Alira Manova, gadis itu terlihat tengah berbincang dengan Tasya saat Adlan mengetuk pintu kelasnya dan menanyakan Lira.
"Emhh, Lira-nya ada?" Katanya dengan gaya cool. Membuat gadis-gadis yang berada dikelas seketika menggigit kuku, meredam teriakan histeris mereka.
"Uuh, gak kuat ade bang"
"Astajim, potret cogan sekolahku"
"Lebay!" Yang terakhir itu suara Dafa. Lira sempat menoleh kearah cowok itu. Tapi kemudian suara Tasya langsung mengintrupsi, menyuruh Lira untuk segera menemui Adlan.
Gadis itu menganguk, lalu tersenyum saat sudah berada didepan Adlan, "yaa ada apa kak Adlan?"
"Kak Adlan mau bicara boleh?" Tanya cowok itu dengan lembut, sudut matanya sempat memperhatikan sosok cowok bermata biru yang melemparkan tatapan membunuh.
Gotcha, Adlan tersenyum miring lalu meraih tangan Lira saat gadis itu menganguk menyetujui.
Mereka berjalan kearah taman yang sepi. Mengabaikan tatapan seorang cowok yang menatap mereka seakan ingin menelan hidup-hidup.
Dan itu yang Adlan mau, Ardafa Baradewa.
***
"Kak Adlan ada apa ngajak Lira kesini?" Tanya Lira setelah sekian lama mereka hanya terdiam.
"Emhh, gini Ra. Kak Adlan cuma mau ngajak kamu masuk eskul fotography, kata kak Arfa kamu suka foto yaa?"
"Fotography?"
"Yaa, kemarin-kemarin kita baru bentuk eskul baru, dan kebetulan kak Adlan jadi ketuanya. Lira mau masuk?" Lira terdiam. Dari dulu dia memang suka hal-hal yang berbau seni. Tapi yaa itu, Arfa, kakak overprotective-nya tidak pernah mengijinkan Lira masuk kedalam organisasi apapun. Takut kelelahan katanya.
"Lira gak tahu kak" kata Lira, gadis itu memalingkan wajah pada kolam ikan didepannya yang tampak beriak tenang.
Adlan menaikan alis, "eh, kenapa gak tahu?"
"Lira harus kasih tahu kak Arfa dulu, takutnya kak Arfa gak izinin Lira"
"Segitunya yaa?"
"Iya, dari dulu Lira gak pernah diizinin kak Arfa masuk eskul apapun, takut kelelahan katanya" ucap Lira dengan lugu. Adlan menatapnya dengan gemas.
"Fotography gak capek kok Ra, kita santai, lagian kak Adlan udah jelasin kok ke kak Arfa dan dia setuju" kata Adlan sambil menyeringai. Mata Lira membulat. "Kak Arfa setuju?"
"Iya." Jawab Adlan, cowok itu masih mempertahankan senyumannya untuk Lira.
Lira menyelipkan rambutnya kebelakang telinga. Gadis itu sedikit meringis kala melihat Adlan yang sepertinya sangat berharap pada Lira untuk masuk eskul fotography.
"Yaudah deh kak, Lira coba" putusnya. Adlan memekik senang. "Akh, yang bener Ra?"
"Iya kak Adlan, Lira mau coba. Kayaknya seru deh"
"Iya dong seru, kak Adlan jamin"
"Latihannya hari apa aja kak Adlan?"
"Biasanya sih hari Selasa sama Sabtu, tapi nanti pulang sekolah juga kumpulan deh kayaknya"
Lira menganguk-angukan kepalanya mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Girl
Novela JuvenilAlira bagaskara, gadis itu terlalu lugu untuk seorang Ardafa Baradewa, si bad boy sekolah yang terkenal dingin dan tak berperasaan. Ardafa jatuh hati pada kepolosan Lira. Dan Lira terlena dengan janji yang diucapkan Dafa kalau cowok itu akan selalu...