Poan Thian berkutat buat mengajukan pertanyaan dan jawaban kepada dirinya sendiri, yang hasilnya, sudah barang tentu, tinggal tetap begitu-begitu juga.
Maka setelah hidangan telah disajikan berikut araknya yang sudah dibikin hangat terlebih dahulu, Poan Thian lalu ke sampingkan segala kesulitan itu dan lalu mulai duduk dahar "untuk menunaikan" rasa lapar yang ia telah alami di hari kemarin.
Tetapi, ketika ia melihat hidangan-hidangan yang disajikan itu, kembali ia menjadi terperanjat, karena hampir semua hidangan itu terdiri dari sayuran-sayuran yang olehnya sangat digemari, orang itu bukan asing lagi bagi dirinya. Maka jikalau ini bukannya dilakukan oleh seorang yang kenal baik dirinya dan tahu benar tentang kegemarannya dalam soal makanan, niscaya hal ini tidak dapat dilakukan dengan cara yang begitu sempurna. Tetapi ia sungguh tidak bisa mengerti, apakah sebabnya orang itu tidak mau mengunjukkan rupa kepadanya? Juga, siapakah sebenarnya dia itu?
"Ia kelihatan lebih senang menggoda dari pada menjumpai aku," pikir Lie Poan Thian di dalam hatinya. "Apakah di dalam hal ini, ada terselip rahasia apa-apa yang sulit sehingga ia memilih jalan begini untuk keselamatan kita berdua pihak?"
Begitulah sambil duduk dahar, Poan Thian memikiri hal itu dengan tidak sudah-sudahnya.
Sehabis dahar, barulah ia melanjutkan pula perjalanannya ke kota Kim-leng.
Pada suatu hari setibanya di kota tersebut, ia coba menanyakan dimana tempat kediamannya Cin Kong Houw pada beberapa orang piauw-khek yang kebetulan berpapasan di jalan raya.
Oleh karena nama Kong Houw memang tidak asing lagi di kota tersebut, maka Poan Thian tidak sukar akan mencari sang kawan itu.
Lalu ia mampir ke kantor Siang-hap Piauwkiok, dimana ia telah disambut oleh Lauw An dengan wajah yang berseri-seri.
"Tuan Lie," katanya, "Cin Lo-pan pasti merasa girang sekali atas kedatanganmu ini. Marilah engkau ikut aku buat menjumpainya."
Poan Thian mengangguk sambil tersenyum, kemudian ia menanyakan tentang keselamatannya sang kawan itu.
"Ia sekarang sudah hampir sembuh sama sekali dari luka-lukanya," kata Lauw An. "Apakah barangkali tuan Lie juga telah ketahui, tentang peristiwa celaka yang belum lama telah dialaminya itu?"
"Ya," sahut Lie Poan Thian, "dan justru urusan itulah yang telah menyurung aku berkunjung ke sini."
Dan tatkala Liu Sian kedengaran berkata: "Lie Cong-su datang! Lie Cong-su datang!"
Kong Houw yang sedang tidur nyenyak jadi terkesiap dan lantas bangun dan bertanya: "Dimana? Ia dimana?"
Ia belum keburu berbangkit dari pembaringan, ketika Poan Thian berjalan masuk dengan diiringi oleh Liu Sian.
Kong Houw rasanya kepingin menangis bahna kegirangan. Karena selain memang sudah kangen tidak bertemu sekian lamanya, iapun bisa mendapat juga bantuannya Lie Poan Thian dalam hal berurusan dengan Ca Tiauw Cin, walaupun ia sendiri belum suka menyerah dengan cabang atas Ca-kee-chung yang curang itu.
Maka dengan diapit oleh Liu Sian dan Kong Houw di kiri kanan, Poan Thian duduk di tepi ranjang, sambil menjabat tangan kedua orang itu.
"Semenjak kita berpisahan di kelenteng Giok-hun-am," katanya, "sehingga sekarang telah berselang beberapa tahun lamanya dengan tidak terasa pula. Tetapi belum tahu bagaimanakah dengan perusahaan pengangkutanmu di sini? Apakah itu kiranya menguntungkan juga?"
"Ya," kata Kong Houw sambil menghela napas. "Jikalau mau dikatakan menguntungkan, itulah memang juga benar demikian. Tetapi disamping keuntungan itu, orang harus jangan lupa juga dengan rasa mengiri yang keluar dari pihak sesama pengusaha pengangkutan yang berhati dengki. Karena jikalau mereka tak mampu mengganggu dengan secara berterang, mereka lalu mengganggu pada kita dengan bergelap atau meminjam tangannya orang lain. Demikian juga telah terjadi dengan diriku, sehingga aku timbul perasaan segan buat melanjutkan perusahaan ini. Apakah barangkali kau belum tahu tentang terjadinya suatu peristiwa celaka yang belum lama telah menimpa atas diriku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Persilatan
AdventureDi jaman Ahala Ceng, yaitu pada masa kaisar-kaisar Boan-ciu berkuasa di Tiongkok, di kalangan Kang-ouw banyak terdapat jago-jago silat yang nama-namanya sangat masyhur di seluruh negeri. Salah seorang antaranya adalah Sin-tui Lie Poan Thian, yang il...