Author POV

23.4K 1.5K 131
                                        

Warning ! 18+

Pria dalam topeng tersebut tersenyum melihat darah mengucur di kaki seseorang yang dia benci didepannya. Bukan karena kecelakaan ataupun tertimpa benda tajam. Tapi, seorang pria lain lah yang melukai kaki sang korban dengan menggoreskan ujung pisau tajam ke paha pria yang tengah duduk. Korban ? Entahlah apakah cocok atau tidak sebutan itu karena sebenarnya disini bukan pria berdarah itu yang menjadi korban. Justru pria yang menutupi mukanya dengan topenglah yang merasa bahwa dirinya adalah sebagai korban. 

Anehnya, tidak ada sama sekali ekspresi kesakitan dari pria yang paha kanannya berdarah itu. Mario, ya dia adalah Mario. Bagaimana mungkin dia bisa diikat di kursi dan dimasukkan kedalam ruangan yang sepertinya tidak pernah dirawat dan ditinggali. Padahal, kalau kalian bertanya pada seorang pria yang sedang membawa pisau tersebut tentang ruangan ini, tentu saja dia akan menjawab kalau ruangan ini adalah tempat favoritnya dirumah. Bagaimana bisa ? Sudah dijelaskan bukan kalau Christian akan membayar pembunuh bayaran yang sangat profesional walaupun bayaran yang akan dikeluarkannya akan sangat banyak. 

"Bodoh ! Lepaskan saja topeng busukmu itu Christian ! Kau kira aku bodoh hingga tak mengenali dirimu !?" Maki Mario pada Christian yang hanya memandangi pemandangan didepannya. "Dan kau ! Aku tidak akan menjerit kesakitan walaupun kau membelah perutku." Lanjutnya yang kini dia tujukan pada seorang pria yang memegang pisau tajam. Karena dirinya merasa ditantang, dia kembali menusukkan pisau ke telapak tangan Mario dan mencabut setelahnya. Dan sekali lagi Mario tidak kesakitan bahkan hanya sekedar mengernyit kesakitan pun tidak. Sungguh orang yang tahan banting.

Sebenarnya Christian tidak mau untuk datang kesini. Tapi, rasa penasarannya lah yang membuatnya ingin kesini dan menonton bagaimana seorang psikopat membunuh psikopat. Aneh bukan ? Bahkan kedengarannya sangat mustahil. Tapi inilah yang memang terjadi. Dan lagi seorang pembunuh bayaran yang Christian tidak mengetahui nama pria tersebut sangat profesional. Terlihat dari bagaimana dia bisa membawa seorang Mario kesini dan berakhir dengan mengikat Mario. Sebenarnya juga Christian tidak mau untuk membuat Mario mati, tapi kalau dia membiarkan Mario hidup, maka itu sama saja dia mempertahankan sumber permasalahan dihidupnya. Apalagi setelah mengetahui kalau Mario mengincar nyawanya. Jadi, jangan salahkan Christian jika dia menghilangkan nyawa Mario terlebih dulu. 

"Kau menantangku ! Apa kau ingin merasakan rasanya pisau panas menusuk kulitmu hm ?" Mario hanya mengangkat alisnya saja. Dia sungguh tidak peduli kalau dia akan mati oleh pria didepannya ini. "Coba saja kalau kau berani. Faktanya, aku tidak takut dengan apapun. Aku tahu kau siapa. Aku tidak sebodoh yang kalian kira. Jadi kalau kau membunuhku dengan sangat terhormat aku terbunuh ditangan pembunuh profesional. Bukan murahan !" 

"Aku tidak akan langsung membunuhmu Mario, kurasa bermain-main denganmu cukup seru juga. Hey kau !" Karena merasa terpanggil, Christian menoleh pada pembunuh tersebut. "Bagaimana kalau kau tinggalkan kami ? Aku ingin mencicipi tubuhnya dulu sebelum dia mati." Dengan sangat terpaksa Christian keluar dari ruangan tersebut. Dia berdiri dan berjalan keluar. Tapi, dia berhenti tepat ditengah pintu.

"Aku akan pergi, uang yang kau minta akan segera kukirim setelah kau mengirimkanku foto dia yang sudah mati dan jangan sampai satu orangpun mengetahui tentang ini. Bukan hanya aku saja yang akan rugi. Tapi kau juga." Ucap Christian dan melangkahkan kakinya pergi. Tentu saja ucapan Christian disambut senang oleh pembunuh bayaran tersebut. Baginya, apapun akan dia lakukan asal itu menghasilkan uang. Bahkan untuk kali ini, dia mendapatkan uang yang sangat besar. 

Jika kalian berpikir bahwa pembunuh atau bisa kaliam panggil Mr.A itu tertarik dengan Mario, maka jawabannya salah. Dia bukan tertarik, hanya saja dia tidak akan menyiakan apa yang ada dihadapannya sekarang. Apalagi nampaknya Mario masih segar, menurutnya. Entah segar dalam artian apa. Mario bukanlah orang pertama yang dia setubuhi sebelum dilenyapkannya, bahkan tidak terhitung baginya. Mr.A melakukan ini hanya untuk uang dan tentunya sebagai pekerjaannya. Menurutnya, hobinya melihat darah bisa menjadikannya sangat kaya. Terlihat bukan dari bagaimana kayanya dia.

Hurt To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang