Chapter- 05

1.7K 79 1
                                    

Sekarang mereka berdua sudah sampai di tangga kedua.

Tepat di depan pintu studio Aira.

Aira langsung menatap Juna yang memang Juna sudah menatapnya dahulu.

"Gue masuk duluan, entar gue balik bawa makanan." Ujar Aira sembari sedikit menyunggingkan senyumanya.

Juna langsung mengangguk dan berbalik setelah mendengar suara dari passwor Aira.

Sedangakan Aira masih merasa merana, ia masih memegangi bibirnya dengan terus menerus.

Bahkan saat ia masakpun tanganya tak luput dari bibirnya.

Padahal memasak adalah hal yang harus di perhatikan sekali oleh Aira, ia tak boleh lengah dari pasakanya, karena kalau itu terjadi itu bisa merusak masa depanya.

"Apa yang kau lakukan?" ujar tiba-tiba itu langsung mengaggetkan lamunan Aira.

"Oh Tuhan, aku kaget!" Ujar Aira sembari mengerjap-erjapkan kedua kelopak matanya dengan tanganya mengelus dadanya.

Beberapa detik kemudian ciumanya mencium sesuatu yang tak di inginkan.

"Oh astaga, demi Tuhan demi spongebob pasakanku hangus!" teriak Aira sembari melompat-lompat di hadapan wajan yang masih mengepulkan asap hitamnya.

"Ya Tuhan Aira, kenapa kamu malah bergaya, bukanya mematikan apinya." Ujar orang itu langsung memindahkan Aira kesisi lebih jauh dari kompor itu.

Juna langsung mematikan kompor itu meski harus terbatuk-batuk untuk sesaat.

Aira, menatap nanar pada masakanya.

Untuk kali pertamanya masakan Aira gagal setelah ia pandai memasak.

"Kau tak apa?" tanya Juna yang langsung memegang kedua pundak Aira.

Dengan perlahan Aira mendongakan kepalanya dan menatap Juna tapi tak lama, karena setelah itu Aira menatap kembali wajanya yang gosong.

Juna yang melihatnya hanya mengernyit kala mendapatkan respon Aira yang hanya diam cengo.

"Kenapa bisa di sini?"

"Hah?" Aira langsung mendongak menatap Juna.

"O-oh, itu. Itu, anu." Juna langsung menggaruk tenguknya dengan menatap kearah lain.

"Tau password aku dari mana?" tanya Aira. Juna langsung menelan salivanya dengan susah.

"Jun." Tegur Aira, Juna tertegun untuk sesaat dan.

"Itu, gue di suruh si Raka untuk lihat lo. Soalnya lo kelamaan masaknya, kata si Raka lo kalo masak nggak suka terlalu lama kecuali masakan tertentu. Raka, Raka ngawatirin lo." Ujar Juna yang langsung bernapas lega.

Sedangkan Aira hanya mengangguk dan bergumam, oh.

"Raka nggak pernah sekhawatir gini kalo di tinggal gue yang masih di sekelilingnya." Gumam Aira terdengar jelas oleh Juna.

"A-apa?" tanya Juna yang sekarang mukanya sudah mulai memerah.

Aira langsung menatap Juna sembari tersenyum dan meggelengkan kepalanya.

"Sepertinya kita akan makan mie rebus saja." Ujar Aira sembari mengambil kuali.

"Apa kau tak trauma?" tanya Juna kala melihat Aira mulai menyalakan apinya kembali.

"Buat apa aku trauma? Aku tak di ajarkan untuk itu." Jawab Aira masih sibuk dengan pekerjaanya.

Setelah beberapa menit menatap Aira yang serius dengan dapurnya akhirnya Juna bisa bernapas lega dan bergegas dari kompor Aira.

BEAUTY[1] AND THE BABY BOSS [BUNGKUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang