23. Kehilangan Bendera Piauw-kiok

492 12 0
                                    

Poan Thian mengucapkan terima kasih atas kebaikan ketiga orang piauw-su itu.

"Kamar ini," kata piauw-su yang bertubuh tinggi besar itu kepada pemilik rumah penginapan, "kami akan diami bersama-sama tuan ini." Sambil ia menunjuk pada Lie Poan Thian.

Si pemilik rumah penginapan tersebut menyatakan turut bersyukur dan berterima kasih atas kebaikan para tetamunya itu. Kemudian ia berlalu meninggalkan mereka dengan perasaan hati lega.

Maka setelah ketiga orang itu mengajak Poan Thian kembali ke dalam kamar, mereka lalu saling memperkenalkan diri dan duduk mengobrol di muka lima buah pembaringan yang terdapat di dalam kamar yang berhalaman amat luas itu.

Dari keterangan-keterangan yang ia dengar disampaikan oleh ketiga orang itu, Poan Thian telah ketahui, bahwa mereka itu masing-masing bernama Ang Tek Piu, Sie Hiong dan Teng Kim Sek (yang bertubuh tinggi besar itu).

Lebih jauh karena nama Lie Poan Thian telah cukup terkenal di kalangan Kang-ouw pada dewasa itu, sudah tentu saja merekapun jadi sangat girang akan bisa berkenalan dan sama sekali tidak nyana bakal berjumpa dengan Sin-tui Lie Poan Thian yang mereka telah lama dengar namanya, tetapi baru pada kali itu saja kenal orangnya di rumah penginapan itu.

Selanjutnya dalam tanya-jawab soal perusahaan pengangkutan barang-barang yang pada masa itu diurus oleh berbagai-bagai piauwkiok, Poan Thian telah menanyakan: apakah mereka kenal juga dengan seorang piauw-su yang bernama Cin Kong Houw?

Ang Tek Piu dan kedua orang kawannya lalu menjawab dengan suara yang hampir berbareng: "Kenal, kenal. Ia itu adalah dari Siang-hap Piauwkiok, yang pada baru-baru ini telah mengalami kegagalan karena dipedayakan orang. Hanya belum tahu apa tuan Lie mempunyai juga hubungan dengan dia itu?"

"Ia itu adalah seorang sahabat karibku," kata Poan Thian yang hatinya mendadak tidak enak, tatkala mendengar kabar jelek tentang diri sahabatnya itu. "Tetapi belum tahu dengan jalan bagaimana sehingga ia mengalami kegagalan yang tuan telah katakan itu?"

Ketiga orang itu mula-mula kelihatan ragu-ragu akan menjelaskan tentang duduknya peristiwa itu, berhubung kuatir nanti ada kata-kata apa-apa yang agak menyinggung nama baiknya Kong Houw, yang tentunya akan membikin tidak enak juga hatinya Poan Thian yang menjadi sahabat karibnya. Akan tetapi setelah mereka mendapat kepastian bahwa persoalan itu tak akan menyinggung perasaan hati Poan Thian, walaupun itu, umpamanya, terpaksa harus dibicarakan juga, maka Teng Kim Sek yang mengetahui paling jelas duduknya peristiwa tersebut, lalu mulai berceritera, setelah mengatakan, bahwa Kong Houw pasti tak mudah dikalahkan orang, apabila dengan sejujur¬nya hati orang meladeninya bertempur.

Demikianlah peristiwa-peristiwa kegagalan Kong Houw yang dituturkan Kim Sek dalam bagian-bagian yang sekecil-kecilnya seperti berikut.

Sebagaimana para pembaca tentu belum lupa, semenjak berpisahan dengan Poan Thian, Kong Houw dan isterinya telah kembali ke kota Kim-leng, dimana, buat memenuhi pengharapan pihak penolongnya, yaitu Lie Poan Thian, ia telah membuka sebuah piauw-kiok dengan memakai merek Siang-hap Piauwkiok. Oleh karena nama Kong Houw telah dikenal orang sebagai seorang bekas guru silat militer yang tinggi ilmu kepandaiannya, maka sudah tentu saja perusahaan angkutannya mendapat kepercayaan orang banyak, hingga dalam tempo beberapa waktu saja lamanya, namanya Siang-hap Piauwkiok segera jadi terkenal ke mana-mana.

Ketambahan karena belakangan ia mendapat pula dua orang pembantu Lauw Thay dan Lauw An yang telah dikerjakan atas anjurannya Lie Poan Thian, ternyata dua orang pembantu inipun sampai cukup cakap dalam hal melakukan segala pekerjaan yang dipercayakannya. Dengan begitu, atas kerja sama antara Kong Houw suami isteri dan kedua orang pembantunya ini, lambat-laun kemasyhuran Siang-hap Piauwkiok telah meningkat begitu rupa, sehingga lambang pengangkutan perusahaan angkutan itu lebih dikenal orang dari pada lambang-lambang yang dipergunakan oleh kantor-kantor perusahaan pengangkutan yang lain-lainnya. Hal mana, sudah barang tentu, telah menerbitkan rasa mengiri hatinya pengusaha-pengusaha piauw-kiok lain yang tak mampu menyaingi perusahaan angkutan yang diurus oleh Cin Kong Houw itu.

Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia PersilatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang