"Ya, hal itupun ia telah ceritakan juga kepadaku," kata Louw Cu Leng. "yaitu tatkala kau sedang bersemedi, Tiong Liong yang bersembunyi di atas para di sebelah atas kepalamu, telah kail pakaianmu dengan menggunakan galah. Itulah sebabnya mengapa kau tidak ketahui dengan jalan bagaimana orang telah ambil pakaianmu."
"Ah!" kata pemuda kita yang sama sekali tidak menyangka, bahwa pakaiannya telah dicuri secara demikian.
"Sementara Tiong Liong sendiri yang menyangka bahwa perbuatannya ini akhirnya akan dapat diketahui juga olehmu," kata Cu Leng, "sebenarnya telah bersedia akan menempur kau di kelenteng rusak itu. Tetapi oleh karena kau tidak pernah menyangka ia bersembunyi di atas para, maka urusan telah berlangsung dengan tidak terjadi apa-apa.
Maka sebegitu lekas kau keluar dari kelenteng tersebut pada malam itu juga. Tiong Liong lalu bawa pergi pauw-hokmu dan titipkan itu pada pemilik rumah makan, yang kemudian telah kau jumpai dan memanggil-manggil ketika kau berjalan lewat di muka rumah makan itu.
Si pemilik rumah makan ini, yang memang telah dipesan oleh Tiong Liong bagaimana ia mesti menjawab apabila ditanyakan olehmu, sudah tentu saja memberikan keterangan yang menyimpang, sehingga kau menyangka bahwa pencuri pauw-hokmu itu adalah seorang muda, yang kalau aku tidak keliru — dikatakannya berpakaian biru dengan menyoren pedang."
"Ya, ya, benar begitu," Poan Thian memotong pembicaraan orang. "Hal mana, pun bersamaan saja dengan keterangan pelayan rumah makan di Ca-kee-chung, yang juga telah disuruh mengatakan begitu oleh Bie Tiong Liong, tetapi kemudian telah mengaku juga dengan sebenarnya, setelah aku gertak dan ancam akan mengambil tindakan keras, apabila ia berani menjustakan aku."
"Tetapi urusan itu sekarang telah menjadi beres," kata Louw Cu Leng, "maka tidak baik akan saling mendendam mengenai peristiwa-peristiwa celaka itu. Apalagi ia ada saudara kandung Tie Hwie Taysu atau Sin-tui Bie yang tulen, maka kita harus pandang padanya dan mengakhiri permusuhan itu sampai di situ saja. Karena, biarpun Tiong Liong masih tetap memusuhi kepadamu, iapun selanjutnya tak akan bisa berbuat apa-apa pula, berhubung ia akan menjadi seorang yang tidak berguna lagi oleh karena tendangan-tendanganmu itu, meskipun umpama luka-lukanya itu kemudian dapat disembuhkan."
Semua orang menyetujui atas omongan orang tua itu.
Dan tatkala pada akhirnya Kong Houw memberitahukan pada Louw Cu Leng, bahwa Poan Thian akan menikah dengan nona Giok Tin, orang tua itu jadi kelihatan girang dan mengharap akan bisa turut hadir juga dalam pesta pernikahan itu. Buat mana Poan Thian yang mengetahui bahwa Louw Cu Leng itu ada seorang jujur dan tidak pernah salah janji, sudah barang tentu segera mengucap banyak-banyak terima kasih atas kecintaan sababat lawas itu.
Demikianlah perjamuan makan minum itu telah berlangsung sehingga hari menjelang senja, barulah semua orang pada bubaran dan pergi ke tempat masing-masing untuk beristirahat.
Pada malam itu Cu Leng bermalam di rumah Kong Houw dan tidur bersama-sama Poan Thian di sebuah pembaringan.
"Banyak tahun aku telah hidup di dunia ini," kata Cu Leng sambil menguap, "tetapi tidak sama dengan banyaknya urusan yang kudengar terjadi di luaran seperti juga dalam tahun ini."
"Benar," menyetujui Lie Poan Thian.
"Dunia ini sudah tua dan semestinya sudah mengalamkan beberapa kali perubahan," Cu Leng melanjutkan, "tetapi keadaan masih tinggal tetap buruk dan agaknya akan tinggal tetap begitu, apabila manusia yang menjadi para penduduknya belum juga mempunyai keinsyafan akan menuju ke arah perdamaian. Dan setelah orang ingat pada perdamaian, pada umumnya sang waktu sudah kasip dan sukar diperbaiki oleh karena akibat-akibat dari pada kerusakan-kerusakan yang telah dideritanya itu.
"Sebagai salah satu contoh yang terdekat, aku boleh kemukakan soalnya Bie Tiong Liong, yang setelah ia mendapat luka yang sukar dapat memulihkan keadaannya pada waktu dahulu pula, barulah ia merasa menyesal atas segala perbuatannya yang sesat itu....."
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Persilatan
AdventureDi jaman Ahala Ceng, yaitu pada masa kaisar-kaisar Boan-ciu berkuasa di Tiongkok, di kalangan Kang-ouw banyak terdapat jago-jago silat yang nama-namanya sangat masyhur di seluruh negeri. Salah seorang antaranya adalah Sin-tui Lie Poan Thian, yang il...