Part 24

118 14 13
                                    

Keesokan harinya, tidur nyenyak ketiga sahabat itu terganggu dengan suara ketukan pintu kamar hotel Yusa dan juga dering ponselnya. Yusa melihat Hiro meneleponnya tapi belum sempat diangkat. Dia melihat pesan dari Hiro yang mengatakan kalau Shinji dan Rui ada di depan kamarnya. Mereka ingin bicara dengan Ran dan Anzu.

Yusa yang kaget langsung membangunkan kedua sahabatnya dan buru-buru memakai wig Hina dan lensa kontaknya. Sambil memakai jaketnya, dia membuka pintu kamarnya dan menyapa dua cowok ganteng yang ada dihadapannya itu, termasuk Hiro yang sudah berdiri di samping kedua cowok itu.

"Maaf membangunkanmu pagi-pagi, tapi kami sedang mencari sahabat kami. Mereka tidak bisa dihubungi dan semalam kau membawa Anzu ke kamarmu." Jelas Shinji dengan wajah serius.

Belum sempat Yusa menjawab, Ran dan Anzu sudah memanggil Shinji dan menutupi Yusa yang saat ini sudah menjadi Hina.

"Maaf kami sudah membuat kalian khawatir." Ucap Anzu dan Ran tidak berani menatap Rui yang dari wajahnya terlihat dia kurang tidur.

"Ran... aku ingin bicara denganmu." Ucap Rui.

"Rui... aku butuh waktu untuk menenangkan diri... jadi... aku dan Anzu akan kembali ke hotel." Ucap Ran. "Yu... Hina-san... Maaf sudah merepotkanmu semalaman dan... terima kasih banyak ya sudah mau menampung kami."

"Tidak apa-apa. Aku senang bisa membantu." Jawab Hina dengan senyum profesionalnya. "Nanti sore aku ada shooting iklan bersama mereka. Kuharap kalian mau datang."

"Pasti." Jawab Anzu berusaha tersenyum. "Shinji... Rui... Kami pergi dulu ya."

"Biar kami antar." Tawar Rui.

"Tidak apa-apa. Kalian pasti sibuk. Sampai ketemu nanti sore." Ucap Ran yang langsung menarik Anzu.

"Kami benar-benar minta maaf sudah merepotkanmu. Dan... terima kasih banyak sudah mengijinkan mereka menginap di kamarmu." Ucap Shinji masih menatap Hina berusaha bersikap dingin. Tapi tatapan dinginya sedikit goyah ketika melihat wajah polos Hina tanpa dandanan. Dia pun memalingkan pandangannya.

"Tidak apa-apa. Senang bisa membantu sahabat kalian." Jawab Hina yang berusaha bersikap biasa saja.

"Hmm... Mengingat sahabat kalian baik-baik saja, sebaiknya kalian kembali ke kamar. Hina juga harus siap-siap karena dia ada briefing pagi ini. Kau... juga kan Rui-san?" Potong Hiro yang memecahkan lamunan Rui.

"Aah... iya... Sampai ketemu nanti Hina-san." Sahut Rui beranjak pergi dari tempat itu diikuti oleh Shinji. Hina langsung menghela nafas lega melihat kepergian mereka. Kalau bukan karena Hiro yang memberi tahunya, dia pasti sudah keluar sebagai Yusa.

Dari pagi Shinji dan Rui sudah sibuk meneleponnya menanyakan keberadaan Anzu dan Ran karena mereka tidak bisa dihubungi. Mengingat semalam Shinji melihat Anzu bersama dengan mereka berdua, Hiro tidak bisa membohonginya dan terpaksa bilang kalau dia menginap di kamar Hina. Setidaknya dia sudah memperingatkan Hina dan selama mereka masih satu hotel dengan personil 'GOTH', mereka tidak bisa lengah.

Tidak mau memikirkan permasalahannya yang membuatnya pusing, Hina meminta pelayan hotel untuk mengantarkan sarapan ke kamarnya karena kalau makan di restoran hotel akan beresiko bertemu dengan personil 'GOTH'. Setelah sarapan, dia bersiap-siap untuk briefing dengan staf iklan di lokasi shooting yang tidak jauh dari hotelnya dan Hina bertemu kembali dengan Rui yang terlihat baik-baik saja.

Di briefing itu sutradara memberikan arahan kepada Rui dan Hina dan mereka berlatih menghafalkan naskahnya yang tentu saja sudah mereka hafalkan sebelum briefing. Dikarenakan waktu mereka yang singkat, seluruh adegan akan diselesaikan hari ini termasuk adegan bersama dengan personil 'GOTH' dan pelukan Hina dengan Rui di panggung sambil membawa bunga. Karena mereka tidak mungkin shooting seperti itu ketika konser 'GOTH' berlangsung. Untuk penontonnya akan di edit oleh editor video. Beberapa staf sudah menyiapkan perlengkapan shooting dan juga menata setting-nya untuk sore ini.

My Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang