17. Last Day in Maldive

1.3K 198 13
                                    


Setelah menyelesaikan permainan, mereka pun kembali ke kamar masing-masing setelah berpamitan denganku dan Jimin.

"Kalau butuh apa-apa, apalagi rindu. Tinggal telfon aku saja." Kata Jimin sambil duduk di ujung tempat tidurku. Tidak biasanya ia senarsis ini.

Aku pun meresponnya dengan senyuman sambil mencoba menahan tawaku. Ia menjadi sangat lucu berbeda dengan Jimin dewasa yang baru saja memelukku hangat diluar kamar.

"Kalau aku rindunya sekarang?" Kataku.

Eh? Apa yang aku katakan? Apa aku terlihat seperti gadis mesum? Sekarang pukul 00:45 am. KST.

Jimin menampakkan smirknya, jujur lebih menjadikan ia tampan dan ya.. Sedikit seksi. "Jadi, kau mau aku tidur disini?"

"Kyaa!!! Tentu saja tidak! Kau fikir aku gadis yang mudah?"

Mendengar itu Jimin tersenyum lalu berdiri mendekat lalu mengacak rambutku. "Selamat malam sayang." Katanya sambil membantuku berbaring, ia kemudian menarik selimutku setinggi dada. Aku membalasnya dengan anggukan lalu tersenyum tipis membuat pipiku semakin terasa tembem.

"Night too my Charming Boy." Kataku sambil memandangnya yang hilang dibalik pintu. Sama seperti pintu hotel, saat Jimin menarik pintu dari luar. Maka otomatis pintu akan terkunci. Akupun segera memejamkan mataku dan tidur.

Author POV

Setelah tiba di kamarnya, Jungkook membersihkan diri lalu berniat tidur lebih awal karena sebelum pulang, Seulgi mengatakan bahwa rencana mereka besok adalah berjalan ke pusat kota Male. Jika jalan-jalan esok pagi tidak jadi lagi, ia khawatir bahwa nyawanya tidak akan selamat di tangan Kang Seulgi.

Baru saja Jungkook memejamkan matanya, terdengar suara ketukan pintu. Ia pun berjalan ke arah pintu tsb dan membukanya tanpa takut sedikitpun padahal saat ini adalah pukul 00.40 am. KST.

"Eh, kau hyung." Ucap Jungkook. "Silahkan masuk."

Seseorang yang disapa ramah itu tersenyum hangat dan segera saja duduk di sofa milik Jeon Jungkook. Lalu Jeon pun ikut duduk disampingnya.

"Bagaimana harimu?" Tanya Baekhyun.

Tentu saja Jungkook faham bahwa sebenarnya Baekhyun sedang menanyai hari nya Kang Seulgi karena seharian ini ia habiskan bersama gadis itu. Tanpa sadar, Jungkook menunjukkan smirknya didepan Baekhyun.

"Kenapa tidak dijawab?" Tanya Baekhyun lagi.

"Kabarnya baik hyung." Jawab Jungkook to the point. "Bolehkan aku bertanya sesuatu?"

Baekhyun mengidikkan bahunya. "Tentu saja boleh. Kau kan adikku."

"Euumm... Apa tujuanmu datang ke liburan ini hyung?"  Tanya Jungkook agak ragu.

Pas. Baekhyun sudah tahu ke arah mana pertanyaan Jungkook hingga saat pertanyaan itu di lontarkan, ekspresi wajahnya sangat datar.

"Kalau aku bertanya kembali bagaimana? Apa tujuan kalian ikut liburan ini padahal awalnya hanya aku dan Seulgi?!" Serang balik Baekhyun, pelan namun apa yang di ucapkannya adalah fakta.

Deg. Pertanyaan itu benar!

"Hyung  pasti tau bahwa itu karena nuna tidak ingin kembali bersamamu hyung, dengan jalan apapun termasuk liburan ini." Jawab Jungkook.

Bruggghhhhhhh

Dengan cepat tangan Baekhyun mengenai wajah tampan Jungkook hingga berdarah di sudut bibir kanannya.

"Kenapa kau membela lelaki yang bernama Jimin itu? Bukankah aku ini temanmu, hyungmu huh?" Geram Baekhyun yang berdiri tegak tepat didepan Jungkook yang baru saja tersungkur. "Kau tahu pasti bahwa aku tidak pernah menduakan Kang Seulgi sedikitpun. Itu semua hanyalah ulah dan rekayasa kedua orang tuanya yang ingin memisahkan kami."

 PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang