Kyle Ty POV

33.7K 2.9K 102
                                        

Mungkin selama tiga hari ini aku bisa tenang karena tidak ada penggangu yang belakangan ini selalu muncul di hadapanku. Semoga saja seterusnya dia tidak akan kembali mengusikku lagi. Kalau seperti ini aku bisa lebih tenang bekerja juga aku lebih tenang menikmati hidupku. Tiga hari ini memang Christian tidak melihatkan batang hidungnya. Bahkan yang biasanya datang pagi hari kesini hanya untuk meminum kopi dan juga sarapan tidak terlihat lagi.

"Kyle, Ada yang mencarimu." Aku mengerutkan keningku. Jarang sekali orang mencariku apalagi saat aku sedang bekerja seperti sekarang ini.

"Siapa ?" Tanyaku pada Annie.

"Aku tidak bisa memberitahukan padamu. Yang jelas dia sudah menunggu di parkiran depan. Dia bilang padaku untuk meminta kau datang di sana. Mobil warna hitam dekat pohon." Aku mengangguk mendengarnya. Aku mengucapkan terimakasih dan segera pergi ke parkiran. Mungkin saja ada hal penting. Jadi lebih baik aku mendatanginya.

Sampai parkiran, aku coba mengedarkan pandanganku menacri mobil hitam yang berada dibawah pohon. Saat aku melihat hanya ada satu mobil warna hitam yang sedang terparkir dibawah pohon. Aku yakin itu yang mencariku. Segera aku berjalan mendekat kearah mobil tersebut. Aku tidak tahu bakan rasanya aku tidak pernah kenal seseorang yang mempunyai mobil seperti ini. Apalagi mobil yang kulihat ini adalah mobil yang sangat mahal. Walaupun aku orang yang tak punya, bukan berarti aku tidak tahu benda mana yang memang bernilai tinggi juga tidak. Kurasa semua akan mudah untuk mengetahuinya.

Saat aku sudah berada di depan kaca mobil yang tertutup, kuketuk kaca didepanku ini. Aku tidak bisa melihat siapa yang ada didalam sini karena kacanya gelap. Tak lama kemudian, kaca mobil didepanku ini terbuka perlahan hingga menampakan siapa orang yang didalmnya. Aku terkejut saat melihat siapa orang yang menyuruhku untuk kesini.

Baru saja aku senang dan bernapas lega karena tidak ada dia. Dan sekarang, dia ada dihadapanku dengan sorot mata tajamnya yang melihatku. Untung saja aku sudah biasa melihat sorotan tajam dari matanya. Kalau tidak, mungkin sekarang aku sudah terbelah menjadi dua hanya karena melihat mata yang menatapku tajam seperti itu.

"Masuk !" Entahlah aku hanya menurutinya saja. Aku menunggu ia membuka kunci dan segeralah aku masuk kedalam mobilnya. Aku duduk di sampingnya.

"Ada apa ?" Tanyaku padanya. Dia tampak mengambil sebuah kertas dan menyerahkannya padaku.

"Kau tidak bisa berbohong sekarang." Ucapnya dan melemparkan kertas tersebut padaku. Aku yang hanya bingung hanya mampu dia dan mengambil kertas yang jatuh di pangkuanku. Kubaca teliti hingga aku menyadari kalau kertas yang sedang kupegang ini adalah kertas hasil tes DNA.

Apa dia melakukan tes DNA dengan Evan ? Tapi bagaimana bisa ?

"Tes DNA ?"

"Ya, kau tak perlu bingung kenapa aku bisa melakukannya. Yang terpenting sekarang katakan yang jujur." Aku menolehkan kepalaku kearahnya.

"Apa maksudmu ? Dengar Christian. Aku sedang tak mau berkelahi denganmu. Apa kau lupa jika aku pernah berkata jujur padamu sat itu ?." Jawabku. "Aku yang berbicara jujur denganmu dan berakhir dengan kekecewaan karena kau menolakku. Bahkan meninggalkanku. Ya, dulu aku memang masih berharap kalau kau hanya perlu menenangkan dirimu saja. Tapi ternyata itu semua hanya harapan semu. Kau tidak pernah kembali. Dan kenapa kau melakukan tes seperti ini ?" Lanjutku. Sungguh aku lelah berkelahi dengannya. Lebih baik aku keluarkan semua apa yang perlu aku ucapkan agar dia sadar kalau dirinya salah. Selama ini dia selalu merasa kalau dirinya yang paling benar. Cih, Bahkan aku bisa memastikan kalau kesalahannya lebih besar dariku.

"Kau tidak perlu tahu. Aku tak mau bertele-tele denganmu. Sekarang, lebih baik Evan hidup denganku. Hidupnya akan lebih baik jika denganku." Aku mengepalkan tanganku. Menurutku itu hinaan buatku. Dan apa itu tadi. Dia meminta gara aku menyerahkan Evan padanya ? Apa dia gila ? Apa dia lupa dengan apa yang pernah diucapkannya.

Hurt To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang