sebelas

4.6K 518 5
                                    

Ujian selesai. Ujian dua seunghyun selesai, ujian empat anak lainnya pun baru saja selesai. Di hari terakhir ujian empat anak lainnya itu, sajjangnim memberi mereka berenam izin untuk pulang kerumah selama dua hari. Kecuali hyunseung dan jiyong, tentu saja lisa pun tidak libur.

Siang ini sajjangnim meminta lisa menjemput hyunseung di sekolahnya, juga jiyong di sekolahnya.

"Kenapa kami tidak libur noona?" tanya jiyong, sementara lisa dan hyunseung yang sudah tau alasannya hanya diam

"Ada apa?" Ulang jiyong

"Membicarakan debutmu, ji," jawab lisa sekenanya

"Hanya kami berdua? Ya! Seungie-ya, apa kau punya masalah yang kau rahasiakan dariku?"

"Kalian mau es krim?" tanya lisa mencoba mengalihkan pembicaraan, hyunseung yang duduk di kursi belakang hanya diam, menundukan kepalanya.

"Noona, beri tau aku apa yang terjadi? Hm? aku pasti naik kelas, kita jadi debut kan? Seungie, kau naik kelas kan?"

"Astaga ji, tidak ada masalah, kalian pasti debut, jangan khawatir begitu," lisa mencoba menenangkan jiyong

"Lalu kenapa seungie diam saja?"

"Tidak apa apa hyung, aku hanya sedikit pusing karena ujianku tadi," jawab hyunseung, lisa melirik dari kaca spionnya, melihat hyunseung memaksakan senyumannya. Lisa sudah tau ini akan terjadi, hyunseung sudah memberitaunya semalam dan lisa bahkan sudah tau sejak awal kalau big bang hanya akan berlima, tanpa hyunseung. Tapi setelah melihat usaha semua bocah itu, lisa ikut merasa sangat sedih, hal ini jauh lebih berat dari bayangannya. Tapi tidak ada yang bisa dilakukannya. Bukan tidak ada, tapi tidak ingin, lisa tidak ingin merubah sejarah, lisa menyukai hyunseung yang akan berduet dengan hyuna di trouble maker dan kalau ini tidak terjadi, tidak akan ada trouble maker.

Mereka tiba di agensi dan langsung menuju keruang sajjangnim. Singkat cerita, hyunseung mengundurkan diri dari debut mereka dan yang sajjangnim menerimanya. Lisa tidak dapat mengatakan apapun, jiyong marah dan pergi begitu saja sementara hyunseung tetap disana, duduk ditempatnya tidak mampu menatap lainnya.

"Maafkan aku... aku benar benar merasa belum pantas untuk-" ucap hyunseung sambil menahan isakannya, lisa mendekatinya dan menepuk bahu pria itu

"Tidak masalah, kau akan sukses dengan jalan lain nanti," bisik lisa

"Baiklah hyunseung, tidak masalah kalau kau mengundurkan diri sekarang, aku mengerti keadaanmu," tambah yang sajjangnim "lisa, antar dia pulang dan urus jiyong, walaupun aku diam, tapi aku tau kalau anak anak hanya akan mendengarkanmu, jadi urus mereka untuk masalah ini,"

"Ne sajjangnim, aku akan bicara pada mereka semua,"

"Noona, aku tidak mau bertemu mereka, aku takut, aku tidak berani- aku mengecewakan mereka, bahkan jiyong hyung saja marah,"

"Arraseo, aku akan mengantarmu pulang kerumah dan setelah kau merasa cukup kuat untuk menemui hyung hyungmu kau bisa menghubungiku," lisa mengantar hyunseung pulang kerumahnya, bertemu ibu hyunseung

"Annyeonghaseyo," sapa lisa pada wanita yang membukakan pintu, tanpa banyak bicara hyunseung langsung masuk kedalam rumahnya, masuk kedalam kamarnya

"Aku akan mengantarkan barang barangnya besok, kurasa sekarang seungie butuh waktu sendiri," ucap lisa sedikit bingung, ibu hyunseung pun sama bingungnya

"Gomawo karena sudah menjaganya selama trainee, anakku masih terlalu kecil untuk trainee jadi kurasa ia belum siap-"

"Tidak masalah, semuanya butuh waktu, tapi yang pasti dengan kemampuannya, hyunseung akan sukses sebagai penyanyi suatu hari nanti, percayalah padaku ajhumma,"

"Ne, aku akan bicara padanya, aku sangat berterimakasih karena kau sudah memperhatikan anakku seperti ini, dia bilang kalau noona yang menjaganya sangat baik,"

"Aku tidak sebaik itu, aku masih belum bisa membuatnya lebih kuat, kurasa hanya anda yang dapat melakukan itu, kalau begitu aku permisi dulu," lisa berpamitan dari tempat itu dan pergi ke dorm, berharap menemukan jiyong disana, namun anak itu tidak disana. Lisa kembali ke agensinya, mencari jiyong di ruang latihan dan studio, tapi anak itu masih tidak disana.

Ah jiyong pasti butuh waktu untuk mencerna semuanya, dia butuh waktu sendirian.

Lisa kembali ke dorm, membereskan barang barang hyunseung dan memasukannya ke beberapa kotak, dan memindahkannya ke mobilnya. Lisa berencana merubah pembagian kamar, ia menggabungkan dua ranjang king size itu menjadi 1 kamar, dan memindahkan 5 meja serta lemari kecilnya menjadi 1 ruangan dikamar lainnya. Meja dan lemari yang sebelumnya di pakai hyunseung ia masukan kekamarnya, menyusun kamar itu, berencana menjadikannya studio kecil yang bisa jiyong pakai untuk membuat lagu lagunya.

Sore harinya, setelah lisa selesai merombak rumah itu, lisa pergi ke agensi mereka, menemui yang sajjangnim untuk meminta izin mengambil komputer, keyboard dan speaker. Yang sajjangnim mengizinkannya dan begitu lisa sedang membawa alat alat itu, memasukannya kedalam mobilnya, seorang pria menahannya

"Se7en oppa?!" Lisa hampir menjatuhkan speaker yang dibawanya karena terkejut melihat pria yang menahannya itu

"Ng? Hai? Kenapa kau membawa speaker lamaku?" tanya pria itu

"Eh? Ah aku meminjam ini dari yang sajjangnim-" lisa kembali terkejut karena se7en tiba tiba saja mengambil speaker itu dari tangannya

"Mau dibawa kemana?"

"Ke dorm big bang," jawab lisa sedikit kikuk

"Ah untuk jiyong? Wah ternyata bukan cuma aku yang berfikir dia akan menjadi penulis lagu, noonanya bahkan sampai membawa barang berat ini sendirian," se7en membantu lisa membawa barang barang itu ke mobil lisa

"Kenapa tidak meminta staff untuk melakukannya?" tanya se7en setelah menaruh semua barang itu ke mobil lisa

"Ah semua orang sibuk, jadi aku melakukannya sendiri, aku bisa melaku-"

"Dorm big bang di lantai 3, kau akan membawa semuanya sendiri? Aku akan membantumu," ucap pria itu

Se7en membantu lisa membawa dan menyusun alat alat itu di kamarnya, dan setelah selesai se7en duduk di sofa ruang tengah, menerima sekaleng beer dari lisa

"Gomawo karena sudah membantuku oppa," ucap lisa

"Sama sama, benar kata jiyong, kau sangat pengertian,"

"Kalian membicarakanku? Ah boleh aku bicara santai padamu?"

"Kau sudah melakukannya sejak tadi,"

"Ups hehe... kau tidak sibuk oppa?"

"Aku libur hari ini, tapi karena jiyong aku jadi ke agensi tadi siang,"

"Kau bertemu dengannya?"

"Hm... ya, dia menemuiku lalu aku mengantarnya pulang kerumahnya,"

"Syukurlah kalau dia sudah dirumahnya sekarang, jadi kau tau apa masalahnya?"

"Ya, aku tau, kurasa sekarang aku tau kenapa anak itu menyukaimu, setiap bertemu denganku dia pasti membicarakanmu, anak itu benar benar jatuh cinta,"

"Kenapa oppa memberitauku?"

"Karena aku penasaran alasanmu menolaknya setiap saat, padahal kau membuatkannya studio itu,"

"Dia hanya menyukaiku karena aku selalu disekitarnya, aku satu satunya wanita disini, jadi kurasa saat nanti dia bertemu banyak wanita dia akan melupakanku?"

"Kalau dia melupakanmu, kau mau aku menggantikannya? Aku rasa aku juga jadi-" ucapan se7en terputus, lisa tidak lagi memperhatikan se7en, namun 2 orang dewasa itu melihat jiyong yang entah sejak kapan ia berdiri disana, didepan pintu, menatap dua orang itu dengan tatapan kesal dan ekspresi marah.

"Aku hanya mau mengambil bukuku," ucap jiyong sinis dan mengambil sebuah buku di meja kaca didepan se7en dan pergi begitu saja. Lisa dan se7en mengejarnya, itu sudah hampir tengah malam.

"Ji, ayo bicara dulu, kenapa kau marah?" Bujuk lisa namun jiyong mengabaikannya.

♡÷♡

{P} CAMPINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang