sembilan

4.6K 530 3
                                    

Lisa kembali kekamarnya, melihat jiyong duduk di atas ranjang, di sudut dekat dinding, sementara yongbae melihat keluar jendela.

"Jadi kenapa kalian bertengkar?" tanya lisa dan menutup pintu kamar itu, menguncinya. Tapi tidak ada yang mau menjawabnya

"Tidak ada yang mau bicara? Baiklah, kita akan tetap disini, aku tidak akan membantu tabi dan vi untuk belajar, hanya karena perkelahian kalian," lisa duduk di kursinya, menunggu jiyong dan yongbae bicara

"Noona, aku menyukaimu," ucap jiyong membuat lisa tersedak beernya dan yongbae kembali menghampiri jiyong, hendak memukul lagi pria itu.

"Kau mau menggagalkan debut kita lagi?! Bajingan!" Bentak yongbae dan menarik kerah baju jiyong

"Aku janji aku tidak akan-" kata kata jiyong terputus oleh lisa

"Kalian berkelahi karenaku? Aku akan pergi kalau kalian-" potong lisa

"Jangan!" Teriak jiyong dan yongbae bersamaan

"Baiklah, yongbae lepaskan dia, kalian berdua jangan berkelahi lagi," pinta lisa dan memisahkan jiyong dan yongbae "kita rahasiakan ini dari yang lainnya, kalian harus debut atau aku tidak bisa pulang," entah sejak kapan lisa berfikir dia akan bisa pulang kalau big bang debut.

"Noona, jiyong tidak boleh mengencanimu atau kita semua tidak jadi debut," seru yongbae

"Aku tidak bilang akan mengencani lisa noona, aku hanya bilang aku menyukainya, aku juga sudah bilang padamu kalau lisa noona menolakku kemarin," jiyong membela dirinya sendiri membuat lisa menghela nafasnya

"Aku tau sayang, dengar, aku tidak akan mengencani salah satu dari kalian sebelum kalian semua sukses, untuk apa aku mengencani anak kecil seperti kalian? Kalian berenam harus sukses sebelum berani mengencani seseorang," jelas lisa, sedikit kasar memang, melukai jiyong memang tapi lisa tidak menemukan kata kata lain yang lebih halus

"Aku akan melakukan semuanya untuk kalian, aku tidak akan menjauhimu ji, aku menyanyangi kalian semua, berenam dengan porsi yang sama, aku punya banyak cinta yang bisa ku bagi untuk kalian berenam," lanjut lisa, jiyong bangkit dari duduknya, beranjak pergi karena tidak ingin mendengar lebih banyak lagi

"BUKA PINTUNYA!" bentak jiyong begitu ia tidak dapat membuka pintunya, lisa menghela nafasnya dan memberikan kunci kamarnya pada jiyong. Jiyong pergi, keluar dari dorm, sementara yongbae masih duduk disana, berhadapan dengan lisa

"Noona, apa aku keterlaluan?" Bisik yongbae

"Kalau aku boleh jujur, iya." Jawab lisa membuat yongbae makin tertunduk "jangan khawatir, jiyong sangat ingin debut, ia tidak akan menggagalkan debut kalian, kau tau kan bagaimana usahanya untuk debut?"

"Tapi, kami semua- aku- terutama aku menyanyangimu, aku tidak ingin jiyong merebutmu dari kami,"

"Sudah kubilang aku punya banyak cinta yang bisa kuberikan untuk kalian, aku tidak akan mengabaikanmu,"

"Aku tidak akan bertengkar dengan jiyong lagi, tapi noona jangan pergi, bukan hanya jiyong yang menyukai noona, kami semua menyukai noona,"

"Berbaikanlah dengan jiyong, hanya kau yang bisa membuatnya kembali, jiyong sangat bergantung padamu, dia tidak akan tahan dengan semua tekanan ini tanpamu,"

"Aku akan menemuinya dulu, aku akan mengajaknya berbaikan, tapi noona tidak akan mengencani salah satu dari kami kan?"

"Untuk sekarang tidak, tapi kalau nanti kau sudah sangat keren berdiri panggung, di hadapan semua fansmu, mungkin aku tidak bisa menolakmu,"

"Aku akan mengatakan itu pada jiyong," yongbae bangun dari duduknya dan langsung pergi mengejar jiyong. Lisa menghela nafasnya, ia tidak pernah berfikir akan disukai seorang Kwon Jiyong. Namun lisa tetap berharap semuanya akan baik baik saja, berharap mereka akan cepat debut dan ia bisa kembali.

Lisa selesai dengan meditasi menenangkan dirinya, ia masuk ke kamar 2 seunghyun untuk mengecek acara belajar mereka. Sunghyun besar masih asik dengan bukunya, sementara sunghyun kecil sudah terlelap di sudut ranjang, menghadap dinding.

"Ingin camilan tambahan tabi?" Lisa mendekati sunghyun di meja belajarnya, berdiri disebelahnya, melihat buku yang dibaca sunghyun

"Noona, bisa bantu aku dengan ini?" sunghyun menunjukan sebuah halaman penuh dengan soal bahasa inggris

"Bahasa inggris? Tentu," lisa membantu seunghyun besar belajar malam itu, sambil menunggu yongbae dan jiyong pulang

Untung saja bahasa inggris, bukan matematika atau fisika. Wah soal jaman dulu tetap sama susahnya dari yang sekarang.

Sudah lewat tengah malam, lisa menyuruh sunghyun besar tidur dan keluar dari kamar itu, ia dengar saat jiyong dan yongbae tadi pulang sambil tertawa, mereka benar benar bersahabat, tapi lisa tidak tau kalau jiyong masih duduk disofa.

"Kau belum tidur?" tegur lisa

"Aku akan tidur disini, noona tidurlah dikamar, yongbae tidur dengan daesung dan hyunseung,"

Jiyong benar benar seorang leader, ia selalu mendulukan member membernya, sebelum dirinya sendiri. Kalau aku menerimanya sekarang apa akan ada yang berubah dimasa depan? Hais... jangan melakukan hal hal aneh lisa!

"Aku tidak keberatan kalau kau mau tidur dikamarku," ucap lisa dan masuk kekamarnya, membiarkan pintunya terbuka. Lisa tidak benar benar ingin tidur, setelah berperan sebagai noona, ia merasa seperti srorang ibu yang sedang membesarkan anak anaknya, lisa tidak bisa tidur karena gugup akan ujian 2 seunghyun dan hasil evaluasi hyunseung bulan depan, walaupun ia sudah tau apa yang akan terjadi.

"Noona," panggil jiyong didepan pintu, membuat lisa yang tengah meminum beernya diatas ranjangnya sendiri melihat kearah pintu

"Wajahmu sudah di obati?" tanya lisa

"Sudah,"

"Istirahatlah..." lisa menepuk bagian kosong disebelahnya, memyuruh jiyong berbaring disana

"Noona, kau benar benar akan mempertimbangkanku kan? Saat aku sudah sukses?" tanya jiyong dan duduk di sebelah lisa, lisa meremas kaleng kosong ditangannya dan melemparnya keatas meja disebelah ranjang

"Apa tidak ada gadis lain yang kau inginkan? Aku yakin banyak gadis yang menyukaimu,"

"Tapi aku hanya menginginkan noona, noona berbeda, noona membuatku merasa sangat hebat,"

"Kau memang hebat ji,"

"Noona... berhentilah menolakku,"

"Kalau kau benar benar menyukaiku, buatkan aku banyak lagu yang bagus,"

"Seberapa banyak?"

"Sangat banyak sampai kau tidak bisa menghitungnya, tapi aku tidak ingin lagu sembarangan, aku ingin lagu yang bisa di cintai semua orang,"

"Setelah itu kau akan datang padaku?"

"Aku akan datang padamu bahkan kalau kau melupakanku,"

"Aku tidak akan melupakanmu,"

"Ji,"

"Hm?"

"Kau rindu rumahmu?"

"Anniyo, aku bisa diam diam pulang kalau rindu rumah," lisa tersenyum mendengarnya, mengacak rambut jiyong yang masih hitam, belum tersentuh hair stylist manapun.

"Tidurlah, besok kau akan latihan tanpaku, aku harus menenamani 2 seunghyun belajar dan mengajari mereka bahasa inggris," suruh lisa dan berbaring diatas ranjangnya, membelakangi jiyong. Jiyong ikut berbaring disana, menatap langit langit kamar kecil itu dengan jantung berdebar debar, berbaring di sebelah lisa membuatnya sangat gugup.

"Noona, aku akan membuatmu menyukaiku," bisik jiyong membuat lisa ikut berdebar debar. Mendengar suara jiyong tanpa melihat wajahnya membuat lisa merasa seperti mendapatkan pernyataan cinta dari G Dragon.

♡÷♡

{P} CAMPINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang