Lisa menjajikan jiyong sebuah malam panas yang menyenangkan nanti, setelah jiyong debut. Lisa berjanji akan melakukannya-- tidur dengan jiyong, setelah jiyong benar benar debut, lisa akan menjadikannya sebuah hadiah untuk debut jiyong, dan jiyong menyetujuinya.
Seharian itu, diatas sebuah ranjang single, lisa dan jiyong hanya menghabiskan hari mereka untuk berbaring disana. Mengobrol dengan tangan jiyong yang selalu melingkar dengan rapih di tubuh lisa.
"Ji, kau lapar?"
"Anniyo, bersamamu seperti ini saja sudah membuatku kenyang noona hehe,"
"Tsk... siapa yang mengajarimu bilang begitu? Aku lapar..."
"Noona mau ku masakan sesuatu?"
"Ah ada ramyun cup di lemariku, buatkan aku satu ya,"
"Wahh... jadi disitu noona menyimpan camilan dan makanan lainnya? Hihihi," jiyong bangun dari ranjang dan mengambil 2 cup ramyun didalam lemari
"Kalau kau berani mencurinya, aku akan menghukummu ji,"
"Hehehe kalau aku lapar tengah malam bagaimana? Noona tetap akan menghukumku?"
"Bangunkan aku kalau kau lapar ditengah malam," jiyong tidak menanggapinya dan sibuk di dapur memasak air panas untuk ramyun mereka. Lisa keluar dari kamarnya dan masuk ke kamar mandi.
Lisa selesai dari kamar mandi bersamaan dengan jiyong yang selesai dengan ramyunnya.
"Ya. Kenapa noona keluar kamar? Aku akan mengantarkan ini kekamar, aku akan melayanimu hari ini," protes jiyong
"Apa aku harus buang air kecil di kamar? Tsk... jangan makan dikamar, disini saja," lisa mengambil 1 cup rumyun dari jiyong dan duduk di sofa "sepertinya tadi ada yang bilang tidak lapar,"
"Hehehe... aku kan hanya bermaksud baik noona, apa yang akan noona lakukan hari ini?"
"Ng... menonton tv?"
"Baiklah~ aku akan menemanimu, seharian ini," jiyong tersenyum sangat manis disebelah lisa
"Ji,"
"Hm?"
"Mau menemaniku ke suatu tempat?"
"Tentu, kemana?"
"Tempat yang kudatangi setiap malam,"
"Menemui temanmu?"
"Teman?"
"Itu yang daesungie bilang setiap aku bertanya noona kemana,"
"Oh... daesungie benar benar baik, dia sangat mudah di bohongi, menggemaskan, jangan membohonginya atau dia akan benar benar percaya padamu, arraseo uri kwon leader?"
"Huh? Noona membohonginya? Menyebalkan, aku tidak akan percaya kata katamu lagi kalau kau membohongiku lagi," jiyong mengerucutkan bibirnya, selesai menghabiskan secup ramyun
"Aku membohongi daesungie, bukan membohongi jiyongie~" lisa menaruh ramyun yang baru berkurang beberapa sendok itu di atas meja dan memeluk pria disebelahnya
"Tetap saja- ish... kenapa noona memanfaatkan perasaanku untuk hal hal seperti ini? Aku ingin marah tapi tidak bisa kalau kau memelukku seperti ini," protes jiyong dan balas memeluk lisa
"Mau ikut atau tidak hm?"
"Kemana? Tentu saja ikut, kemana pun noona pergi,"
"Haish... lupakan ji, disini saja,"
"Huh? Apa sebenarnya yang noona inginkan?"
"Pulang? Anniyo, tidak lagi, aku ingin disini saja denganmu, tapi aku merindukan-"