Aku bisa melihat Melodi dari sini yang sedang kebingungan. Ah, kenapa wajahnya imut sekali sih! Tahan Ram, taha, terus stay cool.
Aku mendekat dan menepuk pundaknya. Kelihatan sekali dia sangat terkejut.
"Maaf lama, tadi aku harus nganter adik les musik," jelasku.
Kulihat Melodi hanya tersenyum.
"Berat ya? Ayok deh aku bantu bawa," baru saja aku ingin membawanya, Melodi menahan tanganku. Astaga! Tanganku disentuh!
"Eh nggak usah, kelihatannya ribet, biar aku aja,"
Aku hanya mengangguk dan kembali berjalan menuju danau di depan sana.
Apa kalian ingin tahu bagaimana aku bisa mengajaknya ke tempat ini?
Saat aku sudah tahu namanya, aku mencoba mengobrol agar terkesan lebih kenal. Namun responsnya hanya diam dan tersenyum. Melodi itu irit ngomong banget! Makanya, tadi itu kayaknya kalimat terpanjang yang dia ucapkan deh.
Sebenarnya sih aku bukan mengajak, terus Melodi langsung mengiyakan. Tadinya, dia menolak, namun setelah aku mengancam, kalau aku akan datang ke rumahnya. Jadi, dia mengiyakan deh.
Intinya aku senang!
"Rama? Bisa mulai sekarang?"
DIA MEMANGGIL NAMAKU! ADUH! Kenapa aku jadi kayak anak perawan yang lagi nge-fangirling sih!

KAMU SEDANG MEMBACA
PAINTED // [SELESAI]
Short StoryBagi Rama, Melodi adalah gadis terpolos yang pernah ia temui. Dia itu introvert, dan dia itu punya julukannya sendiri. Katanya, Melodi itu bagaikan kanvas putih yang masih suci. Bagi Melodi, Rama adalah laki-laki ter-ramah yang pernah ia temui. Hid...