Hujan 24

8.8K 451 0
                                    

"Mengapa aku begitu marah saat melihat mu dekat dengan orang lain"


☔☔☔

Waktu berjalan dengan cepat. Acara kelulusan hanya tinggal menghitung esok hari, dan segala persiapan juga sudah matang. Semua panitia seakan bekerja tanpa lelah. Berusaha membuat acara di hari penting berhasil. Berharap semua orang yang menghadirinya akan takjub dan akan mengenang acara tersebut.

Panggung acara sudah tertata rapi dan elok bagai melihat singgasana sang raja. Panitia sudah siap dengan seragam dan kesibukannya masing-masing.

"Oke guys. Acara tinggal menghitung jam aja. Sekarang semua tim saling bekerja sama dan stay di bagian kalian masing-masing. Saling backup kalau salah satu orang lagi kesulitan ya? Paham! Sound sistem gimana, oke?" suara Vernon tampak lantang di depan sana. Mengatur acara ini dengan penuh semangat. Selanjutnya Vernon mulai memeriksa tim-tim yang lain. Semua sudah siap dan acara akan segera dimulai. Semua panitia bersiap di bagian masing-masing.

"Hyura, cari siapa sih?" suara itu mengejutkan Hyura. Gadis itu kenal betul dengan suara orang yang memanggilnya. Sudah beberapa hari ini, Kevin selalu dekat dengan Hyura. Membuat gadis merasa ada hal yang sangat tidak biasa baginya.

Dulu, gadis itu selalu membeku saat Kevin berjalan di dekatnya. Akan tetapi, setelah ia benar-benar dekat dengan Kevin saat ini. Perasaan itu entah mengapa kian menghilang.

"Ehh, Kev. Iya, lagi nyari bang Revan" gadis itu menutupi kebenarannya. Jelas sekali bukan kakaknya yang sedang ia cari, dan juga seharusnya bukan disini tempatnya jika ia mencari kakaknya. Sedangkan keadaan gadis itu berada di backstage khusus panitia acara.

"Nyari Revan disini? Seriusan?" Kevin memicingkan satu alisnya, meneliti.

"Ehh.. Iya, tadi katanya bang Revan mau kesini. Tapi kayaknya- ehh Kev.. Gue ke belakang dulu ya, kebelet banget. Bye" Hyura terburu-buru melarikan diri dari pertanyaan Kevin yang semakin membuat mulutnya tak bisa menjawab.

"Loh, Ra-" suara Kevin terputus. Saat punggung Hyura sudah sepenuhnya menghilang dari penglihatannya.

Kini, gadis itu berjalan menuju kamar mandi. Tak sepenuhnya gadis itu berbohong kepada Kevin. Gadis itu masuk ke dalam bilik kamar mandi, menuntaskan segala hasratnya tadi. Setelah selesai, ia lantas mencuci tangannya. Gadis itu berdiri di depan wastafel. Menatap kaca, lalu berbicara sendiri.

"Hyura? Lo sadar gak sih. Lo sama Kevin udah mulai deket, dan dia udah anggep lo temennya. Terus kenapa lo kayak orang yang berusaha menghindar gitu? Lo masih waras kan? Sadar, Ra. Sadar!"

Gadis itu berbicara sendiri. Mengapa tingkah semua orang belakangan ini terlihat aneh di mata gadis yang satu ini. Bahkan, tingkahnya sendiri juga terlihat aneh. Dulu, ia selalu ingin berteman dengan seorang Kevin Leonil, anak yang pendiam. Akan tetapi, mengapa saat Kevin menganggapnya seorang teman, ia justru terlihat seperti menjauh. Apakah perasaan Hyura hanya sekedar rasa penasaran saja?

Setelah selesai dengan cuci tangan dan berbicara pada dirinya sendiri. Hyura lantas melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi. Berjalan menuju ruangan panitia lagi, dan bersiap bersama yang lain.

Namun, saat dirinya dan teman satu timnya tengah membereskan meja yang berantakan. Suara benda yang terbuat dari kaca pecah, terdengar sampai pada telinga gadis itu.

Hyura buru-buru menghampiri asal suara. Di sana, terlihat seorang gadis sedang menatap seorang laki-laki yang Hyura kenal.

"Maaf kak, aku gak sengaja" suara itu keluar dari mulut seorang gadis yang menjatuhkan gelas itu. Ternyata ada seseorang yang menabrak Vernon dan membuat baju Vernon basah karena air yang berada dalam gelas tersebut. Untung saja, pecahan kacanya tidak mengenai tubuh laki-laki itu.

"Gak papa, santai aja. Ehh, tim kebersihan, jangan lupa bersihin ini ya?!" Vernon menanggapi gadis yang memecahkan gelas tersebut. Lalu memberikan perintah kepada tim kebersihan untuk membersihkan sisa pecahan kaca, sebelum mengenai orang lain. Vernon lalu bergegas, meninggalkan gadis itu yang masih berdiri di sana.

"Kak-" gadis itu berteriak, memanggil Vernon yang sudah berlalu.

"Iya" Vernon berbalik. Melihat gadis yang sedang menatapnya.

"Maaf ya kak" gadis itu meminta maaf kembali. Vernon hanya tersenyum menanggapi, lalu bergegas pergi. Kali ini Vernon benar-benar pergi dari depan gadis itu.

"Siap guys? Acara dimulai 20 menit lagi. Sound sistem? Keamanan? Oke?" Vernon menatap satu persatu leader tim. Semua leader mengacungkan ibu jari. Menjawab pertanyaan Vernon. "Jaga stamina kalian ya" Vernon menyambung kalimatnya.

"Ra. Keluar bentar deh"

Satu pesan singkat masuk pada ponsel Hyura. Gadis itu menatap layarnya, lalu melihat ke arah pintu. Di sana, sudah ada Dina yang berdiri, dan melambaikan tangannya pada Hyura.

Hyura berjalan, menghampiri Dina. Waktu gadis itu tidak banyak. Ia harus segera menemui Dina, dan bergegas masuk kembali.

"Kenapa?"

Hyura menganggap jika apa yang dikatakan Dina adalah hal yang sangat penting. Akan tetapi, anggapannya salah. Dina hanya bertanya jam berapa acara ini selesai. Karena ia ingin mampir ke rumah Hyura hari ini. Lebih tepatnya menginap. Karena keadaan yang mengharuskan kedua orang tuanya pergi ke luar kota.

"Gue gak tau. Nanti gue coba tanya ke Vernon. Nanti gue kabarin lagi aja ya. Dah gue mau masuk lagi, bye"

Dina hendak menanggapi, akan tetapi Hyura sudah terlebih dahulu menghilang. Dina menghembuskan nafas kasar. Lalu, mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan singkat lagi pada Hyura.

'Lo kenapa, Ra? Muka lo kayak aneh gitu? Ada masalah cerita aja ke gue!'

Pesan itu langsung muncul pada layar ponsel Hyura. Gadis itu langsung menatap layar ponselnya dengan menaikkan kedua alisnya. Sahabatnya ini selalu paham ketika ia memiliki sebuah masalah, yang serius maupun tidak serius.

'Iya ntar gue cerita. Tapi kalau inget ya :D'

Hyura langsung menyimpan ponselnya kembali. Bergabung kembali dengan para panitia. Karena acara akan dimulai sebentar lagi.

TBC

V

ote and comentnya guys.
Dont forget!
Tinggalkan jejak, setelah membaca.

Salam
Author

TENTANG HUJAN [SELESAI] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang