Episode 01

2.3K 90 8
                                    

________________________________________

Setelah kejadian kemarin aku pun telah kembali ke dunia nyata ....

Tanpa kusadari aku telah dibawa keluar dari dunia fantasi itu.
Segala kenangan yang indah telah hilang begitu saja seperti uap yang terbawa angin.

Pikiranku tidak ada hentinya memikirkan Ashyla, dan semua yang kukenal di dunia itu.

Canda, tawa, suka, dan duka yang hadir memberikan rasa yang mendalam hingga menyentuh hati, kini masih terasa tapi, tidak dapat kulihat maupun kurasakan perasaan itu.

Aku masih memikirkan bagaimana agar aku bisa kembali ....

Tapi ....

Pertanyaannya adalah, masihkah pintu dunia itu terbuka bagi diriku?

Aku tidak habis pikir akan terjadi juga hal seperti ini. Jadi, semua yang telah kulakukan apakah sia-sia?

Sekarang hanya ada diriku sendiri di sudut ruang kamarku. Menyendiri dengan air mata yang terus menerus keluar tanpa hentinya.

Masalah ini membuatku lelah, aku ingin segera tidur ... dan aku berharap saat bangun nanti dapat terbangun kembali di dunia sana.

(Rumah)
06.10 AM.

Tidurku cukup lama, mungkin datangnya depresi dan tekanan yang menghampiriku ini sangatlah berat.

Dan ternyata ... aku benar-benar masih berada di sini.

Aku harus menjalani kehidupanku di sini lagi, walau tekanan ini masih sangat berat bagiku, tidak ada yang hilang dari ingatanku akan semua momen yang tercipta di dunia itu.

Aku terpaksa berangkat bekerja karena aku harus menghidupi diriku sendiri, tidak akan ada yang berubah walau kuterus meratapi persoalan ini.

Aku harus kuat ....

Aku ... harus terima ....

Karena beginilah kenyataannya ....

(Toko Pakaian)
07.30 AM.

"Selamat pagi," ujarku sambil membuka pintu.

"Ouh ... selamat pagi, kau kemana saja, Kanato?" sahut nenekku cemas selaku pemilik toko pakaian ini.

Kira-kira berapa lama aku meninggalkan dunia ini, ya?

Hampir dua tahun aku menjalani kehidupan di dunia fantasi itu tapi, apakah sama waktunya dengan dunia ini?

"Selama 6 bulan ini kau kemana saja? Nenek mengkhawatirkanmu tiba-tiba kau menghilang begitu saja sama seperti ayahmu!" sambungnya dengan wajah penuh kekhawatiran.

Ayah, ya? Sebenarnya aku sudah bertemu dengannya, dan banyak hal yang sudah terjadi.

Hmm ... 6 bulan, ya?

"Maaf, aku sudah membuat nenek khawatir. Selama ini aku ada urusan mendadak, jadi tidak sempat memberitahu nenek ..." jawabku menundukkan kepala.

"Hmm ... baiklah, yang penting kau baik-baik saja,"

Maaf ... sebenarnya diriku saat ini seperti benang yang sedang kusut.

Walau keadaan begitu berat, aku menjalani aktivitas hari ini seperti sebelumnya ....

Tidak ada tekhnik maupun kekuatan supranatural saat ini, semuanya normal.

Yang teringat di kepalaku adalah kejadian batu crystal saat aku memegangnya di dekat air terjun pengharapan.

Kejadian itu masih terasa aneh bagiku. Aku percaya bahwa batu crystal itulah yang telah membawaku kembali ke dunia ini.

Dan saat ini batu crystal itu dalam keadaan utuh di rumah, walau saat aku memegang untuk terakhir kalinya, batu itu telah hancur dengan sendirinya.

Tapi, setelah kusentuh batu crystal itu lagi yang entah kenapa kembali utuh, tidak ada hal yang terjadi sama sekali ....

(Rumah)
06.30 PM.

Aku telah selesai bekerja hari ini, tidak kusangka sangat sulit jika dengan keadaanku saat ini tetap terus menjalani aktivitaa secara normal.
Dipikiranku hanya ada wajah-wajah mereka ...

Aku tidak bisa fokus menjalani hidup di sini dengan begini terus ....

Lalu, aku mengambil batu crystal tersebut yang ada di atas kasurku, tidak ada cahaya maupun getaran saatku menyentuhnya.

Seperti ada yang kurang, padahal saat aku kembali ke dunia ini aku hanya menyentuhnya dan aku pun keluar dari dunia itu

Tapi, mengapa saat ini kusentuh tidak ada yang terjadi?

Ahh! Hal ini membuatku penasaran dan membuatku pusing!

Seketika, aku pun teringat kejadian beberapa bulan yang lalu, pernah terjadi sebuah meteor jatuh dekat bukit belakang rumahku.

Hanya meteor kecil, jadi tidak terlalu menyebabkan kehancuran. Dan saat itu pukul dua pagi, aku sendiri mendatangi tempat jatuhnya meteor itu.

Dan bongkahan batunya pun mirip seperti batu crystal ini ....

Lalu, aku mengambil beberapa bongkahannya dan kusimpan.

Apa karena kejadian itukah aku bisa memasuki dunia fantasi itu? Atau hanya terpanggil begitu saja tanpa sebab?

Firasatku ada sesuatu yang janggal dengan batu crystal itu. Batu yang sama kutemui saat meteor itu jatuh dan yang kutemui saat di hutan dekat air terjun pengharapan ....

Memiliki bentuk dan warna yang sama, pasti ada kaitannya.

Mungkin, batu crystal yang sama?

Tapi, jika benar batu crystal itu yang mengantarkanku ke dunia itu, kenapa saat ini aku tidak kembali lagi setelah kumenyentuhnya?

Ahh! Entahlah ....

Aku sudah tidak dapat berpikir lagi ....

(Keesokannya)

Hari ini aku tidak berangkat bekerja, aku tidak bisa bekerja dengan keadaan seperti ini ....

Setelah memaksakan diri seperti hari kemarin rasanya sangat berat untuk dijalani ....

Lebih baik aku istrahat dan menenangkan diri saat ini, agar semua pulih kembali dan aku dapat kembali beraktivitas.

07.45 PM.

Aku memandang ke atas langit dari jendelaku, tidak ada bintang yang bercahaya seperti di dunia fantasi itu.

Bintang-bintang di sana memancarkan cahayanya sendiri dan dengan berbagai macam warna, sangat indah ketika melihatnya.

Aku ingin melihatnya sekali lagi ....

Jika aku bisa ....

Di sini hanya terlihat bulan yang bercahaya di langit.
Aku baru sadar bulannya cukup besar, hari ini bulan purnama, ya?

Lalu aku kembali ke kamarku dan ada sesuatu yang terjadi ....

Batu crystal itu ....

Memancarkan cahaya ....

Apakah ini pertanda? Jika batu crystal itu dapat kembali aktif?

Lalu aku mendekatinya dan memegang batu crystal itu ....

Dan ternyata ....

________________________________________

Another World S3 [END] [In Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang