Yayaya. Masih libur. Udah gaada temen. Semua liburan. Apalah dayaku yang hanya dirumah saja. Menunggu Oppa Oppa yang jadwalnya sangat sibuk. Menyebalkan, sungguh menyebalkan.
Aku seperti orang gila dikamar. Macbook dan handphone tidak menarik perhatian ku. Mereka tampak membosankan sekarang. Aku hanya berguling guling di kasur dan berteriak berteriak menyanyikan beberapa lagu. Ini lebih mengasyikan daripada aku harus berdiam seperti patung se dari tadi.
"Yak!! Berisik sekali kau huh?" Seseorang masuk ke kamarku, dia adalah Jimin Oppa.
"Aku butuh hiburan Oppa. Aku sangat bosan. Huftt. Teman teman ku sedang melakukan trip bersama keluarganya. Lah aku? Kalian saja sibuk begini, bagaimana aku bisa trip bersama kalian? Boro boro trip bareng, sarapan bareng aja jarang."
"Ne, Oppa ngerti kamu bosan dirumah saja kan? Makanya aku kesini sekalian mau ngajak si cantik satu ini ke tempat latihan. Mau ikut?" Tanya Jimin sambil mengusap kepalaku.
"Yaiyalah mau. Buset dirumah aja bisa beku diriku gatau mau ngapain."
"Ya sudah. Bersiap siap lah. Kalau sudah selesai, panggil aku dikamar." Jimin beranjak pergi ke luar kamar ku dengan meninggalkan senyum di ambang pintu kamar ku. Bahkan aku saja adiknya masih suka senyum senyum sendiri jika ia tersenyum bak malaikat seperti itu padaku. Seriously, inikah yang dinamakan baper? Pada Oppa ku sendiri? Aigoo.
Setelah mengikat rambutku, aku beranjak meninggalkan kamar dan membuka pintu yang berada di depan kamarku. Kulihat Jimin sedang menyisir rambutnya. Ia bisa menghabiskan waktu satu abad hanya untuk rambut nya.
"Sudah berapa lama kau menata rambut mu itu hmm? Kau sudah sangat tampan. Jadi berhentilah mengurus rambut mu itu Park Jimin." Ucapku yang sedang duduk di pinggir kasur miliknya.
"Sejak kapan adikku ini pandai memujiku seperti itu? Oiya satu hal yang perlu kau tahu, kau juga sangat cantik hari ini." Senyumnya kembali muncul ketika ia mengatakan itu di depan wajahku.
Demi Dewa Neptunus. Ia berhasil membuat jantungku melayang layang ke langit.
"Sudahlah Oppa. Berhentilah memuji ku. Aku akan turun terlebih dahulu."
Aku keluar dari kamar Jimin dan melihat pintu kamar di samping kiri nya terbuka. Kamar itu adalah kamar Taehyung. Aku memutuskan untuk mampir kesana.
YOU ARE READING
Oppa Oppa Bangtan [BTS]
FanfictionJadi adik dari boyband terkenal, BTS? Disayang, digodain, dijahilin bahkan di baperin sudah jadi hal biasa. Kegiatan setiap hari kalian bersama para Bangtan akan terdapat disini.