Hujan 21

10.3K 500 2
                                    

Lelaki tampan dengan mata teduh itu nampak sibuk membolak balikan sesuatu di tangannya. Sorot matanya menggambarkan jika itu adalah hal penting.

"Ahh.. Apaan sih ini, ribet!" ucap lelaki itu sambil terus membolak balikan sesuatu, lebih tepatnya kumpulan kertas. Berjalan saja ia tak memperhatikan. Hanya terpaku pada kumpulan kertas itu, sambil terus berjalan.

Seseorang mengagetkan dari belakang. Sehingga membuat kertas yang ia pegang berhamburan.

"Ver" ucap orang yang mengagetkan Vernon.

"Gila lo Kev" Vernon memukul kepala Kevin pelan.

"Lo baca apa sih?" Kevin mengedarkan pandangan pada kertas yang dibawa Vernon yang jatuh berhamburan.

"Durham University"

Suara seseorang membaca kertas itu dengan keras. Sontak Kevin dan Vernon langsung menghadap asal suara itu.

"Kapan lo ada disini Ra?" tanya Vernon dengan alis yang bertautan.

"Barusan" Hyura masih sibuk melihat kertas itu. "Lo mau sekolah disini?" sambung gadis itu, sambil menunjuk kertas yang bertuliskan Durham University.

"Gak tau.. Bingung gue" Vernon menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Nyokap lo yang nyuruh?" Kevin gantian bertanya. Vernon hanya mengangguk kan kepalanya menjawab.

"Terus..??" gadis itu mengembalikan kertas brosur universitas itu kepada pemiliknya, Vernon.

"Ya.. Gue gak tau, gue masih bingung, sumpah!" Vernon kembali memasukan kertas itu ke dalam tasnya.

"Gitu aja pake mikir. Ribet lo!" ucap Kevin dengan raut wajah datarnya, sambil memukul kepala Vernon pelan. Vernon dengan sigap, langsung mengelus kepalanya yang terkena pukulan dari Kevin.

"Yaudah.. Gue mau ke kelas" Hyura membalikkan badan meninggalkan kedua lelaki tersebut dan berjalan menuju kelasnya, tanpa memperdulikan kedua laki-laki yang kini sedang menatap punggungnya yang semakin menjauh. Sebenarnya, jantung gadis bernama Hyura itu sudah berdegup lebih kencang saat Kevin berbicara tadi. Namun karena ada Vernon, rasa berdebarnya itu lebih bisa dikendalikan.

Sedangkan kedua laki-laki yang memiliki sifat berbanding terbalik itu. Hanya melihat gadis yang sekarang sudah bertambah jauh berjalan di antara koridor kelas.

***

Pelajaran berlangsung dengan nyaman dan sangat kondusif. Hari ini pelajaran Hyura adalah olahraga. Pelajaran tersebut membutuhkan tempat yang luas, lapangan adalah tujuannya. Semua murid juga sudah mengganti pakaiannya dengan baju olahraga.

Pak Maman yang ada di tengah lapangan sedang mencontohkan bagaimana sikap lari yang benar. Dari mulai persiapan sampai masuk ke garis finish. Tatapan semua murid tampak sangat serius sekali. Mereka semua mengamati gerakan Pak Maman yang berada di depan.

Ketika Pak Maman sudah selesai mencontohkan, dan sekarang adalah waktunya para murid untuk mempraktekan ajaran gurunya. Nomor absen adalah penentu bagi siapa yang harus maju pertama kali. Kebetulan Hyura menduduki nomor absen 15, jadi ada kesempatan baginya melihat pertunjukan lari dari teman-temannya.

TENTANG HUJAN [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang