13. Day one in Maldives

1.7K 237 14
                                    


Sore hari menjelang malam, Seulgi sudah berada di depan rumahnya. Dengan membawa sebuah koper hitam besar dan tas kecil tempat beberapa barang berharganya gadis itu siap meninggalkan rumah untuk beberapa waktu.

Didepan rumah Seulgi telah ada ayahnya, Ny. Kang dan Se Rin yang akan mengucapkan selamat jalan, hanya menunggu kedatangan Yeri dan Irene karena mereka bertiga akan menuju bandara bersama-sama.

"Jangan lupa bawakan aku oleh-oleh eonni." Ucap Se Rin lembut dan manja. Melihat tingkah lucu adiknya, Seulgi kemudian berjongkok menyejajarkan wajahnya dan Se Rin. Membelai rambut gadis itu lembut, "eoh, eonni akan bawakan oleh-oleh terbaik untukmu." Katanya lalu mendapatkan balasan berupa
pelukan hangat dari Se Rin.

Tinnnn.... Tin.....

Semuanya menoleh pada Sport biru milik Yeri. Ya, gadis itu sudah datang untuk membawa Puteri Tn. Kang ke Maladewa bersama.
"Hati-hati ya Nak. Ingat jaga dirimu baik-baik." Ucap Ny. Kang sambil melambaikan tangannya. Seulgi mengangguk lalu tersenyum tipis tepat sesaat mobil di lajukan.

Di perjalanan menuju bandara Incheon, Seoul.
"Apa kita akan satu penerbangan dengan Baekhyun?" Tanya Irene pada gadis disebelahnya.

Seulgi menggeleng sambil memeperhatikan matahari yang akan terbenam. "Aku tidak perduli, bahkan jika dia tidak datang sekalipun."

Yeri menyetujui diikuti oleh Irene. Mereka pada dasarnya juga tak menyukai Baekhyun, putera tunggal pendiri perusahaan yang dipimpin oleh Tn. Kang. Alasan apa lagi Tn. Kang memaksa Seulgi liburan kalau bukan untuk memperbaiki hubungan Seulgi dan Baekhyun.

Siapa yang mau pada lelaki mata keranjang itu? Seulgi saja yang sudah mengenal dan berpacaran dengannya beberapa waktu menyesal dan tak ingin lagi mengingatnya.

Ketiganya pun tiba di Bandara dalam waktu kurang dari 20 menit karena Yeri memang mampu mengikis banyak waktu dalam perjalanan. Sesuai arahan Yeri, supirnya sudah tiba di bandara lebih dulu dan kemudian membawa pulang Sport birunya.

Ketiga nya pun melangkah dengan pasti bak puteri lalu menuju sebuah Counter untuk melakukan Check in. Pelayanan yang mereka dapat sangat luar biasa karena memang mereka selalu berada dalam first class pada setiap penerbangan.

"Apa kau sudah mengatakan pada Jimin untuk ikut serta dengan liburan dadakan ini?" Kata Irene di ruang tunggu, ketiganya sama-sama menikmati duduk di kursi pijat sambil memainkan gadgetnya masing-masing.

Tak ada jawaban. "Lebih baik kau berbicara dengan tembok saja Irene-ah, dia tak akan mendengarkanmu. Dia sedang membuka toko online di handphonenya." Usul gila Yeri karena ia duduk disebelah Seulgi dan melihat dengan jelas apa yang gadis itu lakukan.

"Kebiasaan. Lalu Bagaimana menurutmu Yeri?" Kata Irene lagi.

"Pastilah dia mengajak Jimin, karena itu dia menerima liburan ini." Jawab Yeri.

"Eh, ada apa? Kenapa dengan Jimin?" Sosor Seulgi saat mendengar nama lelaki itu. Irene dan Yeri hanya saling tatap lalu memutar bolanya malas.

Tak lama kemudian, ketiganya pun siap terbang menuju Maladewa.

Kurang lebih 8 jam perjalanan diisi ketiganya dengan kegiatan berbeda, Seulgi dengan terus memainkan gadgetnya untuk melihat katalog brand terbaru yang sudah ia download sebelumnya, Yeri mendengarkan musik dan terkadang bermain game sedangkan Irene lebih banyak diisi dengan tidur dan makan.

Maladewa, Ketiga gadis itu telah sampai disana. Sebuah pulau, mereka baru saja landing  namun perjalanan mereka tak henti disitu. Menuju kota Male (Ibukota Maladewa) harus ditempuh dengan kendaraan laut/udara saja. Karenanya saat tiba, mereka sudah dijemput oleh sebuah Helikopter yang dipesan keluarga Kang untuk membawa mereka menuju Male.

 PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang