Tek Hoat tidak mengetahui, bahwa hatinya si bopeng itu terlalu busuk, bahkan maksud yang benar daripada pesanan gandum tersebut, adalah semata-mata akan membikin perusahaan Tek Hoat jadi bangkrut dengan suatu muslihat keji yang telah dipikirkan oleh Ma-cu Lie sejak beberapa waktu lamanya.
Maka setelah gandum yang duaribu pikul itu telah tersedia, Ma-cu Lie lalu pura-pura mengatakan belum dapat membayar harga barang itu, dari itu ia minta supaya Tek Hoat simpan saja dahulu gandum itu di dalam gudangnya, sehingga nanti ia sudah mendapat cukup uang untuk menebusnya.
Tek Hoat mula-mula mau percaya omongan itu. Tetapi setelah gandum itu hampir rusak dan belum juga diambil atau dibayar harganya, ia jadi hilang sabar dan lalu pergi mengunjungi Ma-cu Lie, yang olehnya dikatakan telah menipu serta diancam akan diadukan kepada pembesar yang berwajib, apabila si bopeng tidak juga mau membayar harganya gandum tersebut.
Tetapi hal ini dianggap sepi oleh Ma-cu Lie, karena ia mempunyai banyak hubungan dengan pembesar-pembesar negeri dan kepala-kepala polisi bangsa Boan dan Tionghoa, hingga selain ancaman itu tidak dihiraukannya, malahan ia sendiri lantas balas menjengeki pada Tek Hoat dengan mengatakan: "Aku sama sekali tidak berhutang kepadamu, seperti juga kau tidak berhutang kepadaku. Gandum yang ada padamu, itulah tinggal tetap menjadi milikmu, lain perkara jikalau gandum itu aku sudah angkat dan tidak membayar harganya, itulah memang patut kau adukan aku pada pembesar yang berwajib. Maka jikalau gandum itu sampai rusak di tanganmu sendiri, itulah sudah tentu bukan karena salahku. Cara bagaimanakah kau boleh persalahkan lain orang!"
Tek Hoat jadi sangat mendongkol dan semenjak itu ia jatuh sakit, hingga ibunya Poan Thian jadi sangat masgul dan lalu perintahkan orang mengabarkan peristiwa ini kepada sang anak yang berdiam di kelenteng Liong-tam-sie.
Maka setelah Poan Thian mengetahui jelas duduknya perkara yang benar, sudah tentu saja ia jadi sangat gusar dan sesumbar, bahwa ia akan membalas dendam atas perbuatannya Ma-cu Lie yang amat busuk itu.
Tetapi ibu dan sanak saudara Poan Thian yang kuatir pemuda kita akan mengambil tindakan nekat, lalu dengan sabar memberikan nasihat, agar supaya dia jangan terburu napsu mengambil tindakan apa-apa, pada sebelum mengetahui seluk beluknya keadaan pihak sana, apapula kalau diingat bahwa Ma-cu Lie ini bukannya seorang dari golongan terhormat.
"Asal mulanya dia bisa membuka perusahaan penggilingan sendiri," menerangkan salah seorang keluarganya Lie Poan Thian, "adalah dengan jalan mengeret gundik kawannya sendiri, yang setelah si kawan itu mati dan semua miliknya terjatuh ke dalam tangan si gundik itu, lalu si bopeng "tolong" uruskan harta benda orang, berikut nyonya rumahnya sekali dibuat isteri olehnya. Itulah riwayat permulaannya si bopeng jadi jaya dan hidup beruntung sehingga sekarang ini. Maka disamping ia bisa "tempel" pembesar yang berpengaruh, ia pun memelihara beberapa banyak tukang pukul yang biasa mengiringi padanya di waktu ia bepergian."
"Menurut kabar yang aku dengar di luaran," melanjutkan seorang keluarganya pula, "si bopeng ini dulunya pernah juga menjadi guru silat. Tetapi belum tahu apakah kabar itu benar atau tidak?"
"Itu benar," kata keluarga Poan Thian yang pertama bicara, "tetapi bukan seorang guru silat kelas satu, hanyalah guru silat biasa yang berbuat begitu untuk mencari sesuap nasi."
Oleh karena mendengar keterangan begitu, maka Poan Thian jadi mendapat pikiran akan menerbitkan persetorian dengan Ma-cu Lie, sebagai tindakan pertama akan minta penggantian kerugian atas gandum yang telah dipesan tetapi telah sengaja tidak diambil olehnya buat kerugian ayahnya sendiri.
Maka setelah sekian lamanya mencari tahu kemana biasanya si bopeng itu berkunjung di waktu siang hari, lalu Poan Thian pun datang juga ke tempat yang sama untuk sengaja mencari setori.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Persilatan
AdventureDi jaman Ahala Ceng, yaitu pada masa kaisar-kaisar Boan-ciu berkuasa di Tiongkok, di kalangan Kang-ouw banyak terdapat jago-jago silat yang nama-namanya sangat masyhur di seluruh negeri. Salah seorang antaranya adalah Sin-tui Lie Poan Thian, yang il...