28. Am I Wrong?

1K 159 23
                                    

Sebelumnya, aku tahu ada banyak Seulmin Shipper. Aku juga sama kaya kalian.
Tapi, ayolah kita coba sedikit santai.
Jadi, di part ini....

Langsung baca aja kali ya

***

Kim Taehyung.

Lelaki itu mencoba membersihkan banyak luka pada tubuh Seulgi sebelum memberinya obat merah dan beberapa perban. Untung saja hanya goresan-goresan kecil, namun tetap saja karena goresan itu cukup banyak, pastilah membuat Seulgi cukup atau mungkin sangat merasakan kesakitan.

"Kenapa kau bisa seperti ini Seul. Ah tidak..." Taehyung menggelengkan kepalanya. "Nona mulut cabai." Katanya lagi.

Saat membersihkan pada area wajah Seulgi, kegiatan itu terhenti sejenak.

Cantik, batinnya.

"Yeppo-da." Katanya, terucap jua.

Taehyung pun mengelap pelipis Seulgi dengan perlahan. Darah pada area kening gadis itu cukup banyak membuat Taehyung merasa iba. Meski demikian, Taehyung mengakui paras cantik Seulgi tak luntur sedikitpun.

Seulgi melenguh membuat Taehyung panik. Ia pun berlari menuju saklar lampunya, menghidupkan lilin di pojok kamar dan Secepat kilat ia berlari kembali ke posisinya semula.

"Kau sudah bangun?" Tanya Taehyung namun tak ada respon. Tak apa, ia baru saja sadar dari pingsannya.

Well, sebenarnya Taehyung cukup panik takut gadis itu berteriak karena berada dengannya di kegelapan, tapi yang Taehyung lihat Seulgi menutup matanya.

Huh. Selamat. Dia tidak melihatku. Batin Taehyung.

Saat Taehyung membersihkan sikut Seulgi, gadis itu kembali meringis membuat Taehyung mencari kata yang entah dari mana ia peroleh.

"Tubuhmu begitu banyak luka. Bertahanlah. Aku akan melakukannya dengan pelan." Seulgi pun tersenyum simpul memandang ke arahnya.

"... Disini sedang mati lampu. Jadi gelap."

Alasan macam apa itu?Batin Taehyung.

"Terima kasih, siapapun kau." Kata Seulgi.  Taehyung tersenyum.

Dia berterima kasih.

"Tak perlu terima kasih." Katanya.

"Apa aku mengenalmu?" Tanya Seulgi.

"Hmmm..." Taehyung menggaruk kepalanya.

Apa yang harus ku jawab?

"Sosok lelaki yang jahat padamu. Kau akan mengatakan hal seperti itu jika melihatku." Jawabnya kemudian.

Jahat? Apakah ia akan mengira bahwa aku perampok atau orang mesum ya?

"Kau tidak jahat. Kau membantuku." Kata Seulgi.

Dia... Cukup pintar.

"Ya. Aku tidak jahat, tidak akan lagi." Jawabnya. "Kenapa kau bisa terjatuh?"

"Mengapa?"

Dia bertanya balik. Aku juga tidak tahu.

"Tentu saja karena takdir. Mungkin saja takdir ku sebenarnya adalah-"

 PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang