Niko melajukan motornya dengan kecepatan rendah, membelah jalanan.
Tak ada kata yang keluar dari mulut mereka, hanya suara lalu lalang kendaraan yang terus menggema ditelinga.Tiba di depan toko buku niko menghentikan laju motornya.
"Kita ngapain disini?". Tanya aliya heran.
"Katanya mau beli buku, ini toko buku kn?". Niko melepas helm miliknya, memiringkan tubuhnya agar dapat melihat wajah aliya.Ya ampun!. Aliya menepuk keningnya.
"Maksud gua buka beli buku yang begini". Aliya terkekeh. Melihat toko buku dan alat-alat tulis dihadapannya.
Niko menaikkan sebelah alisnya, tersenyum lalu menghembuskan nafasnya. Saat ini ia merasa seperti manusia terbodoh di dunia."Trus elo mau nyari buku apa?".
Niko mengenakan kembali helmnya."Gua mau nyari novel ko".
Niko mengangguk mengerti, ia yakin setelah ini pasti ia tidak salah tempat.Niko memutar balikkan motornya. Kali ini ia melajukan motornya lebih cepat. Refleks aliya meletakkan tangannya dibahu niko, kikuk. Sebenarnya ia ingin meletakkan kedua tangannya tepat dipinggang niko. Namun ia tak mampu, takut tak dapat mengontrol detak jantungnya.
"Pegangan dipinggang aja yak gak papa, kalo kaya gitu kesannya gua lagi boncengin nenek nenek". Ucap niko terdengar samar, namun aliya masih dapat mengetahui maksud perkataannya lewat pantulan cermin.
Dengan ragu diiringi guncangan yang maha dahsya dalam jantungnya. Aliyapun meleyakkan kedua tangannya dipinggang niko.
Dari pantulan cermin terlihat niko sedang tersenyum padan aliya tanpa aliya mengetahuinya.
"Maksud lo disini kn tempatnya?". Niko menghentikan motornya di depan toko buku gramedia, benar saja kali ini niko tak salah tempat.
Aliya mengangguk, meletakkan helmnya diatas motor.
"Yuk masuk". Ajak aliya, tak sengaja ia refleks menarik tangan niko.Sejenak pandangan niko dan aliya terarak pada tangan mereka yang sedang menyatu. Menyadari arti pandangan itu, aliya segera melepasnya. Mengganti tatapan niko dengan senyuman.
Aliya berjalan masuk kedalam, menghidari tatapan niko yang tak henti membuatnya kaku dan salah tingkah.
Niko mengikuti langkah aliya dari belakang, tersenyum sesekali ketika melihat aliya menoleh padanya."Kamu suka baca novel?". Niko memperhatikan setiap buku novel yang tersusun di rak buku.
Aliya mengangguk, tangannya berpindah dari satu tempat ketempat lain."Kamu mau beli yang mana?".
"eemm..". Aliya masih terfokus dengan susunan buku dihadapannya, beranjak dari susunan buku yang berlebelkan best seller.
"Ini... buku ini yang gua cari". Aliya mengambil sebuah buku novel dengan cover berwarna biru. Ia tersenyum bahagia."Udah?". Tanya niko, menghampiri aliya.
"Udah"."Satu doang?".
"Iya".
"Anak sekolah ko, harus irit buat keperluan lainnya". Beranjak ke kasir.
Niko tersenyum manis, hingga petugas kasirpun yang tak sengaja melihat senyumannya seketika mengabaikan aliya yang berada tepat di depannya."Mbk!". Aliya menoleh kearah pandangan si mbk kasir.
Aliya menggeleng tak percaya, si mbk sukanya sama brondong.Mbak!. Panggil aliya lagi dengan nada lebih tinggi.
Petugas kasir itu terkejut, dengan malu-malu ia menatap aliya."Abis ini gantian elo yang temenin gua".
"kemana?". Aliya mengambil helm diatas motor.
"Main futsal".
KAMU SEDANG MEMBACA
INTUISI - Hati 'ku'. [ TAMAT ]
Teen FictionFaktanya, sahabat adalah hal paling menyakitkan untuk dicintai. Karena akan ada banyak sisi yang dapat membuat hatimu terluka. Selalu ada yang tersakiti ketika cinta itu hadir. Aku, Kamu, atau Dia?. Cerita tentang kisah persahabatan dan cinta yang...