Satu hari sebelumnya.
Jimin tiba di rumah, bangunan tiga lantai yang mewah berwarna keemasan.
Saat masuk, ia pun di sambut hangat oleh beberapa pelayan yang membukakannya pintu. Jimin tersenyum pada pelayannya.
"Sudah pulang hyung?" celetuk seorang lelaki. Mendengar suara tersebut membuat Jimin menoleh ke arah ruang tengah. Jungkook yang tengah duduk dengan santainya, di meja tepat didepan lelaki itu penuh dengan makanan ringan ala chef-chef terkenal.
"Apakah kau tau caranya bertamu dengan benar? Kau selalu datang sesukamu." Saat mengatakannya Jimin memandang seksama Jungkook yang berjalan mendekat.
"Aigoo, Tn. Park yang menyuruhku untuk menunggumu. Lagipula, ini juga rumahku."
Jimin memicingkan matanya. Seenak jidatnya mengatakan bahwa ini adalah rumahnya, memangnya dia siapa? Tapi, Jungkook tetaplah Jungkook. Teman sekaligus seseorang yang sudah di anggap sebagai dongsaeng nya sendiri.
"Baiklah... Tn. Jeon, ada apa kau kemari?" Jimin mengangkat satu alisnya.
Jungkook kini sudah berada disamping Jimin mengalungkan tangannya pada lelaki itu. Sudah beberapa minggu Ia tidak kemari tapi Jimin malah menanyakan alasan kedatangannya. Tentu saja ia rindu ingin bermain dengan ChimChim nya ini.
"Sekali lagi kau bertanya seperti itu, aku akan pulang hyung."
Ancaman itu membuat Jimin tersenyum. Melihat Jungkook seperti ini membuatnya ingin tertawa, lucu sekali.
Keduanya pun menuju kamar Jimin di lantai dua. Setiap pelayan yang mereka lewati tak lupa membungkuk dan memberi hormat pada keduanya. Yang pertama pada putera tunggal pemilik Parka Corp, yang kedua pada putera salah satu pemegang saham terbesar di Parka.
"Aah~ lelah sekali rasanya." Eluh Jungkook sambil merebahkan diri di tempat tidur Jimin. Apa yang difikirkannya, Jimin yang baru tiba saja tidak merasa se-letih itu.
"Ada apa denganmu?" tanya Jimin.
"Aku? Tak ada Hyung." Jungkook menyengir. "Bagaimana kuliahmu wahai anak pintar?"
Jimin memandang Jungkook sesaat lalu mulai meletakkan buku-bukunya ke rak besar tak jauh dari tempat tidur. "Lancar. Kau?"
"Aku..." Jungkook dudul seketika. "Aah iya Hyung, apa ada murid baru di jurusanmu?"
"Mana aku tahu." kata Jimin sambil menyusun rapi buku tersebut.
"Tidak mungkin kau tidak tahu hyung, namanya Seulgi, Kang Seulgi."
"Seulgi?" Jimin memicingkan matanya yang sudah sangat sipit itu. Lalu ia menggeleng.
Hendak rasanya Jungkook melempar Jimin dengan bantal, hyung nya itu memang selalu cuek dengan wanita. Tapi masa Jimin tidak tahu sama Seulgi yang sangat terkenal di kampus asalnya. Paling tidak Jimin tahu Seulgi karena mereka sama-sama dari kalangan putera pengusaha.
Sebagai junior yang berada di jurusan yang sama dengan Seulgi, Jungkook sangat mengenal gadis itu. Tidak hanya itu, Jungkook mengetahui beberapa cerita tentang Kang Seulgi. Ia hanya ingin memastikan dimana Seulgi sekarang. Namun Jimin tidak dapat di ajak Kompromi.
"Gadis ini!" Jungkook menunjukkan sebuah foto dari handphone nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]
Fanfiction***REPUBLISH*** Was #431 in fanfiction (110917) [Private!] Kang Seulgi adalah putri keluarga Kang yang termasuk kedalam lima pengusaha terkaya di Korea Selatan. Bukan salahnya jika ia menjadi manja dan bersikap sesukanya. Sudah takdirnya pula untuk...