Part 33

18 4 1
                                    

"Kalian berdua pasti tahu ya... Tentang Hina dan Yusa." Dibanding dengan sebuah pertanyaan, kalimat itu lebih terdengar seperti pernyataan.

Ketika Shinji tahu yang sebenarnya, dia langsung mengumpulkan para personil 'GOTH' di tempat latihan mereka. Dia menceritakan semua yang dia dengar pagi ini. Sebuah kenyataan kalau jati diri Hina sebenarnya adalah Yusa. Bahkan Rui sebagai pacar Ran juga tidak mengetahui hal itu karena Ran tidak cerita apa-apa. Jelas Ran dan Anzu pasti tahu yang sebenarnya.

Rui pun langsung menghubungi Ran dan menyuruh dia dan Anzu untuk datang. Tanpa mengetahui yang sebenarnya, kedua cewek itu datang dengan senang karena bisa bermain dengan 'GOTH'. Sayangnya ketika mereka datang, muka para personil 'GOTH' sudah tidak enak. Dan Rui langsung menanyakan hal tentang Hina itu kepada dua cewek yang terpaku, tidak bisa mengatakan apa-apa.

"Kenapa kalian diam saja?" Tanya Shouta.

"Sampai merahasiakan ini semua. Bukankah kita berteman? Kalian tidak mempercayai kami?" Ucap Yuichi merasa kecewa.

"Bukan begitu!" Potong Anzu. "Bagaimana bisa kami mengatakan yang sebenarnya kalau dari orangnya sendiri tetap ingin merahasiakannya?!"

"Benar!! Bagaimanapun juga, Yusa sahabat baik kita dan kami hanya ingin melindungi rahasianya." Tambah Ran. "Yusa juga bukannya tidak mau bilang, tapi dia tidak berani bilang. Dia hanya terlalu takut untuk dibenci oleh kalian kalau kalian tahu yang sebenarnya. Terutama Shinji... Mengingat kalian sangat menyukai Hina karena dia cantik, dia hanya tidak ingin kalian kecewa karena kenyataan dibalik model cantik yang kalian sukai itu... adalah Yusa."

"Alasan yang tidak masuk akal! Memangnya kenapa dengan dirinya sebagai Yusa?!" Protes Youhei.

"Yusa hanya tidak percaya diri dengan dirinya sebagai Yusa." Jawab Anzu.

"Kenapa? Dia cewek yang manis kok." Celetuk Youhei membuat Shinji dan yang lainnya menatap ke arahnya. "Aku hanya berpendapat jujur. Kenapa dia tidak percaya diri dengan dirinya sendiri."

"Hahaa... Kau harus menyampaikan itu pada Yusa, Youhei." Ucap Ran sambil tersenyum. "Saat ini dia pasti sangat butuh perkataan itu karena dia sekarang pasti sedang menangis. Kenapa dia tidak menguhubungi kita, Anzu?"

"Entahlah..."

"Sudah pasti manajernya itu yang menghiburnya." Celetuk Shinji masih terlihat kesal. Tapi tidak tahu mana yang lebih membuatnya kesal. Kenyataan kalau Hina adalah Yusa atau meninggalkannya menangis di pelukan manajernya.

"Kurasa kalian juga tidak berhak terlalu marah pada Yusa. Ingat waktu kalian menjadikan Hina sebagai bahan taruhan! Pada akhirnya dia tetap memaafkan kalian, bukan!?" Ucap Anzu membuat semuanya menunduk.

"Kita bukannya marah, hanya sedikit kecewa karena dia tidak cukup mempercayai kita sebagai teman. Tapi kalau diingat kembali... Mungkin karena kita terlalu menyukai Hina membuat Yusa menjadi semakin tidak percaya diri." Jelas Shouta. "Mungkin lebih baik kita bicarakan baik-baik dengan Yusa untuk membangkitkan kepercayaan dirinya."

"Aku tidak mau!" Celetuk Shinji. "Dari awal dia juga sudah tidak mau berteman dengan kita. Bahkan sampai akhirpun, Hina memutuskan untuk tidak bertemu lagi dengan 'GOTH'. Untuk apa kita repot-repot memikirkan orang seperti itu."

"Brak!!"

Ran langsung menggebrak meja yang ada di sampingnya.

"Kau tahu Shinji! Satu-satunya orang di sini yang paling sering menyakiti hati Yusa itu kau!! Semua orang punya satu atau dua rahasia yang tidak ingin dia ungkapkan bahkan kepada orang terdekat sekalipun. Yusa... Merahasiakan identitasnya bukan hanya untuk melindungi dirinya sendiri!! Karena ada hal yang harus dia lakukan dan hanya dia yang mengerti. Bahkan aku dan Anzu yang tahu hal itu pun tetap tidak mengerti mengapa Yusa melakukan pencarian itu dengan..."

"Ran!!" Potong Anzu karena tidak ingin sahabatnya itu membuka rahasia Yusa yang lain.

"Dia memutuskan untuk tidak bertemu dengan 'GOTH' lagi karena dia merasa tidak pantas berteman dengan kalian. Bukankah kau sendiri yang bilang Shinji, 'Tidak ada manusia yang sempurna'! Dan kau akan tetap menyukai Hina meskipun tahu kalau dia tidak sesempurna yang kau lihat!! Aku dan Anzu mendengarnya dari balik pintu kamar Yusa waktu itu." Ucap Ran membuat semuanya jadi menatap Shinji yang hanya menunduk.

"Yah... Mau menerima atau tidak itu terserah kalian. Kalian punya hak untuk marah dan kecewa. Kami pamit dulu, tidak mau membuang energiku untuk menjelaskannya lagi pada kalian karena ada seseorang yang lebih penting yang harus kami temani hari ini. Maaf Rui, tidak mengatakannya padamu. Ayo Anzu."

Ran langsung menarik tangan Anzu dan keluar dari tempat itu. Dia langsung menghubungi Hiro untuk mencari tahu keberadaan Yusa bermaksud menghampiri sahabatnya yang saat ini pasti sedang terpuruk.

"Pacarmu keren sekali Rui..." Celetuk Youhei yang membuat Rui tersenyum tipis.

"Lalu... Apa yang akan kita lakukan?"Tanya Yuichi menatap Shinji yang terdiam tidak ada jawaban. Dia melihatteman-temannya hanya mengangkat pundak, tidak tahu harus berbuat apa.

**

My Secret IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang