Episode 40 [END]

902 44 16
                                    

——————————————————

"Wah... masih indah seperti dulu..."
Kata Ashyla dengan wajah gembira.

"Ayo mama Asuka ingin kesana... banyak bunga putih..."

"Ayo kita kesana..."

Senangnya bisa melihat keadaan gembira seperti ini lagi.
Rasanya benar-benar hal yang menakjubkan pulang dari perang...
Seandainya keadaan ini terus berlangsung, semoga saja...

"Kanato..."
Panggil Ashyla.

"Ouh ya..."

"Lihat bunga ini... indah bukan?"

"Cantik sekali, apa bisa kita bawa untuk hiasan pernikahan kita nanti?"

"He'em... pasti akan terlihat sangat indah dan menawan..."

"Hehe... kita bawa juga bunga yang Asuka sukai, warna putih melambangkan keindahan..."

"Baik papa..."

Ya, setelah perang itu berlangsung dan akhirnya kami menangkan.
Perencanaan pernikahan kami pun telah di tata ulang, dan dapat di pastikan ini akan segera berlangsung tidak tertunda lagi.

(3 Hari Kemudian)

"Baiklah... dekorasi disini sudah cukup bukan?" Ujar guru Zen.

"Kurasa sudah... warnanya sangat indah setelah di campurkan."
Ujarku.

"Yak kalau begitu aku akan ke bagian dekorasi taman dulu..."

"Baiklah..."

Tidak terasa hari persiapan sudah berlangsung sangat cepat. Semua tamu undangan akan segera hadir beberapa hari lagi. Aku harus bersiap-siap untuk hari jadinya.

"Kamu disini rupanya..."

"Ouh Ashyla..."

"Besok kita akan menghadiri upacara doa persiapan dengan para petua."

"Ouh baiklah... jam berapa?"

"Jam 4 pagi kamu harus sudah bangun ya..."

"Ha?? 4 pagi??"

"Iyalah, kita harus menghadirinya sebelum matahari terik, karena tempatnya sedikit jauh."

"Hmm... baiklah akan kuusahakan bangun pagi..."

"Harus pokoknya! Kalau tidak nanti aku siram air es..."

"Heh!? Itu lebih kejam..."

Seluruh persiapan telah dilaksanakan, guru Zen, kapten Asahi serta teman-teman semuanya ikut sibuk mendekorasi.
Aku harus menemui beberapa tamu terlebih dahulu seperti dari para petinggi negri ini.

Karena momen seperti ini sangatlah langka untuk di hadiri.
Kuharap semuanya di beri kelancaran...

(Keesokan Harinya)
03.40 AM.

Hmm...
Dingin sekali...

Jam berapa ini...

Hmm... masih jam segini...

Tapi aku melihat seseorang sedang berdiri di depan jendela kamarku.
Hmm... mungkin ini masih terbayang-bayang mimpi.
Tapi, kalau di perhatikan semakin lama semakin nyata...

S-siapa sepagi ini berada di kamarku...
Sepertinya seorang gadis...

Aku mencoba memperhatikannya sambil sedikit gemetar di seluruh tubuhku karena kedinginan serta rasa takut yang mendadak seperti ini.

S-siapa sebenarnya dia itu...

Apa... apa... itu roh...

Lalu tiba-tiba gadis itu menolehkan wajahnya ke arahku.

"Haa!!"
Aku langsung menutupi seluruh badanku dengan selimut.

K-kenapa dia tiba-tiba menoleh ke arahku...

Hadeh...
Apa masih ada disana ya...

Aku mencoba mengintip perlahan-lahan...

Dan yang mengejutkan...

"Kanato..."

"Haa!!!"

"Heh? Kenapa kamu berteriak? Seperti melihat hantu..."

"Ehh... Ashyla ya? Ya ampun... kenapa kamu tiba-tiba muncul di depan mukaku... bikin jantungan huft..."

"Haha... kan kalau jantungmu berdebar jadi tidak ngantuk lagi... ayo siap-siap setelah itu kita sarapan di bawah."

05.30 AM.

Kami memulai perjalanan menuju tempat doa upacara para petua itu, dimana daerahnya tidak jauh dari Alheim.

Beberapa lama perjalanan akhirnya kami sampai di tempat tujuan.
"Jadi disini ya..."

"Selamat datang, silahkan ikuti aku..."
Sambut seorang pelayan.

"Ternyata sudah sampai ya..."
Ujar seorang kakek.

"Apa kabar ayah... sudah lama aku tidak ke tempat ini..." kata raja Arashi.

"Hmm... kau memang sibuk setelah menjadi raja dari dulu."

"Haha..."

Ternyata kakek ini adalah ayahnya raja Arashi...
Tidak kusangka akan bertemu dengannya di waktu seperti ini.

"Jadi... cucuku akan segera menikah ya..." kata kakek itu.

"Ayah kita langsung saja mulai upacaranya..." ujar raja Arashi.

"Hmm... kau pasti sangat sibuk ya... haha... baiklah kita mulai saja."

Upacara pun berlangsung...
Segala doa dan harapan akan kelangsungan ikatan pernikahan kami semuanya tetap utuh.
Begitu juga ada upacara minum teh bersama, agar meningkatkan keharmonisan dalam kekeluargaan.

(Hari Pernikahan)

"Selamat datang..."
Sambutan dari Cellica kepada tamu undangan.

"Kamu harus mencari pasangan juga Cellica... hari ini banyak pria tampan lho..." ujar guru Zen.

"Heh? Kakak sendiri mana?"

"Ehh... adalah... nanti itu mah..."
Jawabnya dengan gugup.

"Huu..."

"Sudah-sudah ada tamu yang datang lagi."

Inilah hari pernikahanku, tidak kusangka akan menjadi pasangan di dunia ini.

"Ashyla... kamu... sangat cantik sekali... terlihat cocok dengan gaun itu." Kataku dengan wajah senang.

"Hehe... terimaksih, kamu juga terlihat tampan. Aku senang menikah bersamamu..."

"Kita akan selalu bersama... selamanya..."

Dan acara pernikahan kami pun berlangsung. Dari kata pembukaan sampai pengesahanku dengan Ashyla sebagai sepasang suami istri telah berlangsung dengan lancar.

Dan setelah itu ada penobatan Ashyla sebagai ratu di negri ini, dan tentu saja aku menjadi rajanya.
Raja untuk mengubah negri ini menjadi lebih aman dan terhindar dari ancaman yang akan mengancam negri ini.

"Aku Kanato Oukara... berjanji akan melindungi dan melakukan tugasku sebagai seorang Raja di negri ini dengan baik. Dan siap mengabdi bagi negri ini..." ujarku di atas panggung.

Jadi...
Inilah diriku yang sekarang...

Aku akan menjaga keluargaku dan seluruh warga disini.

Aku berjanji...

——————————————————

Another World S3 [END] [In Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang