato,
Apa kabar? Aku benar-benar sibuk akhir-akhir ini sampai tidak bisa menulis surat untukmu. Yaaah.. sebagai pengganti diary, aku akan terus menulis semua yang terjadi selama kau pergi. Aku tidak mau kau ketinggalan berita meskipun aku harus curi-curi waktu buat nulis di ruang tunggu. 

Aaah... ya sekarang aku sedang di ruang tunggu sambil menunggu Hiro dan pamanku, mereka punya project baru untukku. Entah apa projectnya tapi mereka sangat berharap aku menerimanya. Oh ya... aku punya teman baru, mereka musisi yang sedang tenar. Aku yakin kau pasti tahu 'GOTH', jenis musik mereka itu tipe favoritmu banget. Kalau sempat aku akan belikan cdnya untukmu. :)

Kalau kau tanya mereka orang yang seperti apa... kurasa mereka orang yang cukup baik. Mereka mau bermain denganku Ran dan Anzu. Tapi mereka tidak tahu kalau aku Hina dan aku tidak berniat untuk memberitahu mereka. Rahasia ini tetap ekslusif untukmu, Ran dan Anzu. Yaaah.. di luar keluargaku. Kalau kau pulang ke Jepang, aku akan mengenalkannya padamu.
Yamato, nanti kulanjutkan lagi karena Hiro sudah keluar dari ruang direktur. Kau jaga kesehatan ya di sana. Aku berharap kau bisa cepat lulus dan bisa pulang ke jepang secepatnya. 

Salam sayang,

Yusa"

"Hina, waktunya meeting." Panggil Hiro dan cewek yang baru saja sibuk menulis surat itupun langsung melipat kertasnya mengikuti Hiro ke ruang meeting.

Hari ini Yusa kembali menjadi model cantik Sakai Hina karena dia ada jadwal pemotretan untuk sebuah majalah. Sepulang kuliah, Hiro sudah menjemputnya dan membawanya ke agency untuk meeting sebelum pemotretan. Karena dia selalu kecapekan setiap pulang ke rumah, dia selalu membawa kertas suratnya agar bisa dia bisa menulis surat untuk Yamato kapan saja.

"Kau menulis surat lagi?" Tanya Hiro ketika melihat lembaran yang dibawa oleh Hina dan dijawab dengan anggukan olehnya. "Apa gunanya menulis surat kalau tidak pernah sampai ke sana. Lagipula sekarang jamannya teknologi, kenapa tidak kau email saja?"

"Kenapa? Surat kan lebih romantis." Jawab Hina. "Meskipun aku tahu suratnya tidak pernah sampai, aku bisa memberikannya kalau dia pulang nanti." Manajernya itu hanya bisa memasang wajah simpati melihat Hina yang selalu menulis surat tak berbalasnya itu.

"Akan lebih berguna kalau kau menulis surat untuk ayahmu ketimbang cowok yang menghilang tanpa kabar." Celetuk Hiro yang membuat Hina cemberut.

"Aku tidak mau membicarakan topik Yamato. Lagipula kenapa aku harus kirim surat untuk ayahku toh dia selalu menelpon setiap hari." Jawab Hina dan untuk memperbaiki moodnya, Hiro pun mengacak-acak rambut cewek itu.

Sesampainya di ruang meeting, kedua orang itu langsung disambut oleh direktur agency Hina, yang juga pamannya. Sambil memberikan kertas tebal kepada Hina, pamannya itu menjelaskan tentang project besar yang akan mendongkrak popularitas Hina. Namun mendengar penjelasan projectnya itu cukup membuat Hina terkejut.

"Apa? Jadi model video clip single baru 'GOTH'? Bagaimana bisa paman mendapat project itu?"

"Sebenarnya beberapa minggu lalu, aku baru saja menyetujui kerja sama dengan agency tempat 'GOTH' bernaung. Dan mereka secara khusus memintamu untuk model video clip single terbarunya 'GOTH'. Ini kesempatan bagus untukmu Hina." Jelas pamannya yang jelas tidak tahu kalau personil 'GOTH' mengenal Yusa.

"Tapi... apa boleh aku melewatkan kesempatan ini? Pekerjaan apapun itu asal bukan dengan mereka?" Protes Hina membuat pamannya heran.

"Kenapa dengan mereka? Kau menolak mereka bukan karena tidak suka jenis musik mereka?"

My Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang