Christian preston POV

28.8K 2.2K 65
                                    

Sesuai dengan janjinya padaku. Hari ini aku datang kerumahnya untuk meminta jawaban padanya. Tentu saja jawaban atas apayang ku ucapkan padanya kemarin malam. Tentang semuya itu, tentang apa yang kuucapkan padanya semuanya adalah sebuah ketulusan dariku. Aku sangat merasa bodoh mengecewakannya. Memang ku tahu sangat sulit pasti untukdia menerimaku kembali. Tapi, setidaknya aku harus berjuang untuk mendapatkannya kembali. Dan juga aku tidak mau dia jatuh ke orang salah seperti Mario. Kalian jangan berpikir kalau aku melakukan semua ini hanya karena aku ingin memisahkan Kyle dengan Mario. Jika kalian berpikir seperti itu, maka itu salah. Aku tulus ingin kembali padanya. Semua ini, perasaan ini tentu tak instan kembali. Semua ada proses dan sadar. Ya, kesadaranku kembali karena sahabat bodohku Jack. Untuk saja walaupun dia bodoh tapi masih bisa diandalkan. Aku harus sangat berterimakasih padanya.

Flasback...

Karena perdebatan kami yang cukup bodoh. Ya, setidaknya yang terlihat bodoh itu Jack. Bayangkan saja kalau aku masih sibuk dengan pekerjaanku dan dokumen-dokumen diatas mejaku, dia seenaknya mengajakku ke club malam yang biasanya memang selalu kami datangi. Tentu saja aku menolak. Tapi tetap saja dia memaksa. Akhirnya disinilah kami. Duduk dengan banyak minuman. Jack bilang aku butuh meluangkan waktuku untuk menayntaikan diriku sendiri. Mungkin benar ucapan si bodoh di sampingku ini.

Dua bahkan tiga botol sudah kami habiskan. Mungkin disini yang sebenarnya hanya bersenang-senang adalah jack. Liat saja dia tertawa-tawa seperti itu bahkan sambil memeluk seorang wanita disampingnya yang aku tidak tahu kapan wanita itu datang. Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkahnya. Sungguh tidak pernah berubah. Sedangkan aku disini sendirian. Bukannya tidak ada yang mau mendekatiku. Hanya saja aku menolak mereka. Jelas saja aku menolak. Mereka yang datang padaku dan menggodaku kebanyakan adalah wanita. Dan aku tidak akan mau.

Segala pikiran berkecamuk di kepalaku. Bukan masalah pekerjaan. Tapi mereka yang sekarang hadir di hidupku lagi.

Entah sudah berapa jam kami habiskan disini. tapi rasanya kurang. Aku masih merasa sedikit pusing. Ku pesan lagi minuman cukup banyak. Sekarang, yang minum semua ini hanya aku. Sedangkan Jack masih asik bercumbu dengan wanitanya. Cih, sebenarnya niat dia mengajakku kesini apa hanya untuk menamaninya mencari wanita ? Sekarang aku merasa begitu bodoh.

*****

Ku buka mataku pelan. Ku edarkan pandanganku. Ini bukan kamarku.

"Kau sudah bangun bodoh ?"

"Aku dimana ?" Tanyaku.

"Astaga Christian. Apa kau lupa apartment ku ?" Dan sekarang aku sadar kalau aku di apartment Jack. Aku hanya tersenyum dan menggaruk tengkukku sendiri. Aku tahu, Mungkin kemarin malam aku mabuk dan dia membawaku kesini.

Langsung ku bangun dan menuju kamar mandi. Lebih baik aku membersihkan diriku. Bau alkoholnya sangat kuat.

Selesai mandi aku menuju ruang tv. Aku duduk disana dan memijat kepalaku.

"Kau makanlah. Tadi kekasihku datang dan memasak. Sekarang dia sedang pergi." Aku hanya berdehem menjawabnya.

"Christian. Kau tahu semalam kau berbicara apa ?" Aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Bodoh !"

"Ais ! Kau tak perlu memukul kepalaku Jack."

"Kau masih cinta dengan Kyle." Aku bingung dengan ucapannya. "Maksudmu ?"

"Ya, kemarin kau mabuk dan berbicara tentang Kyle. Bahkan kau berteriak kalau kau mencintainy di dalam bar. Sunguh memalukan." Aku terkejut dengan ucapannya. Tapi aku tidak membalas ucapannya sama sekali. Aku hanya bingung. Apa memang benar begitu ?

"Aku sahabatmu Christian. Bahkan sudah sangat lama aku mengenalmu. Kau sudah kuanggap seperti saudaraku sendiri. Aku hanya mau bilang. Kejarlah Kyle, tidak ada salahnya. Dia baik bahkan sangat mencintaimu. Apalagi dia memiliki anak darimu. Kejar mereka agar jadi milikmu lagi. Sebelum yang lain merebut mereka." Jelasnya. Aku hanya diam. Sunguh semuanya semakin membuatku pusing. "Walaupun aku bodoh, tapi setidaknya aku tidak sebangsat dirimu." Lanjutnya yang membuatku geram.

"Diam bodoh ! Kau semakin membuatku pusing."

End Flashback.

Mungkin satu hatian setelah ucapan Jack, aku merenungkan semuanya. Hingga aku memang sadar. Sadar kalau aku masih cinta dengan Kyle. Aku mengakui kalau diriku memang bodoh. Entah kenapa aku memperlakukan Kyle dengan sangat kejam waktu kami bertemu kembali. Bahkan rasanya mulutku sangat kejam untuknya. Sempat terpikir kalau aku mungmin tidaklayak untuknya dan ingin menyerah. Tapi, itu sama sekali bukan diriku.

Hingga kemarim malam. Aku merendahklan harga diriku biar diterimanya. Aku tidak tahu jawaban apa untukku. Yang jelas, aku yakin kalau aku akan diterima olehnya.

Aku memakirkan mobilku. Tapi kulihat ada mobil lain disini. Tunggu, aku mengenali mobil siapa ini. Untuk apa dia kesini ? Apa dia masih berniat untuk mendekati Kyle ? Tak mau menunggu lama, aku langsung keluar dari mobilku dan melangkahkan kakiku kerumahnya. Saat aku akan masuk kedalam, Pintu rumahnya tidak tertutup. Jadi aku masih bisa melihat dan tak perlu mengetuk atau apapun. Aku langsung masuk kedalam. Kulihat mereka, Kyle dan Mario duduk. Tapi ada jarak diantara mereka.

"Untuk apa kau kesini ?" Tanyaku langsung pada Mario. Dia tampak menyunggingkan senyumnya walaupun aku yakin kalau Kyle tidak melihatnya. Dia mengendikkan bahunya.

"Menemui kekasihku. Lagipula kenapa kau kesini ?"

"Mario kumohon pergilah." Ucap Kyle padanya. Sekarang aku merasa menang. Kulihat Mario berdiri.

"Baiklah aku pergi." Mario pergi melewatiku. Dan sekarang hanya ada kami berdua.

"Evan dimana ?" tanyaku padanya.

"Dia pergi dengan bibi Brenda." Aku hanya mengangguk paham. Kyle memintaku untuk duduk. aku duduk di sampinya. Seketika kurasakan suasana sepi. Kami berdua diam. "Jadi bagaimana jawabannya ?" Tanyaku padaku. Kulihat dia masih diam hingga mengehmbuskan nafasnya denga sedikit kasar. Entahlah apa dia menolak ?

"Aku sudah memikirkan hal ini. Semua membuatku pusing. Tapi, aku berpikir kalau ini semua demi kebaikan Evan. Aku tidak bisa egois disini. A-aku menerimamu. Ya mungkin aku bisa membermu kesempatan." Aku terkejut mendengar ucapannya. Aku langsung menggengam tangannya. Aku coba untuk meyakinkan apakah dia benar menjawabnya. Dia ternsenyum dan mengangguk. Sekarang aku yakin kalau dia menerimaku. Kupeluk dia dan mengucapkan terimakasih padanya karena masih mau memberikan kesempatan padaku.

"Tapi rasa kecewaku sulit untuk hilang." Ucapnya. Aku diam dan kulepaskan pelukan dengan pelan. "Maksudmu ?" Tanyaku.

"Ya walaupun aku memberimu kesempatan untuk memperbaiki semuanya, Tapi itu tak akan mudah kau tahu. Maka dari itu hilangkanlah rasa kecewaku." Aku mengangguk dan tersenyum padanya. Ya, aku akan membuat kecewanya padaku hilang. Aku akan mengembalikan semuanya seperti dulu. "Mario tadi kenapa kesini ?" Tanyaku.

"Dia memintaku untuk jadi kekasihnya. Tapi kutolak dengan alasan aku ingin kembali padamu. Dia hanya diam dan menerimanya. Itu saja." Entah permainan apalagi yang akan dimainkan anak itu. Yang jelas sekarang aku tidak akan melepaskan Kyle dan Evan. Apalagi dengan seorang Mario.

"Apa kau yakin ? Kau hanya tidak tahu dia." Balasku. Ya, Kyle hanya belum tahu bagaimana Mario. Sudah kubilang kalau dia tidak akan mudah melepaskan apapun yang dia anggap miliknya. Apalagi itu berhubunga denganku. Ah, rasanya ingin kubunuh Mario sekarang. Aku tahu dia masih banyak cara licik. Mario yang dewasa atau apapun itu tidak ada.

Itu hayalah akal liciknya saja.

TBC

Udah berapa hari gak update ? Hahaha

Ini udah update kan 😂

Vote dan komen ya 👌🏽

Hurt To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang