26. Cause I Love You ~Pjm

1.1K 169 26
                                    


Seulgi masih termenung. Dua hari yang lalu Taehyung datang padanya dengan mengancam akan membunuh. Memangnya ia salah apa?

Ya. Seulgi tahu ia sedang bermasalah -lebih tepatnya putus- dari Jimin. Tapi itu atas dasar tekanan kondisi yang ada, jadi Ia ataupun Jimin sendiri tidaklah salah. Mereka korban. Korban yang pasrah.

"Nona. Besok senin kuliah kan?"
Hansol meletakkan beberapa pakaian yang baru diseterikanya ke lemari. Karena tak ada jawaban ia pun menoleh ke arah Seulgi.

"Ya. Tentu saja. Kenapa tidak?"

Hansol tersenyum lalu kembali menghadap lemari dan melanjutkan tugasnya. "Ani. Aku kira Nona berfikiran untuk tidak masuk kelas lagi."

"Awalnya sih begitu." Seulgi merebahkan tubuhnya. "... Untuk apa aku menghindar. Biarkan saja. Apapun yang terjadi-terjadilah. Aku lelah."

"Nona. Aku akan melindungimu. Kau tak perlu takut." Gadis kecil itu membuat Seulgi tersenyum sambil memandang langit kamarnya. "Memangnya kau bisa apa huh?"

"Aku bisa mencuci, menyeterika dan lain-lain." Katanya polos.

"Kalau begitu kau hanya bisa mengurusiku, bukan melindungiku Oh Hansol."

Hansol menepuk jidatnya. "Benar juga ya." Ia pun tertawa.

Meski beberapa hari ini terasa pahit. Seulgi mencoba tegar. Bukankah kata Hansol masalah itu untuk membuat kita lebih baik?

***

Disebuah cafe terlihat sepasang insan sedang berbicara yang kelihatannya cukup serius.

"Sayang.."

"Hmmm." Kata Yoongi sambil menyeruput coffe nya.

"Itu si Seulgi udah gimana keadaannya?"

"Udah baikan. Tapi kemaren waktu aku lihatin foto-foto masa kecil kita, dia respect dan kaya bahagia gitu." Yoongi segera memandang Wendy dihadapannya.

"Jadi, dia udah ga papa sekarang?"

"Hmm.. Doain ya sayang. Mudah-mudahan dia cepat membaik." Tangan Yoongi yang menganggur beralih pada jemari manis Wendy.
Menggenggamnya erat.

"Eung. Aku pasti doain kok. Dia aslinya baik. Aku selalu ngawasin dia. Tenang aja ya sayang."

"Makasih sayang."

"Sama-sama."

Jeon Yoongi tersenyum hangat lalu mereka melanjutkan dengan perbincangan lainnya, seperti kegiatan Wendy di kampus, pekerjaan Yoongi sebagai Manajer di perusahaan ayahnya dsb.

"Sebentar." Yoongi memotong pembicaraan Wendy lalu memandang kearah handphonenya.

"Siapa?"

"Jungkook." Yoongi pun meletakkan handphone nya di telinga kanannya.

"Halo..."

Wendy memperhatikan ekspresi Yoongi dengan alisnya yang tertaut.

"Kenapa harus disini? Baiklah." Yoongi menurunkan handphonenya lalu memandang Wendy yang ia tahu sebentar lagi bertanya ada apa.

"Ada apa eoppa?"

"Jungkook dan teman-temannya akan main kesini. Jadi, kita pindah saja tidak apa-apa kan?"

Wendy heran. "Kenapa harus pindah?"

"Ada Jimin. Dia melihatku bersama Seulgi kemarin lalu bersamamu hari ini. Aku ga mau dia mikir yang aneh-aneh." Yoongi senyum ala dirinya. "Yuk."

 PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang