Sore itu setelah seharian berlatih, keenam calon bintang besar itu tengah menyeret tas tas mereka ke tempat tinggal baru mereka, dorm.
"Noona, kau sudah membawa semua barangmu?" tanya jiyong yang berjalan disebelah lisa, 5 bocah lainnya mengekori mereka, berjalan di lorong sebuah gedung apartemen
"Sudah tadi pagi saat mengambil kunci, dorm kalian lebih bagus dibanding asrama kalian, tapi hanya ada 3 kamar, jadi aku sudah memutuskan pembagian kamarnya," jelas lisa sembari membuka kunci sebuah pintu apartemen.
"Bolehkah aku tidur dengan yongbae?" tanya jiyong yang mulai menginjakan kakinya kedalam apartement itu, sebuah apartemen dengan 1 ruang tengah yang merangkap sebagai ruang tamu, 3 kamar, sebuah dapur, sebuah kamar mandi dan sebuah balkon kecil.
"No, aku sudah membaginya, sudah ku tempel di depan pintu, tidak ada yang bisa protes, kalau tidak mau berbagi kamar dengan pasanganmu, kalian bisa tidur di sofa atau di balkon, terserah," jelas lisa
"Huh? Aku sekamar dengan seunghyun hyung dan hyunseung," ucap yongbae
"aku sekamar dengan daesung hyung dan jiyong hyung?" Lanjut seungri setelah membaca tulisan dikertas yang ditempel dipintu
Jiyong menatap kesal pada lisa, namun tetap masuk kekamarnya, sebuah kamar dengan 1 ranjang king size disudut ruangan, menempel pada dinding, 3 buah meja belajar dan 3 buah lemari kecil disebelah meja.
Sementara mereka membereskan barang masing masing, lisa memasak untuk mereka, memasak pasta instan yang ia beli untuk persiapan campingnya.
Untuk persiapan campingnya waktu itu lisa membeli 4 lusin beer, 2 lusin soju dan berbagai macam makanan instan serta camilan yang semuanya ditaruh di bagasi mobilnya. Dan untungnya saat itu mobilnya kembali padanya.
"Ayo makan!!" ajak lisa dengan teriakannya dari ruang tengah. Lisa membawa semua pasta yang dibuatnya ke ruang tengah, dengan 3 botol soju dan 7 kaleng beer yang sudah ia siapkan disana.
Satu persatu dari 6 bocah itu keluar dan melongo melihat semua yang disiapkan lisa.
"Apa itu soju?" tanya seunghyun besar
"Yup, ini soju dan beer tabi~" tabi adalah pangilan lisa untuk seunghyun besar, setelah lisa memanggilnya begitu, semua orang ikut memanggilnya dengan nama tabi
"Kita belum boleh minum alkohol noona," protes daesung
"Kalian belum, tapi aku sudah... jangan minum kalau begitu," balas lisa
"Makanan apa ini?" tanya hyunseung
"Makan saja, aku belum berbelanja, aku tidak tau dimana harus berbelanja bahan makanan, jadi makan seadanya saja ya?"
"Ne!" Seru 6 bocah itu bersamaan membuat lisa tertawa dan memakan pastanya sendiri, 6 bocah itu mengikutinya dan menunjukan wajah terkejut
"Apa kau membawa ini dari new zeland?? Rasanya benar benar enak noona," seru yongbae, lisa tertawa melihat 6 anak laki laki itu menyukai makanannya.
"Aaa.... wajah kalian menggemaskan sekali..." puji lisa
Lisa jadi ingat ketika ia trainee dan mendengar seorang G Dragon tengah memuji trainee bernama Lee Hayi karena penampilannya yang menggemaskan. Membuatnya ingat rumah dan keluarganya, merindukan mereka.
Lisa menaruh makanannya, yang baru setengah ia makan, mengambil sebotol soju dan bangkit dari duduknya
"Noona mau kemana?" tanya tabi
"Ke balkon, disini panas, kalian ku izinkan mencicipi soju dan beernya, tapi jangan keluar dari dorm," ucap lisa dan pergi ke balkon, menutup pintu kaca dibelakangnya dan melihat keluar sembari meminum sojunya. 6 anak laki laki yang harus di asuhnya melanjutkan makan mereka, memberi lisa waktu untuk sendirian dibalkon.
"Aku ingin pulang... hei, soju-ya, kau tidak rindu rumah? Haish... aku bahkan merindukan si bajingan hanbin sekarang... disini menyenangkan, tapi dirumah pasti akan lebih menyenangkan lagi. Soju-ya bagaimana caraku pulang? Aku benar benar ingin pulang... bahkan walaupun aku di khianati ratusan kali dan patah hati jutaan kali, aku tetap ingin pulang. Apa yang dilakukan jennie eonni sekarang ya? Apa eomma dan appa sudah pulang? Jennie eonni pasti sedang sendirian dirumah. Ah kenapa juga aku hanya kembali ke 2005? Kenapa tidak ke jaman joseon atau ke masa perang dunia ke 2 saja? Aku bisa pura pura jadi penyihir disana dan kaya raya. Haish... aku bahkan hanya bisa memberi anak anak itu makanan instan," lisa terus mengoceh pada soju yang diminumnya, sementara 6 bocah didalam sana mulai mencicipi soju dan beer milik lisa.
Tok tok
Lisa menoleh kearah pintu kaca yang di ketuk, jiyong. Dengan cepat lisa menghapus air matanya dan membiarkan jiyong bergabung dengannya
"Noona menangis?" tanyanya dan lisa hanya mengangguk
"Sudah selesai, ada apa?"
"Aku bisa memelukmu kalau kau ingin?"
"Aigoo... kau sedang bersikap seperti pria dewasa eoh? Haha tidak bergabung dengan yang lain?"
"Sudah tadi, sekarang mereka sudah sedikit mabuk dan mulai melantur,"
"Kau belum mabuk?"
"Aku hanya minum sekaleng beer, ah dimana noona membeli semua itu? Aku belum pernah melihat soju dan beer dengan gambar seperti ini,"
"Jauh dari sini, di perjalanan aku ke seoul," bohong lisa
"Ah... begitu, kau sudah pergi ke banyak tempat noona? Aku ingin keliling dunia"
"Hm... lumayan. Sabarlah, nanti kau pasti akan berkeliling dunia, seluruh orang di dunia ini akan menyukaimu suatu saat nanti,"
"Kenapa noona selalu bilang begitu? Noona selalu bilang kalau aku akan sangat terkenal, noona membuatku takut,"
"Takut?"
"Takut aku terluka karena tidak dapat meraih semua yang noona katakan,"
"Kau pasti akan meraihnya suatu saat nanti,"
"Kenapa noona sangat yakin?"
"Aku bisa merasakannya?"
"Aku juga merasakan kalau noona butuh pelukan sekarang, daripada bicara pada soju, lebih baik bicara denganku," jiyong merangkul lisa denhan sebelah tangannya, membuat lisa tanpa sadar bersandar pada bahu bocah itu dan memejamkan matanya, kembali menangis.
"Aku tau biaya ke new zeland tidak sedikit, tunggu sebentar lagi, aku akan mendapatkan banyak uang dan mengantar noona ke new zeland, bertemu keluarga noona dan mengobati rasa rindumu pada mereka," bisik jiyong membuat lisa mengangguk, semakin sedih sebenarnya karena bukan new zeland tujuannya sebenarnya.
"Ji,"
"Ne?"
"Berjanjilah padaku,"
"Apa?"
"Kau tidak akan melupakanku ketika kau sudah sukses nanti,"
"Haha mana mungkin aku melupakanmu noona, kau wanita pertama yang membiarkanku menangis dipelukanmu, mana mungkin aku melupakan noona. Yang lainnya juga tidak akan melupakan noona, noona sudah sangat baik pada kami,"
"Gomawo, ayo masuk, disini dingin..." lisa kembali berdiri tegak, beranjak masuk kedalam namun jiyong menahannya.
"Noona, aku tau ini sedikit gila, tapi kalau boleh aku jujur, aku ingin berhenti melihatmu sebagai seorang noona, dami noona saja sudah cukup untukku, aku ingin noona memperhatikanku sebagai seorang pria," kata kata jiyong membuat lisa terdiam, tidak dapat berkomentar dan bersuara, tidak mampu berkata kata. Pernyataan cinta di saat seorang wanita sedih akan sangat menguntungkan bagi pria.
♡÷♡