limabelas

4.5K 513 9
                                    

"Aku membongkar semua barang barangmu noona, ah anniyo, lisa, aku lebih tua darimu," jiyong menoleh, menatap lisa yang masih membisu

"Aku tidak tau mana yang benar, aku tidak tau bagaimana ini bisa terjadi, tapi saat aku melihat semua camilan di lemarimu, semuanya di produksi ditahun 2017, tanda pengenalmu dibuat ditahun 2017, kau lahir ditahun 1997, 8 tahun?" Lisa tidak dapat berkata apapun

"Aku akan merahasiakannya, aku akan tetap memanggilmu noona, aku tidak akan mengatakan ini pada siapapun, aku akan berpura pura tidak tau dan aku tidak ingin tau bagaimana caramu kesini, aku tidak ingin tau bagaimana hidupku di 2017, aku tidak ingin tau semua itu. Aku hanya ingin kau tetap menyukaiku, aku hanya ingin tetap menyukaimu,"

"Jiyongie... aku-"

"Jangan menjelaskan apapun, aku tidak ingin tau, aku akan berpura pura tidak tau, jadi aku juga tidak akan membantumu untuk pulang, kalau itu berarti kita akan kembali ke hidup masing masing, kalau itu berarti di 2017 kita tidak bersama. aku ingin noona tetap disini. Noona sudah tau seberapa egoisnya aku dan ini hal paling egosi yang pernah ku minta darimu, aku tidak ingin noona pulang, meninggalkanku,"

"Siang nanti keluargaku akan mengadakan upacara pemakamanku, aku sudah menghilang cukup lama dan mereka tidak bisa menemukanku, jadi-"

"Aku keluargamu noona, aku disini, aku tidak akan melakukan upacara pemakaman untukmu," lisa menurunkan kakinya dari pangkuan jiyong dan mendekat memeluk jiyong. Tentu saja jiyong membalas pelukan itu

"Aku terjebak disini dan kurasa aku akan baik baik saja jika tetap disini," bisik lisa

"Aku egois dan aku akan tetap menahanmu disini, kau akan tetap jadi noonaku disini, ah anniyo, aku tidak mau punya noona sepertimu, kau harus jadi kekasihku setelah aku debut nanti, ini perintah, tidak boleh dibantah," titah jiyong.

Lisa terbangun dari tidurnya, hal pertama yang di lihatnya adalah jiyong yang berbaring disebelahnya, memeluknya. Lisa melihat jam dan sudah jam 10 pagi. Ia bangun perlahan lahan agar tidak mengganggu jiyong, membuka kunci kamarnya dan keluar dari kamarnya mendapati daesung dan yongbae di ruang tengah

"Noona!!!" Jerit mereka bersamaan begitu mendengar lisa menutup pintu kamarnya, mereka berdua berhambur memeluk lisa, membuat lisa yang baru saja bangun sedikit terkejut

"Aku disini..." ucap lisa

"Noona!!" 2 seunghyun keluar dari kamarnya dan ikut memeluk lisa. Lisa merasa terlalu senang karena dipeluk pria pria tampan.

Setelah semalaman mengobrol dengan jiyong sampai jam 6 pagi, lisa sudah dapat menerima keadaannya. Jiyong yang bisa jadi tenang setenang matahari dapat membuat lisa kembali merasa hangat, menguapkan air mata yang mengalir di pipi gadis itu. Sekarang lisa dapat kembali tersenyum seperti sebelumnya.

"Aku sangat takut... aku pikir kau akan meninggalkan kami..." seru seunghyun kecil dengan suara sedih yang dilebih lebihkan

"Noona membuat kami semua khawatir," lanjut yongbae

"Jiyong terlihat sangat takut seperti baru saja kehilangan seluruh dunianya," celetuk seunghyun besar

Empat anak itu tiba tiba melepaskan pelukan mereka dari lisa, ketika sebuah suara pintu terbuka dibelakang mereka mengusik telinga lisa

"Kalian berisik," protes jiyong dan melewati lisa serta empat temannya, pergi kekamar mandi.

"Noona, kau benar benar berkencan dengan jiyong hyung?" tanya daesung, membuat lisa menatap yongbae

"Aku sudah berusaha melarangnya, tapi mau bagaimana lagi, dia sangat keras kepala, kemarin dia memberitau kami kalau kalian berkencan," ucap yongbae membalas tatapan lisa

"Wah... jadi sungguhan?? Astaga dalam sehari aku dapat banyak kejutan, aku bisa kena serangan jantung," komentar seunghyun besar

"Daebak... aku tidak pernah tau kalau jiyong hyung menyukai noona, apa noona juga menyukai jiyong hyung? Aku tidak pernah melihat noona memperlakukan jiyong hyung dengan spesial," tambah daesung

"Noona bilang, noona menyayangi kami semua, kenapa hanya berkencan dengan jiyong hyung?" tanya seunghyun lee.

"Rahasiakan ini ya, aku jamin tidak akan ada yang berbeda setelah ini, tidak akan ada yang ku perlakukan berbeda, aku profesional," pinta lisa dan semuanya mengangguk

"Jiyong hyung juga sudah bilang begitu, kemarin, saat noona menghilang" tambah lee seunghyun

Lisa meninggalkan anak anak itu dan pergi ke dapur, mencuci mukanya di bak cuci piring dan mengelapnya dengan tissue.

"Baiklah apa jadwal hari ini? Sudah sarapan?" tanya lisa pada 3 anak yang terpaksa ikut daesung menonton doraemon, dan dan 1 anak yang duduk di sofa sambil memejamkan matanya

"Latihan setelah makan siang," jawab yongbae

"Mau makan apa kalian?"

"Ayam..." kali ini tabi yang bicara

Lisa kembali kekamarnya, ingin menelpon sebuah restoran ayam dan mengingat sesuatu, ia kehabisan uang cash dan ia melihat ATM serta isi dompetnya yang lain berserakan diatas meja. ATM itu adalah ATM ibunya, yang diberikan padanya, harusnya tabungan itu sudah dibuat jauh sebelum 2005. Lisa mengambil ATM itu dan berjalan keluar dengan terburu buru

"Ada yang mau ikut aku?" tanya lisa sambil memakai sepatunya

"Ikut!!" Seru lee seunghyun yang langsung berdiri

"Kemana?" tanya jiyong tanpa membuka matanya

"Cepat pakai sepatumu kalau mau ikut vi, kalian disini saja ya, aku akan bawakan sarapan dan makan siang kalian," seru lisa, seunghyun kecil mengikutinya dan jiyong pun mau tidak mau ikut. Mereka bertiga keluar dari gedung apartemen itu dan masuk ke mobil lisa.

"Kemana kita?" tanya jiyong yang duduk disebelah lisa

"Sudahlah tidur saja," lisa mengacak pelan rambut jiyong membuat bocah itu mendengus

"Apa kau baru dapat hadiah noona?" Kali ini seunghyun yang duduk dibelakang ikut bertanya

"Kuharap begitu," jawab lisa dan kembali fokus ke jalanan. Lisa masuk kesebuah bilik kaca, dengan mesin ATM didalamnya, meninggalkan 2 bocah didalam mobilnya. Mencoba memakai ATM itu dan ternyata bisa! Lisa mencoba mengecek saldo ATM itu dan ternyata uang tabungannya masih utuh disana, uang yang ditabungnya untuk liburan ke paris dengan hanbin. Lisa mengambil 1 juta won dari mesin itu dan membawa uangnya kedalam mobil

"Ayo belanja bahan makanan," ucap lisa dan mengajak anak anak itu ke pasar.

Mereka berbelanja bahan makanan, serta banyak camilan. Setelah selesai berbelanja makanan, lisa mengajak dua bocah itu ke toko pakaian.

"Tunggu disini saja, aku tidak mau kalian melihat pilihan pakaianku," suruh lisa dan masuk sendiri kedalam toko itu, meninggalkan 2 anak itu didalam mobil dengan camilan ditangan masing masing.

Lisa membeli beberapa kaos dan celana untuknya, ditambah 6 kaos lain untuk anak anak asuhnya. Kaos hitam dengan gambar 5 garis horizontal di punggungnya.

Dalam 20 menit lisa keluar dari toko itu dengan 6 tas kertas besar ditangannya. Jiyong melihat lisa dan turun dari mobil, membantu lisa dengan bawaannya

"Kau membeli semua ini? Banyak sekali," komentar jiyong dan membantu lisa memasukan belanjaannya ke bagasi

"Kau harus memanggilku noona ingat? Kembalilah jadi jiyong yang menggemaskan,"

"Setelah kau lari karena sebuah pesan dari mantan kekasihmu? Huh, mimpi,"

"Aku menyesal bercerita padamu, kita sudah berdebat sampai jam 6 pagi, kenapa masih marah hmm??"

"Hatiku terluka noonaaa..." rengek jiyong membuat lisa mendengus

"Ah berkencan dengan anak kecil-"

"Anak kecil? Benar benar tidak tau diri, 97," jiyong menyentil dahi lisa sebelum menutup bagasi membuat lisa berteriak kesal.

♡÷♡

{P} CAMPINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang