Episode 12

514 46 4
                                    

————————————————
(Kota Alheim)

Kami telah tiba di depan pintu masuk kota itu, tapi...

K-kenapa dengan kota ini...
Bagaimana bisa ini semua terjadi...

"Tidak mungkin..." kata Ashyla dengan terkejut.

"Sepertinya kita sedikit terlambat... kalau begitu kita tidak bisa membuat Kanato legenda itu menunggu kita lebih lama lagi..." kata Alice.

"Benar... ayo segera kita selamatkan kota ini dan bantu pahlawan kita..." sahutku.

"Ikut aku, aku masih bisa merasakan auranya..."

Lalu kami menuju tempat dimana Kanato legendaris itu berada. Karena kemampuan Alice dapat mendeteksi aura seseorang jadi kami dengan mudah menemukannya.

Tapi keadaan kota ini sudah benar-benar hancur...
Semuanya habis terbakar, hanya ada sisa puing-puing reruntuhan saja.

Jadi mereka para kelompok penyihir sudah benar-benar kembali dan membalaskan dendamnya kepada negri ini.

Danzo...

Tunggu aku, kami akan menghentikan langkahmu...

"Ketemu... Kanato..." teriak Alice memanggil Kanato legendaris.

"Hah? Alice..."

Ternyata saat ini juga dia masih melindungi negri ini...
Kukira dia telah menghilang, hatimu terbuat dari apa Kanato legendaris hehe...

"Maaf kami terlambat..." ucapku.

"Ouh... Kanato muda, tidak kalian tepat waktu. Saat ini sang Naga Merah sedang mengisi kekuatannya, tapi saatku ingin mengejarnya para penyihir itu menghalangi jalanku..." kata Kanato legendaris.

"Apakah masih tersisa banyak para penyihir lainnya?" Tanyaku.

"Aku rasa, membereskan satu penyihir malah datang dua penyihir jadi jumlah mereka seperti tidak terbatas..."

"B-bagaimana bisa... lalu dimana para ahli spiritual di kota ini?"

"Mereka kusuruh berjaga di area distrik 18 dan disana juga para penduduk kota ini berada. Jadi mereka menjaga tempat persembunyian para penduduk kota ini."

"Ayah... aku harus mencari ayah..." kata Ashyla.

"Ouh... ayahmu raja Arashi juga berada disana. Jadi tenang saja selama mereka disana mereka akan baik-baik saja. Tapi tolong bantu aku agar mereka para penyihir tidak lolos dari tempat ini. Karena ini adalah jalan menuju distrik 18..."

"Tenang saja Kanato sang pahlawan, tujuan kami adalah membantumu..." sahutku dengan percaya diri.

"Hehe... terima kasih..."

Lalu aku menyuruh Ashyla agar bersama Asuka. Dan berlindung di area distrik 18.

"Kanato... berhati-hatilah..." Ucap Ashyla sambil menggenggam tanganku.

"Tenang saja Ashyla aku akan baik-baik saja... percaya padaku."

"He'em... tapi berjanjilah untuk kembali lagi, Kanato..."

"Iya... aku berjanji..."

"Aku akan selalu menunggumu... tetaplah hidup Kanato..." ucapnya sambil menangis di pelukkanku.

"Aku juga akan merindukanmu... dan juga Asuka..."

"Papa semangat... papa harus pulang nanti ya..." sahut Asuka.

"Hehe... iya... terima kasih Asuka..."

Dan mereka pun telah menuju tempat persembunyian para penduduk di kota ini.

Another World S3 [END] [In Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang