duapuluhsatu

4.1K 477 12
                                        

Jiyong, tabi dan vi yang masih tidak percaya pada cerita yongbae, daesung bahkan lisa masih memaksa mereka bertiga untuk pulang ke dorm. Yongbae dan daesung sudah mau karena 'ah kami akan pulang bersama, hantu itu pasti takut kalau ramai' sementara lisa masih bersikukuh tidak mau pulang ke dorm.

"Ku mohon... jangan paksa aku... aku benar benar tidak mau pulang" pinta lisa dengan mata berkaca kaca

"Lalu kau mau kemana noona? Aigoo... berhentilah menangis," jiyong mengusap air di pelupuk mata dan pipi lisa

"Disini saja, disini lebih aman-" kata kata lisa terhenti karena ia mendengar suara kenop pintu di buka. Semuanya menoleh ke arah pintu, semuanya mendengar suara kenop pintu itu tapi jiyong yang merasa sebagai pemimpin mereka menekan rasa takutnya dalam dalam, dan tabi yang merasa sebagai pria tertua disana pun melakukan hal yang sama dengan jiyong.

"Aku lebih baik berkelahi dengan preman preman dibanding hantu," bisik lisa dan semakin mendekatkan tubuhnya pada jiyong

"Hyung coba cek siapa diluar," suruh jiyong dan tabi mendekat kearah pintu, mengecek siapa yang bermain dengan pintu itu. Seperti dugaan semua orang, tidak ada siapapun disana.

"Aku tidak mau pulang... mmp!" jerit lisa membuat jiyong membekap mulut lisa agar tetap diam

"Arraseo, kita tidak pulang," jiyong membuat sebuah keputusan

"Kita akan tetap disini hyung?" tanya daesung

"Dimana kunci mobilmu?" tanya jiyong pada lisa, lisa menatap jiyong, dan merogoh saku celananya, mengeluarkan sebuah kunci mobil disana

"Rumahku yang paling dekat dari sini, kita kerumahku saja," ucap jiyong dan lisa mengangguk, lisa masih duduk dilantai, dengan jiyong yang memeluknya dan menutup mulutnya dengan tangannya. Mereka semua membereskan barang-barang mereka dan dengan rasa takut yang cukup besar berjalan keluar dari gedung itu. Gedung itu sudah sepi karena jam kerja staff sudah selesai, sudah hampir jam 10 malam. Mereka berjalan ke tempat mobil lisa terparkir dengan lisa yang masih memegangi tangan jiyong.

"Aku tidak akan pernah mau ke dorm lagi," ucap lisa, masih takut, namun tidak setakut sebelumnya.

"Sialan, kenapa harus aku. Apa aku melakukan kesalahan? Mengenalmu saja tidak, shit-" lisa terus mengumpat, berusaha untuk mengurangi rasa takutnya hingga langkah kaki mereka terhenti ditengah tempat parkir. Lisa menghentikan langkahnya dan menunjuk ke atas atap gedung dorm mereka. Mata keenam orang itu melihat 2 gadis disana. Gadis pertana memakai rok span pink dengan kemeja putih, seperti seragam sebuah toko, ia terlihat duduk ditepi atap dan melihat kebawah, tidak terlihat seperti akan bunuh diri, ia terlihat seperti tengah duduk menikmati angin malam dan bintang bintang diatasnya. Tapi ada gadis kedua disana, gadis yang dilihat daesung dibelakang lisa, gadis dengan baju tidur putih lusuh, rambut panjang acak acakan.

"Kalian melihatnya?" tanya lisa

"Itu noona dilantai atas," jawab vi, vi yang mengenal hampir seluruh penghuni gedung itu mengalihkan pandanganya dari atap

"Noona dilantai atas sudah meninggal tadi pagi," ucap tabi mengingatkan

"Itu hantu yang kulihat dibelakang lisa noona," bisik daesung, membuat lisa hendak berteriak namun langsung menutup mulutnya sendiri ketika gadis dengan kemeja putih jatuh dari atap.

"D-d-dia tidak bunuh diri?" Bisik lisa sedikit terbata bata

Mereka berenam langsung berteriak begitu dua gadis di atap dorm langsung menatap tepat kearah mereka dengan tatapan penuh kebencian yang bahkan bisa mereka rasakan dalam jarak sejauh itu. Lisa dan yang lainnya langsung berlari masuk kedalam mobil lisa. Lisa menyetir, dengan vi disampingnya dan empat anak lainnya berdesakan di belakang.

Lisa memacu mobil itu dengan sangat cepat kerumah jiyong, rumah jiyong yang biasanya perlu waktu tempuh 20 menit dengan mobil, dapat lisa tempuh 10 menit lebih cepat dijalanan yang masih cukup ramai. Begitu sampai didepan rumah jiyong, mereka berenam langsung masuk kedalam rumah, menganggetkan tiga penghuni rumah itu.

"Astaga kenapa kalian semua?" tanya ibu jiyong yang terkejut dengan kehadiran anaknya beserta teman temannya itu

"Eomma kami akan menginap disini malam ini," ucap jiyong yang masih terengah-engah.

"Tentu, tapi kenapa kalian terlihat terengah engah begitu? Lisa? Ada apa? Kenapa kau sangat pucat?" ibu jiyong duduk bersama mereka di ruang tamu "dami-ya ambilkan minum untuk mereka semua,"

Setelah minum dan cukup tenang lisa yang duduk di sofa paling pojok bersandar pada jiyong disebelahnya, sementara jiyong bersandar pada sandaran sofa

"Yang tadi itu sungguhan?" ucap yongbae tiba tiba

"Apa yang baru saja kalian lihat?" tanya dami

"Ada seorang penghuni gedung yang bunuh diri tadi pagi, lalu setelah kami latihan tadi, kami melihat gadis itu di atap dan jatuh kebawah," jelas jiyong

"Hyung, temanku ada yang pernah tinggal di gedung kita, ia tinggal 2 lantai diatas dorm kita tapi dia pindah beberapa bulan yang lalu," jelas vi

"Wae? Kenapa dia pindah?"

"Dia punya seorang kaka perempuan, mereka tinggal bertiga dengan appa mereka, karena eommanya meninggal saat melahirkannya, mereka tinggal disana cukup lama kurasa sampai kakaknya itu meninggal, kakaknya jatuh di tangga darurat dan meninggal, lalu setelah itu appanya menikah lagi, tapi kejadian yang sama kembali menimpa ibu tirinya, untungnya ibu tirinya tidak meninggal, hanya patah tulang, setelah itu mereka pindah dari gedung itu," cerita vi membuat lisa kembali takut

"Setelah ibu tiri itu, lalu gadis di lantai atas kita dan selanjutnya aku? Dia mau menyelakaiku? Astaga... bagaimana ini... huhu," komentar lisa

"Anniyo, itu cuma kebetulan, jangan dipikirkan," sanggah jiyong

"Astaga kalian baru saja melihat hantu??" tanya dami dan lisa mengangguk

"Lisa, sepertinya kau lupa mematikan mobilmu," tegur ayah jiyong membuat lisa dan lima anak laki laki disana saling bertukar tatapan takut

"Aku sudah mematikannya tadi..." bisik lisa dan melihat lampu mobilnya menyala diluar.

Jiyong menemani lisa mematikan mobilnya, setelah selesai mematikan mobilnya lisa dan jiyong berjalan masuk kedalam rumah namun lisa melihat gadis dengan baju tidur putih itu berdiri tepat didepan pintu rumah jiyong.

Lisa memekik terkejut namun jiyong tidak melihat apapun dan dalam hitungan detik gadis dengan baju tidur itu mendekat pada lisa, lisa tidak sempat menghindar ketika ia merasakan gadis itu menabraknnya.

♡÷♡
Jadi cerita hantu hantu 😂 maaf ya, selingan

{P} CAMPINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang