Episode 39

366 30 3
                                    

——————————————————

(Slynvania)
05.00 AM.

Akhirnya...

Aku bisa menghirup udara segar yang sejuk di negri ini lagi...
Semua telah berlalu seperti mimpi, mimpi yang panjang.

"Kanato?"

"Ashyla?"

"Kau sudah bangun? Kamu itu harus istirahat yang banyak agar dirimu pulih sepenuhnya."

"Hehe... tidak, aku baik-baik saja. Aku ingin bangun pagi hari ini. Karena rasanya seperti keajaiban untuk merasakan sejuknya udara disini."

"Hmm... terimakasih ya."
Katanya sambil memelukku.

"Kenapa berterimakasih?"

"Karena kamu sudah menepati janjimu untuk pulang... begitu juga dengan kami."

"Hehe... tanpa kalian juga aku tidak bisa berperang sendirian."

Hari yang sejuk penuh dengan suasana senang yang menyelimuti kemenangan atas perang besar-besaran itu.
Tapi, sejarah baru untuk dunia ini telah di bentuk kembali.
Kemenangan atas penyihir telah kami raih dengan seluruh kemampuan dan saling bekerja sama.

Terimakasih kawan...
Hari ini akhirnya tercipta kembali.

07.00 AM.

Saat ini aku, Ashyla dan Asuka berencana pergi ke tempat pekarangan bunga yang telah kami janjikan saat sebelum perang tiba.

Namun saat di perjalanan, Asuka melihat sesuatu di balik rimbangnya pohon apel.
"Papa... lihat itu..."

"Hmm... ada sesuatu. Coba kita kesana ya."

Dan aku memberhentikan kereta kuda di pinggir jalan, lalu aku turun dan menuju pohon apel itu.

Hmm...
Apa ini...

"Kanato... ada apa disana?"
Sahut Ashyla dari kereta kuda.

"Bukan apa-apa hanya sebuah tas..."

Tapi...
Kenapa ada tas disini ya?
Pasti milik seseorang.

Lalu aku membawa tas itu ke kereta kuda.

"Tas siapa ini?"
Tanya Ashyla.

"Aku juga tidak tahu, tapi isinya berat sekali, apa yang dibawa di dalam tas ini..."

Dan aku membuka tasnya ternyata isinya adalah 2 batu emerald dan beberapa pisau di dalam tas ini.

"Heh? Batu ini..."

Lalu tiba-tiba muncul sebuah asap yang cukup tinggi sehingga kami semua dapat melihatnya, dan jaraknya pun tidak jauh dari tempat kami berhenti.

"Kanato... asap apa itu ya..."
Kata Ashyla.

"Hmm... apa ada sebuah pertarungan di dalam hutan itu? Coba kita cek kesana."

Kami pun dengan segera menuju hutan itu dan mencari asal asap itu muncul.
Tidak lama kemudian kami melihat seseorang sedang berusaha melawan beberapa serigala.

Sepertinya ia kesulitan.
"Ashyla kamu disini bersama Asuka ya, aku akan membantunya."

"Baiklah, hati-hati Kanato."

Dan aku pun langsung segera membantu orang itu.
"Elemen angin, Wind Whirl!"

Dengan sekali serangan para serigala itu lari dan meninggalkan kami.

"Heh? Kamu siapa?"
Tanya orang itu.

"Aku Kanato, salam kenal..."

"K-kanato? Kanato yang mengalahkan tuan Danzo itu?" Tanyanya dengan wajah penasaran.

"Ehh... iya... tapi tunggu dulu, kamu tadi bilang tuan Danzo?"

"He'em... aku dulunya pengikut dia, tapi itu sudah 3 tahun yang lalu. Ouh iya namaku Flia, senang bertemu denganmu. Dan terimakasih juga bantuan yang tadi ya hehe..."

"Oke Flia, tapi kamu sepertinya baru berumur di bawah 17 tahun ya?"

"Hehe aku baru berumur 15 tahun..."

Kenapa anak seumuran dia berkeliaran sampai ke hutan ini ya, seorang diri lagi.

"Kanato?"
Panggil Ashyla.

"Ouh iya ayo kita keluar dari hutan ini dulu..." ujarku kepada Flia.

Dan sampailah kami di luar hutan dan menuju kereta kuda.

"Wah... tasku!"
Sahut Flia dengan gembira.

"Ouh jadi itu tasmu ya, kenapa kamu tinggal?" Tanya Ashyla.

"Karena terlalu berat saat aku di kejar kerumunan serigala tadi. Jadi aku tinggal hehe..."

"Dia Flia... usianya 15 tahun, dan Flia dia adalah Ashyla dan ini Asuka."
Kataku sambil memperkenalkan mereka.

"Senang bertemu dengan kalian..."
Ujar Flia.

"He'em... tapi kamu mau kemana?"
Tanya Ashyla.

"Aku ingin pergi ke desa Grim disana tempatku tinggal."

"Desa Grim... kalau begitu ikut bersama kami, kami akan melewati desa itu." Ujarku.

"Wah... terimakasih..."

Dan perjalanan pun kami lanjutkan.
Aku pun menanyakan beberapa hal mengenai kehidupannya saat bersama Danzo.
Katanya dia adalah salah satu pengikutnya sejak dulu, yang kupikirkan kenapa anak sekecil dia sudah menjadi pengikutnya Danzo.

Apa yang di katakan Danzo sehingga anak seumurannya mau mengikuti jejak langkahnya.

"Dulu desa kami kekurangan sumber makanan, lalu seseorang entah darimana datang menolong kami dan memberi bantuan berupa makanan dan benih untuk bercocok tanam.
Saat itu juga ia di kenal dengan nama tuan Danzo, dan sebagai gantinya untuk membalas kebaikannya setiap anak-anak di haruskan ikut bersamanya." Kata Flia mengenai kisah dulunya.

Ternyata begitu...

Apa itu sebuah rencana atau memang Danzo berniat menolong semua orang di desa itu?
Tapi entahlah, yang kutahu Danzo saat ini benar-benarlah kacau.

(Desa Grim)

Sampai juga di desa ini...

"Semuanya terimakasih ya sudah menolongku dan mengantarku pulang, ehh... ka Kanato terima ini..."
Ujar Flia sambil memberikan batu emerald.

"Heh? Buat apa ini?"

"Itu ucapan terimakasihku..."

"Hmm... sebaiknya kamu simpan saja ya, batu ini sangat langka jadi di simpan saja bersamamu. Ucapan terimakasih saja sudah cukup."
Sahutku sambil mengembalikan batu emeraldnya.

"Hehe... baiklah, terimakasih..."

Hmm...
Ternyata masih ada anak-anak yang begitu baik di dunia ini.
Baiklah kita lanjutkan perjalanan.

——————————————————

Another World S3 [END] [In Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang