tigapuluh

5.6K 564 13
                                    

Lisa memeluk dua orang yang baru keluar dari tangga darurat, seungri dan daesung. Jisoo dan hanbin yang melihat mereka sedikit bingung.

"Sejak kapan dia suka big bang? Dia bahkan terlihat sangat dekat dengan sunbaenim," bisik jisoo tidak percaya melihat adegan berpelukan dihadapannya.

"Kau sama sekali tidak berubah noona," ucap seungri yang memeluk lisa untuk kesekian kalinya

"Ya! Gantian! Bukan hanya kau yang merindukannya!" Protes daesung dan menarik lisa untuk masuk ke pelukannya "noona, kau benar benar noona kan? Kenapa kau masih persis seperti dulu? Kau tidak tumbuh, kau jadi pendek-"

"Kalian saja yang jadi tinggi, kalian benar benar sukses sekarang," lisa menahan dirinya untuk tidak menangis karena terlalu senang

"Tunggu sampai jiyong hyung melihatmu! Dia pasti akan pingsan!" ucap daesung, seakan akan hanya ada mereka bertiga disana, seakan akan semua orang disana buta dan tuli, padahal semua mata tertuju pada mereka

"Ajak aku menemuinya, tapi aku tidak mau naik tangga," ucap lisa

"Eoh? Kau masih ingat kalau kami selalu naik tangga? Aaa kau benar benar noona kami," seungri memeluk lisa sekali lagi sebelum mereka bertiga berjalan ke lift, lisa melihat jisoo dan hanbin yang tengah menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi yang menuntut penjelasan.

"Aku akan memanggil kalian oppa mulai sekarang," bisik lisa sebelum benar benar berdiri didepan jisoo

"Oppa, kenalkan ini jisoo eonni, sahabatku," ucap lisa pada seungri dan daesung

"Ah aku sudah mengenalnya, dia jadi mc di acara kemarin kan? Ah tunggu! Temanmu yang kau bilang takut pada anjing tapi memelihara anjing adalah lisa??!" seru seungri dengan wajah terkejutnya

"Kalian membicarakanku? Acara apa?" tanya lisa

"Bagaimana kalian bisa saling kenal? Aku tidak pernah tau kau kenal dengan big bang sunbaenim, lisa-ya" tanya jisoo, sama sekali tidak peduli pada pertanyaan lisa

"Kami pernah bertemu di suatu tempat dan ceritanya sangat panjang plus rumit," sela daesung

"Lisa, kita harus bicara," ucap hanbin sambil menarik lisa sedikit menjauh

"Apa lagi? Kenapa kau disini? Kau harusnya mengejar hayi! Dia pasti terkejut karena yang tadi-" ucap lisa tersela oleh hanbin yang meremas jemari lisa

"Lisa aku bisa menjelaskan semuanya,"

"Kapan kau mulai berkencan dengannya oppa? Tadi pagi kau masih menelponku," hanbin terdiam, tidak dapat menjawab lisa "tidak masalah oppa, aku bisa melepaskanmu untuk hayi, dia terlihat sangat menyukaimu,"

"Anniyo! Aku hanya akan berkencan denganmu, aku bisa meninggalkan hayi, aku lebih menyukaimu dibanding hayi, aku lebih mencintaimu, apa bagimu 2 tahun yang kita habiskan tidak berarti?" ucap hanbin bersamaan dengan pintu lift yang terbuka, seungri daesung dan jisoo hanya menonton lisa, mata lisa berkaca kaca tapi dia tidak dapat menyembunyikan kebahagiannya karena tidak di lupakan.

"Aku buru buru, ayo bicara sambil jalan oppa," lisa menarik hanbin masuk kedalam lift, berdiri diantara hanbin dan seungri, sementara daesung dan jisoo dibelakang mereka

"Lisa, dengar, aku- aku memang sempat goyah karena hayi, maksudku kita sama sama sibuk dan aku lebih sering bertemu hayi dibanding denganmu, jadi aku- aku melakukan sebuah kesalahan, aku tidak sengaja," jelas hanbin

"Tidak sengaja memakai kaos dan sepatu couple? Tsk bobby tau soal ini? Aku akan memukulnya kalau dia diam diam merahasiakan kebusukanmu," sindir jisoo, daesung dan seungri saling lirik, tidak berani berkomentar

"Hayi sepertinya benar benar mencintaimu, beri dia kesempatan untuk menggantikan tempatku, berkencanlah beberapa tahun dengannya, dan lihat siapa yang lebih oppa sukai," ucap lisa tanpa menatap hanbin, meremas ujung baju seungri yang ada disebelahnya

"Lisa, sayang, dengarkan aku dulu, haish haruskah kita bicara disini?"

"Oppa, dadaku sesak sekarang karenamu, harusnya aku tau setiap kali kau bilang sedang bekerja dengan hayi, kau produsernya? Tsk, tapi hari ini sangat penting untukku. Aku tidak ingin kau merusak hariku, hanya hari ini biarkan aku menikmati hariku, kita bicara lagi kapan kapan, pikirkan saja dulu alasan untuk mempertahanlan dua tahun 11 bulan 23 hari kita, haish padahal sebentar lagi akan tepat 3 tahun, aku juga akan memikirkan alasan untuk mengakhiri hubungan kita," lisa menghela nafasnya, melepaskan tangannya dari baju seungri dan memeluk hanbin "aku benar benar marah saat ini, aku sangat ingin memukulmu, aku sangat ingin menampar hayi, tapi aku juga merindukanmu," lisa melepaskan dirinya dari hanbin yang mulai mebalas pelukannya dan begitu pintu lift terbuka, lisa mengekori seungri dan daesung.

"Lisa, kita harus bicara," tahan jisoo yang juga ikut keluar dari lift, membiarkan hanbin yang masih terpaku didalam sana, lisa yang dikenalnya tidak pernah setenang itu saat marah, lisa yang dikenalnya akan memukul dan menangis saat marah.

"Banyak sekali yang ingin bicara denganku, bisakah besok saja?" pinta lisa pada jisoo, sementara seungri dan daesung menunggu mereka didepan pintu sebuah studio

"Kenapa kau sangat aneh hari ini? Bagaimana kau bisa mengenal big bang sunbaenim? Bagaimana kau bisa setenang tadi pada hanbin? Kau tidak seperti lisaku," ucap jisoo

"Bagaimana lisamu eonni? Aku lisamu,"

"Kau tidak memukul hanbin ataupun hayi? Why? Kau bahkan memukul june sampai babak belur ketika dia selingkuh darimu, kau juga menyiram kopi ke wajah rose saat itu, kau membatalkan camping kita, kau tidak mau camping lagi? Kau berbeda hari ini,"

"Aku hanya terlalu senang dan buru buru hari ini sampai tidak sempat memukuli hanbin, bisa pukul dia untukku? Dan siram hayi untukku? Soal camping, aku semalam mimpi buruk tentang camping dan aku takut untuk pergi camping, ada banyak hantu dan anjing dimimpiku semalam," bohong lisa dengan sangat lancar

"Kenapa kalian didepan sini? Kenapa tidak masuk?" Lisa mendengar suara jiyong setelah suara pintu terbuka dan langsung berpaling dari jisoo ke arah suara itu

"Yang selama ini kau tunggu datang hyung," ucap seungri sambil melirik ke arah lisa, jiyong mengikuti arah mata seungri dan menemukan lisa disana. Tapi kakinya kaku dan bergetar, seperti sebuah pilar dinding di tengah gempa. Kaki lisa pun sama gemetarnya, melihat jiyong berdiri disana dengan kaos hitam dan celana jeans biru muda.

"Lisa..." tegur jisoo namun lisa mengabaikannya. Hanya saling menatap dengan jiyong, bicara dengan sorot mata masing masing.

"Suruh dia masuk," ucap jiyong dengan nada yang sangat dingin dan meninggalkan 4 orang itu diluar pintunya.

"Keluarlah kalian semua," masih dengan nada yang sangat dingin jiyong mengusir orang orang yang ada didalam ruangannya, tablo, teddy, mino dan yang hyunsuk.

♡÷♡

{P} CAMPINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang