***
Tak banyak bicara sepanjang perjalanan nyatanya membuat Yoongi khawatir. Sesekali ia melirik ke arah Seulgi. Tidak. Kali ini ia menoleh saking penasarannya.
"Gwaenchana?"
Seulgi masih memandang lurus kedepan. "Seul." Panggil Yoongi lagi.
"Eh. Ia?" Seulgi terkejut. "Apa kita sudah sampai?"
Yoongi menghela nafas berat. "Kau tidak baik-baik saja." Katanya lalu kembali melihat ke arah jalan raya. Ekspresi kesalnya pun tak terelakkan.
Seulgi terdiam sesaat sambil berusaha membaca mimik Yoongi.
"Kau... marah?" tanya Seulgi. Yoongi geleng kepala pelan. "Tidak."
"Maaf karna mengabaikanmu." mata Seulgi masih memandang Yoongi yang sekarang terus fokus pada jalanan. "... jangan abaikan aku, Suga." Rengeknya sekarang.
Inilah wujud asli Yoongi pada semua orang, ketus, cuek, dan kasar. namun saat bersama Seulgi semua sifat itu sirna. Akan muncul saat Yoongi sudah tidak bisa membendungnya saja.
Tidak berani, jadi Seulgi hanya diam bahkan ia pun tak bertanya Yoongi akan membawanya kemana. Persimpangan rumahnya sudah lewat tapi Seulgi tetap diam.
Yoongi membawa Seulgi ke sebuah rumah mewah dengan pagar warna gold. Mobil pun masuk setelah dibukakan oleh seorang berseragam satpam.
"Ini rumahmu?" Tanya Seulgi saat tiba didepan rumah mewah itu. Yoongi pun mengangguk lalu berjalan lebih dulu setelah memberikan kunci mobilnya pada seorang ahjussi.
Kenapa dia marah dan mengabaikanku? Batin Seulgi. Ia pun berjalan mengikuti Yoongi dirumahnya.
Sepi. Biasanya rumah mewah disertai ribuan pelayan, tapi ini tidak. Seulgi tidak melihat siapapun, mulai dari pintu masuk sampai ke ruang tengah ini tidak ada orang selain ia dan Yoongi. Meski penasaran, ia pun tetap berjalan mengikuti lelaki itu.
"Su-"
"Eeh noona." Panggil Jungkook memutuskan panggilannya pada Yoongi.
Seulgi tersenyum pada Jungkook lalu memandang kembali ke arah Yoongi. Lelaki itu sudah hilang entah kemana. Untuk apa mencari yang tak ada?! Seulgi pun memandang Jungkook lagi.
"Hmmm. Kook." Sahutnya.
Jungkook melepaskan headsetnya. Tadi ia berjalan menuruni anak tangga sambil membaca buku dan mendengarkan musik. Namun matanya memandang seseorang, noona-nya. Ia pun segera turun dan alhasil ia dapat bertemu Seulgi.
Sekarang Jungkook memimpin, kakinya berjalan menuju sebuah sofa depan televisi. Seulgi pun mengikut. Kenapa dari tadi ia seperti kerbau yang di cucuk hidungnya?!
"Noona. Aku turut prihatin soal hubunganmu." Jungkook meletakkan bukunya di atas meja kaca lalu segera duduk di sofa empuk itu. Seulgi pun sama, lagi.
"Iya. Terima kasih Kook." Kata Seulgi.
"... Aku bisa mengambil sedikit hikmah dari kejadian ini.""Apa noona?" Jungkook penasaran.
"Karena Jimin aku bisa bertemu ibu kandungku meski sekali. Karena Jimin juga aku dapat bertemu dengan Yoongi, kakakmu."
Seulgi tersenyum kecut. "...Jadi, semua baik-baik saja." Tambahnya.
Jungkook mengangguk. "Teruslah tegar noona. Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu dan Jimin."
"Doa?" Sambung Yoongi dari arah belakang. "Doa bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]
Fanfiction***REPUBLISH*** Was #431 in fanfiction (110917) [Private!] Kang Seulgi adalah putri keluarga Kang yang termasuk kedalam lima pengusaha terkaya di Korea Selatan. Bukan salahnya jika ia menjadi manja dan bersikap sesukanya. Sudah takdirnya pula untuk...