Hujan 34

7.7K 385 0
                                    

"Karena aku tidak akan menyesali kejadian itu telah berakhir, tetapi aku akan bersyukur bahwa kejadian itu pernah terjadi"

☔☔☔

Vernon benar-benar menjauh dari Hyura. Untuk sekedar menyapa saat bertemu di kantin saja rasanya enggan. Memang bodoh, menyimpan perasaan itu. Mungkin akan lebih bodoh, jika menyampaikan perasaan tapi akibat nya akan kehilangan segala nya.

Vernon memilih diam. Sejak hari itu, Vernon bertekad bulat menjauhi Hyura bagaimana pun cara nya. Mencintai dalam diam memang suatu kesalahan. Karena dia yang di cintai, tak akan pernah paham atau sekedar tahu sedikit saja. Lalu harus bagaimana lagi? Menyakiti orang lain, demi perasaan egois? Mungkin Vernon tidak seperti itu.

Sore ini, Kevin ada latihan untuk perlombaan sepak bola antar sekolah. Kevin ingin Hyura menemani latihan nya sore ini. Hyura dengan senang hati mengiyakan ajakan Kevin. Dengan kata lain, ada kesempatan untuk Hyura bertanya pada Vernon, tentang sikap nya selama ini. Karena Vernon adalah salah satu tim sepak bola sekolah.

Hyura duduk di pinggir lapangan. Dengan tempat duduk yang terbuat dari semen. Bertingkat dan membentuk seperti tangga. Hyura duduk di urutan ketiga dari depan. Mencari tempat teduh, dimana pohon mangga yang besar menutupi sebagian daerah tersebut. Hyura mengamati Kevin yang begitu serius dengan latihan nya. Senyum simpul timbul di wajah Hyura.

"Sangat menarik" ucap Hyura sendiri.

"Siapa?"seseorang mengejutkan Hyura dari belakang.

"Eh Din" sapa Hyura saat melihat Dina berdiri tak jauh dari dirinya. Dengan sekejap Dina duduk di sebelah Hyura dengan pelan. Melihat kemana arah pandangan Hyura tertuju.

"Nunggu cowok lo?" tanya Dina

"Iya lah, siapa lagi?" Hyura menatap Dina

"Enggak sih" Dina mencoba menutupi maksud perkataan nya. "Kesempatan itu gak pernah datang dua kali, jadi jangan pernah nyia-nyiain kesempatan" ucap Dina tiba-tiba.

Hyura terkejut mendengar perkataan Dina yang tiba-tiba seperti itu. "Iya gue gak sia-siain kok, nyatanya gue sama Kevin sekarang jadian" Hyura tersenyum simpul. Sampai ketika mata nya menatap lelaki yang baru saja memasuki lapangan dengan kaos hitam polos yang melekat di badan nya. Terlihat pas dan sangat bagus jika di pakai oleh dirinya. Vernon menyeka keringat dengan sebelah tangan nya. Baju hitam polos nya basah oleh keringat saat berlatih bola hari ini. Tim sepak bola sekolah rupanya berlatih dengan sungguh-sungguh.

Hyura masih melihat laki-laki itu yang semakin lama semakin masuk ke dalam lapangan dan bergabung dengan tim yang sudah ada disana.

"Lama banget bro" ucap Devan, teman satu tim Vernon.

"Iya, tadi ada panggilan alam" Vernon tersenyum menjawab pertanyaan teman nya. Dengan sekejap Vernon dan yang lain kembali berlatih, begitu pun Kevin.

Hyura masih duduk di sana, dengan Dina yang ikut duduk di sebelah nya. Sebenarnya Hyura hendak bertahan mengapa Dina ada di sini. Tapi melihat Richo yang juga ikut berlatih, seperti nya Hyura sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya.

"Din"

"Ya?" Dina menatap Hyura.

"Dilema hati itu apa sih?" tanya Hyura seperti orang yang tidak pernah hidup di bumi saja. Seorang makhluk di bumi tidak tau apa itu dilema hati, rasanya aneh.

TENTANG HUJAN [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang