Lisa membuka matanya, ia melihat sekelilingnya namun tidak ada seorangpun disana, ia sendirian di dormnya. Lisa mulai takut begitu ia mendengar suara seorang gadis yang bersenandung dengan sangat lembut, suara yang sebelumnya lembut makin lama makin terasa dekat, makin jelas terdengar
Aku
Tolong
Tolong
Aku
Tidak
Bisa
Bernafas
Tolong
Aku
Bernafas
"Siapa kau?!" Teriak lisa, tubuhnya kaku, ketakutan, tapi suara gadis itu terdengar sangat memilukan, terdengar sangat sedih.
"Siapa-" kata kata lisa terhenti, dengan ekor matanya ia melihat gadis dengan gaun tidur putih itu berdiri disebelahnya
"Apa yang kau mau dariku?" ucap lisa dengan suara bergetarnya, takut. Lisa ingin berbalik melihat gadis itu namun ia terlalu takut untuk bergerak hingga lisa merasakan sebuah sentuhan di lehernya, sentuhan yang sangat lembut dan terasa sangat dingin hingga menusuk tulang bahunya. Makin lama sentuhan itu makin terasa, makin keras, dan membuatnya sulit bernafas. Lisa berusaha melepaskan sesuatu yang mencekiknya namun tidak menemukan apapun dilehernya. Disela usahanya melepaskan diri, lisa melihat gadis bergaun tidur itu tengah tertidur diatas ranjang, lalu seorang anak mendekatinya, anak itu sepertinya berumur 12 tahun, anak itu mendekati gadis bergaun putih yang terlihat cantik disana. Gadis yang berumur kira kira 18 tahun itu terlelap diatas ranjangnya, dan bocah laki laki yang mendekatinya mulai merangkak keatas ranjang, menyentuh paha gadis itu, meraba setiap inci kaki gadis itu, menyibakan roknya, terus menyentuh hingga si gadis bangun
"Apa yang kau lakukan?!" teriak gadis yang baru saja bangun itu. Namun si bocah yang entah sejak kapan membawa sebuah nampan besi menampar gadis yang didudukinya dengan nampan itu
"Jangan!!" Teriak lisa dan seketika ia kembali bisa bernafas, namun bocah laki laki itu melihat kearahnya, tersenyum sangat jahat kearah lisa
Tolong
Aku
Tolong
Bernafas
Aku tidak bisa bernafas
Tolong
Suara lembut seorang wanita kembali terdengar, lisa bingung, bingung dan ketakutan sekaligus. Sekarang ia melihat bocah tadi mencekik wanita itu, menduduki dada gadis itu dengan tangan yang mencekik leher gadis itu. Gadis itu menendang nendang angin dengan kakinya, namun tidak bisa melawan. Lisa panik, lisa tidak bisa mebedakan mana yang nyata dan mana yang tidak, lisa ketakutan namun bahkan ketika itu hanya delusi lisa tidak bisa tinggal diam melihat gadis dengan gaun tidur itu dicekik. Lisa melihat sekeliling dan menemukan sebuah vas bunga, dengan sisa sisa keberaniannya lisa menghantamkan vas bunga itu pada bocah laki laki itu.
Awalnya bocah itu melihat kearahnya dengan kepala berdarah karena perbuatan lisa. Dan si gadis bergaun tidur bisa bernafas lagi. Namun itu hanya sebentar, setelahnya seluruh tubuh lisa bagaikan tersetrum, lisa memejamkan matanya dan ketika ia membukanya beberapa detik kemudian. Lisa melihat sebuah foto keluarga di dinding, foto sepasang orangtua dengan dua anaknya, perempuan dan laki-laki. Anak perempuannya adalah si anak dengan gaun tidur putih, dan anak laki laki disebelahnya adalah anak laki laki yang mencekik gadis itu.
Lisa kembali tersadar oleh suara teriakan seorang anak laki laki. Ia berbalik dan kembali melihat ranjang itu, diranjang itu ada 2 anak tadi, gadis dengan gaun tidur terbaring diatas ranjang dengan lengan terjatuh di tepi ranjang, lisa bisa menebak kalau gadis itu sudah meninggal. Diatas gadis itu ada seorang anak laki-laki dengan pisau dapur yang tertancap di punggungnya. Darah bocah laki laki itu mengalir membasahi ranjang single dengan seprei biru muda, membuat warna birunya tertutupi warna merah gelap. Tidak jauh dari ranjang, berdiri seorang wanita, seorang ibu yang berdiri ketakutan. Tubuhnya bergetar hebat, terlihat sangat ketakutan. Lisa jatuh terduduk, merasakan darah mengenai kulit kakinya, merasakan darah mengalir dibawah duduknya.
Aku
Tolong
Tolong
Aku
Tidak
Bisa
Bernafas
Tolong
Aku
Bernafas
Suara gadis dengan gaun tidur kembali terdengar ditelinga lisa. Membuatnya semakin takut, tubuhnya pun ikut bergetar. Lisa memejamkan matanya, ia yakin kalau ini mimpi dan dia berusaha bangun. Tapi begitu ia membua matanya, ia belum kembali. Lisa justru melihat adegan yang lebih mengerikan. Lisa melihat seroang pria yang terlihat sedikit lebih tua dari ibu itu, memasukan tubuh dua anaknya kedalam lemari. Sedetik kemudian, lisa melihat pria tua itu memasang batu bata dan semen, mengelilingi lemari itu. Detik berikutnya, lisa melihat pria itu mengecat dinding yang baru dibuatnya dengan warna putih, seperti warna dinding lainnya sambil menangis.
Dan di detik selanjutnya, lisa melihat seorang pria dengan seragam sekolah menengah menyentuh gadis ber-rok pink, gadis yang bunuh diri. Lisa melihat mereka berdua bertengkar hingga si pria tersungkur di lantai dengan perut sobek. Dengan keadaan mengenaskan, gadis ber-rok itu memasukan pria berseragam ke dalam bath-tub dan mengisi bath-tub itu dengan air dan sebuah cairan dari botol, seperti obat. Bisa ditebak adegan terakhirnya, gadis ber-rok pink itu melompat dari atas gedung.
"Aaa!!!" Lisa menjerit dan begitu ia membuka matanya ia melihat jiyong, yongbae, dami, tabi, vi, daesung serta ibu jiyong
"Kau baik baik saja lisa??" tanya dami begitu lisa menatapnya
"Ada tiga mayat di rumah gadis itu. 1 di kamar mandi dan 1 dibalik dinding," ucap lisa begitu melihat jiyong yang menaikan sebelah alisnya tidak percaya
"Darimana kau tau kalau ada mayat di kamar mandi?" tanya dami
"Polisi baru menemukan tubuh adiknya di bath tub pagi ini, tubuh itu di rendam formalin noona,"
"Jam berapa sekarang?" tanya lisa dan melihat jam tangannya
"Jam 10, kau jatuh di halaman dan baru bangun setelah 12 jam tertidur, kau membuat kami semua-" omel jiyong terpotong karena lisa tanpa berfikir langsung merampas kunci mobil yang dipegang jiyong dan berlari ke mobilnya. Tanpa berfikir sama sekali, lisa mengabaikan teriakan teriakan yang ditujukan padanya dan langsung menyetir mobilnya kembali ke gedung apartementnya, lisa membiarkan mobilnya begitu saja didepan apartement itu dan langsung naik ke rumah gadis ber-rok pink. Ada banyak polisi disana, lisa ingin menerobos masuk namun ditahan oleh polisi polisi itu
"Ada tubuh lain disana! Dibalik dinding! Dinding disudut kamar!" Teriak lisa pada petugas yang melarangnya masuk.
♡÷♡
