empatbelas

4.3K 500 6
                                    

Lisa mengabaikan jiyong, mengambil kunci mobil diatas meja dan berlari keluar, tidak sabar menunggu lift dan memilih berlari menuruni tangga dan langsung masuk kedalam mobilnya, meninggalkan jiyong yang berteriak memanggilnya. Lisa memacu mobilnya pergi kegunung tempatnya dulu datang. Lisa berlarian digunung itu, mencari jalan untuk pulang.

Sementara di tempat lain, di gedung agensi, jiyong berlarian mencari yang sajjangnim, namun ia tidak menemukannya

"Hyung!" Teriaknya menghampiri se7en yang baru keluar dari toilet pria

"Ada apa ji? Kau sudah mau bicara-"

"Hyung, bagaimana ini? Lisa noona pergi sambil menangis, dia menyetir mobilnya sangat cepat,"

"Kemana dia pergi? Mungkin dia buru buru"

"Aku tidak tau kemana dia pergi, tapi aku khawatir, bisakah kita mencarinya? Ku mohon hyung,"

"Hm... kau tau apa yang membuatnya pergi?" tanya se7en yang hanya dijawab dengan sebuah gelengan

"Ah! Aku tau, dia pergi setelah menerima telpon, hpnya- hpnya di dorm," jiyong langsung menarik se7en berlari untuk mengikutinya ke dorm. 2 pria itu masuk kedalam dorm, menemukan hp lisa, namun tidak dapat membukanya, karena lisa memberinya passcode.

"Kau tau berapa passwordnya?" tanya se7en, jiyong mencoba beberapa angka namun tidak dapat membukanya.

Jiyong mencoba 2727 dan begitu hp itu terbuka, hal pertama yang mereka lihat adalah fotonya, foto jiyong yang dijadikan wallpaper di hp lisa, foto jiyong dengan sebuah suit hitam, dasi kupu kupu dan rambut merah, jiyong tengah berjalan di sebuah ballroom, seorang pemain celo dibelakangnya

"Siapa dia? Hpnya bagus, seperti milik yang sajjangnim namun lebih besar," tanya se7en

"Lisa noona sedikit aneh, apa dia benar benar dari new zeland? Ah tapi itu tidak penting sekarang hyung! Yang penting sekarang adalah dimana lisa noona!" Jiyong terdengar sangat frustasi sekaligus bingung, namun jiyong dan se7en tidak dapat menemukan apapun untuk jadi petunjuk.

Sudah lewat tengah malam, lima anak yang diasuh lisa duduk di ruang tengah dorm. Mereka tidak menemukan petunjuk apapun dan hanya bisa menunggu lisa kembali. Se7en sudah pergi, sejak sore karena ada urusan lain. Hp lisa mati dan jiyong tidak menemukan chargernya.

"Hyung, apa noona baik baik saja?" Tanya seunghyun kecil, saat pertama datang 4 anak, selain jiyong penasaran karena barang barang hyunseung yang hilang dari dorm. Tapi setelah jiyong bercerita tentang lisa, kini 5 anak itu mengkhawatirkan lisa. Jiyong sudah meminta yang sajjangnim untuk mencari lisa dan yang sajjangnim menyuruh lima anak itu untuk menunggu lisa pulang sementara ia mencari gadis itu.

"Yang sajjangnim sedang mencarinya," ucap seunghyun besar

"Apa kira kira noona sudah makan?" Kali ini yongbae yang bicara

Mereka terus mengobrol, menunggu lisa dan sudah pukul tiga dini hari, hanya jiyong yang masih bangun, benar benar mengkhawitirkan lisa, 4 anak lainnya sudah terlelap di ruang tengah. Jiyong melihat teman temannya tidur disana dan dengan berhati-hati, membangunkan mereka, menyuruh mereka pindah kekamar.

Jiyong keluar dari kamar, hendak duduk di sofa, namun kemudian pintu depan terbuka, lisa masuk kedalam rumah dengan celana kotor, kaos putihnya pun kotor karena tanah, ada beberapa luka lecet diwajah dan di lengannya. Lisa melihat jiyong, mereka bertukar tatapan dan lisa langsung berhambur kepelukan jiyong. Memeluk pria didepannya itu dan kembali meneteskan air matanya. Jiyong memeluk lisa, mengelus rambut gadis itu dan membiarkannya membasahi kaos yang dipakainya dengan air mata. Hampir 20 menit mereka hanya berpelukan seperti itu, hingga lisa melepas pelukannya dan mengusap air matanya

"Yang lain sudah datang?" bisik lisa, suaranya terdengar sangat serak karena berteriak dan menangis seharian

"Sudah, mereka baru saja pergi tidur,"

"Kenapa kau tidak tidur juga?"

"Ingin melihat noona sebelum tidur," jawab jiyong sembari mengusap sisa sisa air mata di pipi lisa. Lisa tersenyum, senyuman pilu.

"Aku mau mandi dulu, tidurlah," pinta lisa dan langsung pergi ke kamarnya, mengambil pakaian bersih dan mandi.

Lisa selesai mandi, keluar dari kamar mandi dan melihat jiyong duduk di sofa, menunggunya.

"Sudah ku bilang pergilah tidur," ucap lisa dan menghampiri jiyong

"Berbaringlah noona," pinta jiyong, menarik lisa untuk berbaring di sofa panjang disana, berbantalkan paha jiyong, lisa menurut dan jiyong mengambil obat diatas meja lalu mengobati luka di wajah lisa

"Tidak ingin bertanya?" tanya lisa memejamkan matanya, menikmati setiap sentuhan jiyong di lukanya

"Noona kembali dengan selamat saja sudah cukup untukku, sudah, duduklah, aku perlu mengobati kakimu,"

Lisa duduk, berbalik, menaruh kakinya diatas pangkuan jiyong, membiarkan jiyong mengobati kaki dan tangannya.

"Oppa," ucap lisa

"Hm?"

"Haha aku hanya ingin memanggilmu begitu,"

"Bukannya noona memang harusnya memanggilku begitu?"

"Hah? Aku lebih tua dari-"

"Aku melihat tanda pengenalmu noona, disana tertulis kau lahir 27 maret 1997," lisa terdiam, melihat jiyong yang tidak menatapnya sama sekali. Jiyong yang hanya menunduk, melihat luka di lutut lisa.

♡÷♡

{P} CAMPINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang