Hujan 17

10.4K 546 0
                                    

"Jangan terlalu perhatian. Apa kamu mau tanggung jawab kalau aku jadi nyaman ???"


☔☔☔

Dina melongo melihat siapa yang datang. Richo hampir tak percaya jika ia akan bertemu dengan lelaki yang baru saja berbicara. Vernon dengan gaya biasa-biasa saja, namun sedikit terkejut karena Kevin yang berbicara dengan tiba-tiba. Dan Hyura, yang jantungnya berdegup lebih lagi, saat Kevin datang. Oke, laki-laki bernama Kevin itu sepertinya bisa membuat Hyura memiliki serangan jantung tiba-tiba.

"Eh Kev" Vernon angkat bicara.

Dina hanya melongo. Richo menjatuhkan minuman kotaknya dengan sedotan masih menempel di mulutnya.

"Kalian kenapa?" Tanya Kevin dengan wajah datar seperti biasanya.

"Emm.. Gapapa kok" jawab Dina sambil membenarkan posisi duduknya.

"Ya-ya.. Kita gak papa" Richo ikut berbicara.

"Nih buat lo!" ucap Kevin sambil menyodorkan minuman kotak kepada Hyura, sambil tersenyum.

Tempat Kevin yang ada di sebelah Hyura sudah di tempati Dina, sedangkan di depan Hyura sudah di duduki Richo. Kevin memilih duduk di sebelah Vernon.

Mereka ber-lima pun berbincang ringan. Sambil sesekali tertawa karena lawakan konyol yang keluar dari mulut Vernon, dan Richo.

"Eh.. Main kemana gitu yuk. Mumpung mau weekend" Richo mengatakan ide yang sendari tadi ia pikirkan. Richo ingin liburan, sedangkan ekspresi ke-empat orang lainnya saat ini hanya menatap Richo saja. Terlebih Hyura, yang mengerutkan dahinya, heran. Richo memang memiki sifat yang supel kepada siapapun itu, bahkan sering dikatakan 'sok kenal' dengan orang-orang yang tidak begitu mengenal Richo.

"Boleh juga. Good idea!" jawaban Kevin, sontak membuat Vernon yang duduk di sebelahnya mengernyitkan dahinya. Biasanya Kevin memiliki sikap yang malas ketika diajak bermain, ataupun pergi. Tapi, kenapa kali ini ia dengan sukarela dan bersikap seolah sangat senang. Pasti ada maksud tersembunyi dibalik sikapnya kali ini.

"Tumben.. Biasanya dia males tu kalau diajak main, tapi kok-" Vernon membatin hal demikian, ia diam sesaat setelah Kevin mengatakan hal tadi. Kini, perhatian laki-laki bermata teduh itu beralih pada Hyura yang juga diam.

"Lo kenapa, Ra?" Vernon bertanya, setelah melihat Hyura yang diam.

"Gak papa. Hmm.. Gue ke kamar mandi bentar ya" Hyura berbicara dengan tergesa, setelah itu langsung pergi meninggalkan meja dan berjalan keluar kantin.

"Ya. Ntar balik lagi ya, Ra!" teriakan Richo sedikit keras, agar Hyura yang punggungnya sudah tak nampak mendengar suaranya. Tanpa memperdulikan orang-orang lain yang berada di kantin ini menatapnya heran.

Gadis itu berjalan melewati koridor kelas yang ramai. Menuju ke toilet murid, dan segera masuk ke dalam. Air membasahi wajah gadis itu. Setelah selesai membasuh muka, gadis itu dengan segera menutup keran airnya, untuk menghemat air dikehidupan mendatang.

"Huh.. Mimpi apa gue semalem? Ada apa sih sama Kevin? Kenapa dia tiba-tiba berubah gitu, jadi aneh!" gadis itu berbicara dengan bayangannya sendiri di cermin. Tangannya memegang pinggiran wastafel, matanya masih menatap cermin. Mengamati dirinya sendiri yang jauh dari kriteria gadis pilihan Kevin.

TENTANG HUJAN [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang