Segerombolan lelaki di sudut pintu dengan penampilan garang itu membuat Aira sedikit mengernyitkan matanya.
Sembari berdecih, ia menghampiri anak lelaki dan segerombolanya itu.
"Kikiiiiiii?" teriak wanita itu dengan nada suara yang imut menyebut, entah nama siapa.
Orang yang merasa 'namanya' di sebutkan itu langsung celingukan melirik kekanan kekiri tanpa jelas. Resah paling tepatnya.
Wanita yang tadi memanggil itu langsung tersenyum dengan sedikt decihan tertahan di bibirnya.
"Kiki, my baby Beruang Aira. Udah nggak ngenalin Aira? Uuuh Kiki jahat sama Aira." Wanita yang menyebut namanya Aira itu langsung mengibaskan rambutnya hingga membuat segerombolan pria itu terkesiap.
Terpesona ?
Jangan harap !
Wanita itu kucel, dekil, tak terurus dan rambutnya yang tergerai acak-acakan. Namun, sedikit manis.
"Boss, siapa?" bisik seseorang itu masih terdengar oleh telinga Aira.
Sedangkan yang di tanya, langsung membelalakan kedua bola matanya.
Mengapa mereka memberi pertanyaan di waktu yang kurang tepat ?
Boss itu langsung mengeluh di dalam hati. Membatin keras.
"Aira, Aira. Bicara sama siapa?" jawab seseorang dari gerombolan itu sembari meniru gaya bahasa yang di lontarakan Aira, manja.
Aira yang mendengarnya, benar-benar berdecih sembari mendelikkan kedua bolamatanya, tak suka.
"Aira tak suka, lebih baik Aira kekelas lagi." Ujar wanita itu sembari mengedipkan kedua bola matanya pelan dengan bibirnya yang sedikit mengerucut.
Wanita itu berlenggang pergi, dengan mendelikan kedua bola matanya sebelum ia memasuki kelasnya.
Sedangkan orang-orang di segerombolan itu hampir saja terpengarah dengan sikap anak baru yang baru saja ingin mereka kerjai.
Tapi, tidak dengan satu orang yang berada di tengah-tengah pemuda itu.
Wajahnya tampan, dia kaya, dan manis. Bercampur menjadi satu.
Satu lebih baik dari pada nggak sama sekali.
Sial wanita itu, batin yang di sebut Boss itu sembari meringis.
Bukan maksud ia tak membalas sapaanya itu.
Bukan maksud ia tak kangen dengan dia.
Bukan maksud apa-apa.
Tapi si Boss itu masih shock dengan kedatang dia yang secara tiba-tiba di hadapanya itu.
Tak ada sms tak ada telpon ia, tiba-tiba ada di hadapanya.
Siapa yang tidak shock dengan kejadian itu ?
Jangan terlalu berharap pada manusia karena rasanya sakit, sebab aku pernah berharap dan itu sama kamu.
Para gerombolan itu langsung membalikan tubuhnya masing-masing.
Tak dapat mengerjai satu mahasisawa tak apa, toh masih banyak mahasiswa yang menunggu mereka.
Jumlah mereka ada berlima, ada yang berambut kribo dengan warna kulit sedikit kegelapan namanya Kibo, satu orang bertubuh ramping , malah mungkin terlalu ramping untuk di sebut ramping dan ia sering di sebut Cacing oleh teman-temanya.
Dengan kebalikanya, satu orang lagi ada yang bertubuh gembul dan makmur yang satu ini mempunya lindihan Mbul.
Dengan dua orang lagi yang memiliki wajah yang cukup tampan di sekolahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY[1] AND THE BABY BOSS [BUNGKUS]
RandomKita berdua emang sudah sangat dekat, seperti pasangan kekasih lah. Tapi, sayangnya setatus kita itu gantung banget. Apalagi pas aku tahu kalau dia itu, yeah sebenarnya aku nggak mau ngumbar-ngumbat aib orang lain tapi apa daya dia itu pemake. Hmmm...