5. Love

1.7K 278 11
                                    


Park Jimin kembali ke kelas, untung saja profesor cantiknya itu tidak merasa aneh karena Jimin izin ke toilet terlalu lama. Akhirnya, Jimin pun mengikuti kegiatan perkuliahan seperti hari biasanya.

"Jim?"

Jimin memandang lurus kedepan, seorang gadis sudah berdiri didepan mejanya di saat kelas usai.

"Ada apa Wen?" ucap Jimin sambil membereskan beberapa bukunya kedalam tas. Dari sekian banyak gadis, memang Wendy yang paling mendapat respon baik dari Jimin.

"Kau ada lihat Seulgi?"

"Dia pergi, tadi aku sempat bertemunya di ruang latihan."

"Kemana?"

"Mana aku tahu." jawab Jimin cepat dan bersiap meninggalkan kelas.

"Aissh kau ini!" kesal Wendy.

"Ooh iya. Lebih baik kau belajar dengan gadis itu tentang bagaimana caranya menari yang benar. Tarianmu benar-benar..." Jimin menjeda. Ia agak tidak tega jika membicarakan kemampuan menari Wendy.

Tentu saja Wendy bingung dengan saran Jimin. Kenapa mesti belajar dance dengan Seulgi.  Memangnya Jimin sudah membandingkan kemampuannya dengan Seulgi?  Wendy merasa kemampuannya diatas rata-rata.

"Aku mau pulang. Kau ikut tidak?"
Ajak Jimin namun Wendy menolak.

"Kau bawa mobil tidak? Jika tidak aku tidak ingin ikut." goda Wendy sambil melipat kedua tangannya bergaya ala perempuan matre, tak lupa ia mengangkat dagunya tinggi-tinggi.

"Ck! Dasar. Tinggal saja kau disini." Akhirnya Jimin meninggalkan Wendy. Jimin sempat tertawa sebelum benar-benar pergi. Melihat Wendy bergaya seperti itu baginya sangat tidak pantas.

Masih didepan ruang latihan, Seulgi duduk di kursi seorang diri. Sebenanrya Seulgi tidak benar-benar menjauh. Setelah memastikan Jimin benar-benar pergi ia kembali lagi ke tempat itu.

Kemana lagi ia harus tuju? Pulang? Bisa habis di babat oleh Nyonya Kang.  Jangan salah! Nyonya muda itu sangat pintar. Ia bahkan memiliki jadwal kuliah Seulgi. Jika Seulgi pulang sekarang pasti ia akan mendapat hukuman karena 30 menit lagi Seulgi memiliki beberapa Sks yang harus ia ikuti.

Apa pekerjaan Nyonya Kang sehingga ia begitu sibuk pada Anak tirinya?

Ya, Kerjanya hanyalah mengurusi Seulgi dan Se Rin selama pernikahan karena memang ia belum di karuniai seorang anak.  Perihal sikap Ny. Kang tsb. Sebenarnya bagi Seulgi tidak masalah, ia juga faham maksud dan tujuan Ny. Kang adalah untuk kebaikannya. Hanya saja...

Masa orang kaya tidak bebas? Jika orang lain tau bahwa Seulgi sebenarnya adalah seorang Princess rumahan. Habislah ia.

Seulgi masih melamun dengan secuil keputus asaannya. Seketika terbesit di dalam benaknya untuk berpura-pura pingsan. Jika ia tak sadarkan diri tentu akan di bawa ke rumah sakit sekitar kampus lalu ia akan pulang dengan alasan sakit.

Seulgi pun bangkit untuk mencari tempat yang cukup ramai karena lorong didepan ruang latihan ini cukup sepi. Tak banyak saksi mata akan kepingsanannya.

"Yaa!" Teriak Seulgi saat matanya menangkap sesorang yang baru saja lewat.

Otomatis lelaki yang mendapat teriakan itu berjalan mundur dengan gaya santainya.

"Aku kira kau tak ingin di ganggu, gadis cantik. Jadi aku hanya melewatimu." Katanya sambil duduk di sebelah Seulgi, tubuhnya makin lama semakin mendekat.

 PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang