Episode 24

358 36 5
                                    

————————————————

(Alueheim)
05.00 AM.

Sial...
Dari semalam aku tidak bisa tidur nyenyak karena pikiran tentang perang itu selalu melintas di kepalaku.

Hmm...
Musim semi...
Tersisa beberapa hari lagi...

Ternyata keadaan di dunia fantasi ini benar-benar menegangkan, jauh dari apa yang kubayangkan.
Peperangan terus terjadi di dunia ini...
Tapi, kali ini aku harus berhasil mengalahkan Danzo dan para pengikutnya.

Hmm...
Mungkin keadaan di luar lebih baik.

Lalu aku berjalan-jalan di sekitar taman dekat penginapan.

Rasanya benar-benar sejuk...
Tapi tetap tidak merasa tenang walau menikmati keindahan dunia ini setelah mengetahui perang akan berlangsung sebentar lagi.

Lalu aku melihat seperti setitik cahaya dari kejauhan, tepatnya berada di dalam hutan.
Apakah ada seseorang di sana sepagi ini?

Karena aku penasaran aku langsung saja menuju tempat cahaya itu berkedip.

Sesampainya di depan hutan...

Kenapa...
Tiba-tiba aku melihat hutan ini jadi sangat menakutkan ya...

Ternyata kalau hutan ini gelap jadi menakutkan...
Ehh... tapi aku harus masuk...
Ayo beranikan dirimu Kanato...

Langkah demi langkah aku menelusuri hutan itu, tiba-tiba muncul lagi cahaya yang tadi.

Nah... disana...

Aku langsung menghampiri sumber cahaya itu. Mulai mengendap-ngendap dan ternyata itu adalah...
"Cellica?"

"Hah!? S-s-siapa... i-itu!!" Sahutnya dengan sangat terkejut.

"Heh? Haha..."

"Hah?? Kanato? Ya ampun kamu selalu bikin orang jantungan ya... kupikir sesosok apa..."

"Ha? Ouh... jadi Cellica takut dengan yang namanya hantu ya hoho..." ujarku dengan meledeknya.

"Heh? S-siapa bilang... buktinya aku berani ke hutan ini sendirian." Katanya sambil membuang muka.

"Cellica... ada siapa disana..."

"Heh? Mana? Dimana?" Katanya sambil bersembunyi di belakangku.

"Hmm... katanya tidak takut hantu..."

"Heh? Jadi tadi itu tipuan?"

"Menurutmu? Haha..."

"Huu... dasar Kanato... lebih baik bantu aku carikan tanaman ini."

"Hmm... aku pernah melihat tanaman ini... ouh iya aku pernah mengumpulkan tanaman ini waktu dulu bersama Ashyla."

"Hmm... mungkin kau sudah tahu banyak ya tentang tanaman obat darinya..."

"Ehh... tidak juga. Sebenarnya aku malas memikirkan banyaknya jenis tanaman-tanaman itu haha..."

"Heh?? Yang benar saja..."

Dan aku membantu Cellica mencarikan tanaman obat yang sedang di carinya.
Dia sedang mengumpulkan untuk menambah persedian tim medis dalam perang nanti.

08.00 AM.

Saat ini aku mulai mengatur strategi untuk ku sendiri.
Yah mungkin saja berguna nantinya...

Mungkin akan sangat sulit kali ini, perang yang akan berlangsung menjadi bertambah tingkat kesulitannya karena kali ini Danzo akan kembali berperang.

Melawan Naga itu saja sudah sangat merepotkan...
Dan benar-benar kuat...
Seperti apa kekuatan yang dimiliki Danzo sampai-sampai dia dapat mengendalikan Naga itu.

Aku benar-benar penasaran...

"Kanato..."
Panggil Ashyla.

"Ashyla? Ada apa?"

"Bantu aku dalam latihan elemen ya, aku ingin mencoba kekuatan yang beda..."

"Ouh... baiklah. Aku juga ingin melatih kekuatanku."

Dan kami pun berlatih bersama, ternyata Ashyla memiliki sebuah tekhnik baru.

Tekhnik elemen angin...

"Elemen air, Water Blast!
Elemen angin, Wind Blast!"
Sebuah kekuatan yang dilancarkan Ashyla.

Hah!?
"Elemen tanah, Big Wall!"

Ternyata...
Dia menggabungkan serangan kedua elemen itu menjadi sebuah satu serangan yang hebat.

Kecepatan elemen airnya menjadi bertambah karena dorongan dari tekhnik Wind Blastnya. Lalu memecahkan serangannya seperti banyak peluru yang datang kepadaku.

Itu benar-benar tekhnik yang pintar...

"Aku terkejut dengan serangan tadi itu..." sahutku.

"Heh? Itu belum selesai..."

"Hah? Ada lagi?"

"Elemen air, Stright Up!"

Tiba-tiba sebuah serangan elemen airnya keluar dari bawah tanah.
"Apa... apa ini!?"

"Hehe... itulah tekhnik rahasianya. Saatku menyerang pertama tadi aku tidak hanya terfokus dalam menyerang saja tapi aku menyebarkan air ke semua areamu lalu dengan tekhnik Stright Up maka air yang masih berada di permukaan bisa kukendalikan menjadi sebuah serangan."

"Kau... i-itu... hebat sekali! Kecerdasanmu benar-benar membuatku kagum."

Haha... ternyata selama ini aku kemana saja ya...
Ashyla sudah memiliki kemajuan yang luar biasa.
Tekhnik tadi tidak hanya memperhitungkan sebuah serangan saja tapi kondisi sekitar juga.

Sebuah strategi yang sangat cocok untuk perang nanti. Kerja bagus Ashyla...

"Sekarang giliranku ya..."
Ujarku.

"He'em..."

"Elemen api, Fire Wave! Elemen air, Water Blast!"

"Heh? Serangan elemen airnya akan mematikan serangan apimu..." kata Ashyla.

Aku sengaja melakukan itu, dengan menghantamkan elemen air dan elemen api akan terjadi sebuah uap yang sangat cepat.
Dengan begitu aku memanfaatkan uapnya menjadi sebuah kabut yang sangat tebal.
Itu akan mengganggu penglihatan semua orang, tapi untukku tidak karena aku langsung berteleportasi ke tempatnya Ashyla saat uap itu terjadi dan menutup penglihatan lawan.

"Heh!? Kabut?" Kata Ashyla dengan terkejut.

"Bagaimana? Kau kalah..."
Ucapku tepat dibelakangnya.

"Hah!? C-cepat sekali... aku tidak melihatmu berpindah tempat..."

"Hehe... itu karena kuhalangi penglihatanmu dengan kabut yang dihasilkan dari elemen api dan air."

"Hmm... boleh juga... tapi sedikit licik ya..."

"Hah??"

"Iyalah, menyerang dari belakang itukan curang..."

"Heh!?"

Kenapa... kenapa dia jadi berpikir seperti itu ya...

"Apalagi seorang gadis sepertiku yang di serang..." ujarnya lagi.

"Heh?? T-tapi kan itu..."

"Kena kau... hehe..."

"Heh??"

"Lihat kakimu..."

"Hah!? S-sejak kapan kamu membekukan kakiku?"

"Hehe... sejak kita ngobrol tadi haha... itu juga sebuah tekhnik rahasia... haha..."

"Hah!?"
Yang benar saja...

Diperang nanti tekhnik itu sih tidak berguna...

Ya ampun...

————————————————

Another World S3 [END] [In Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang