31. Spring Day

1K 158 13
                                    

Jimin menangkup kepalanya sendiri dengan kedua tangannya yang bertumpu pada lutut.

Diam.

Jimin sudah tahu ini nyata. Jadi, mohon diam.

"Apa kau sebodoh itu dalam menjaga Seulgi?" Seorang wanita berparas cantik marah besar tak jauh dari ruang operasi.

Mukanya merah, tangannya bergerak kesana kemari mengajarkan pada pria dan seorang wanita dihadapannya bagaimana caranya mendidik anak.

"Kau sama sekali tidak pantas mengatakannya. Pergi! Kau bukan siapa-siapa!" Balas lelaki itu.  Wanita muda disampingnya mengangguk setuju. Tatapan tajam mereka lebih menyeramkan dari apapun.

"Geure, aku bukan siapa-siapa bagimu. Tapi aku adalah ibunya." Wanita itu tersenyum miring. "... Aku berhak apapun atas dirinya."

"Kau, kenapa kau tidak bisa menjaga puterimu sendiri?!" Katanya lagi,  amarahnya yang begitu memuncak membuatnya menangis.

"Bukan kami. Tapi kau Nyonya Park." Sahut Ny. Kang. "... Kalau kau dulu tidak berselingkuh dengan lelaki lain yang ternyata adalah ayahnya Jimin, pastilah-"

"CUKUP!!!" Teriak seseorang yang langsung bangkit dari kursi.

Kenapa orang dewasa ini berkelahi sedang Seulgi sedang berjuang di meja operasi? Jimin geram. Kenapa mereka tidak diam juga sejak tadi.

"Eomma, pulanglah. Jangan melakukan keributan disini." Katanya.

"Jim...in-ah..." Wanita itu terisak dan berusaha menumpukan tubuhnya pada Jimin. "Kang... Se..seulgi."

"Eoh. Demi semuanya, aku mohon eomma pulang kerumah. Jebal."

Tuan Kang dan isterinya melihat interaksi Jimin dan ibunya dengan ekspresi geli. Keluarga itu, Tuan Kang masih tidak menyukainya.

"Aku... Hiks... ingin... hiks.. di..sini." Lirih Ny. Park.

"Aku mohon pulanglah.. Biarkan Seulgi menjalani operasi dengan tenang. Jebal."  Kata Jimin begitu pelan ia sudah tidak sanggup lagi berkata keras-keras untuk mengusir biang keributan.

Ny. Park dengan berat hati ia mengangguk dan segera berdiri tegak dan berjalan menjauh. Ia juga tidak lagi melihat ke arah Tuan Kang. Benar-benar pergi.

Taehyung terlihat berjalan terburu-buru dengan sebuah minuman mineral ditangannya. Saat berselisihan dengan Ny. Park Taehyung tersenyum sebentar namun seseorang yang sudah dianggap sebagai ibunya  sendiri itu tak melihat ke arahnya karena berjalan begitu menunduk.

"Jim, minum dulu." Taehyung menyodorkan mineral itu. Jimin mendongakkan kepalanya lalu meraih pemberian Taehyung.

Setelah itu, Taehyung memandang ke sudut lain disana sudah ada Tuan Kang dan Isterinya yang sama kalutnya dengan Jimin. Lalu Taehyung duduk tepat disebelah Jimin.

"Apa dokter sudah keluar?" Tanya Taehyung. "Ah~ belum ya?" Katanya lagi saat ekspresi wajah Jimin tak berubah.

"Tae. Kau harus menjelaskan sesuatu padaku setelah ini." Jimin memperingati. Bibir Taehyung tersenyum  tipis.

"Tentu." Jawabnya.

***

Hari demi hari berganti. Bahkan musim telah berubah.


Semi.

Sekarang adalah musim semi yang begitu sepi bagi Jimin. Tapi tak apa. Selama dia masih bisa melihat wajah Kang Seulgi, Jimin bahagia.

 PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang