27. Someone In The Dark

1K 157 18
                                    


Sepasang insan nampak duduk disebuah ruang tamu mewah. Yoongi dan Wendy, mereka sedang mencari Seulgi namun malah berhadapan dengan tuan Kang.

"Jadi, dia pacarmu Yoongi-ya?"

Yoongi mengangguk lalu memandang ke arah Wendy. "Iya. Dia pacarku tuan."

Tuan Kang mengangguk. "Aku kira kau akan berakhir dengan Seulgi. Tapi tak apa. Aku menghargainya."

Yoongi diam apalagi Wendy. Namun melihat senyum tuan Kang Yoongi jadi faham bahwa ayah Seulgi itu sedikit kecewa namun ia menerimanya.

Perasaan tidak bisa dipaksakan. Yoongi memang menjaga Seulgi sejak kecil bahkan Seulgi telah menamainya dengan 'Suga'. Tapi, bagaimana pun Ia hanya menganggap Seulgi sebagai adiknya seperti Jungkook.

"Itu, dia." Tuan Kang menunjuk ke arah pintu diikuti Yoongi dan Wendy. Yoongi berdiri tegak menyambut Seulgi dengan bahagia begitupula dengan Wendy.

"Kalian?" Tanya Seulgi.

"Hmm... Aku adalah kekasihnya Yoongi eoppa. Maaf baru memberitahumu." Kata Wendy. Yoongi tersenyum saja.

"Hmm... Baiklah. Selamat. Aku masuk dulu."  Seulgi segera meninggalkan Yoongi dan Wendy, tanpa kata lagi.

"Kenapa di-"

"Mungkin perasaannya sedang tidak nyaman." Kata Yoongi. Saat ia melihat ke arah tuan Kang, lelaki itu hanya tersenyum hangat kepada keduanya.

"Biarkan saja. Aku yang akan bicara kepadanya." Kata Tuan Kang kemudian. Yoongi dan Wendy memgangguk lalu berpamitan.

Didalam kamarnya, Seulgi merebahkan diri sambil memegangi selimit yang ia tutupi hingga pucuk kepalanya.

"Nona. Nanti tidak bisa nafas kalau ditutupi hingga atas." Kata gadis yang tak lain adalah Hansol. Gadis itu memandangi Seulgi dari pojok kamarnya. Sore seperti ini adalah tugasnya membersihkan kamar dari debu.

"Hmmm..." Gumam Seulgi. "...biar saja aku mati huh. Masalahku begitu banyak."

"Yak! Jangan begitu Nona." Teriak Hansol namun tidak ada jawaban.

Hening.

"Nona." Panggil Hansol lagi. "No...na."

"Ada apa lagi Oh Hansol?" Seulgi segera bangkit dengan kasar, namun setelahnya ia hanya diam karena yang berada didekatnya bukan Hansol melainkan tuan Kang.

"Appa.." Lirihnya.

Tuan Kang duduk di sudut kasur. "Kau kenapa?"

Seulgi memandangi ayahnya sebentar lalu menggeleng. "Aku baik-baik saja."

"Kau habis menemui Park Jimin?"

"Bagaimana aya-"

"Sudah ayah duga." Tuan Kang mengambil nafas berat. "Seulgi-ya." Panggilnya dan Seulgi pun menggumam pelan.

"Kau tahu kan ayah tak mungkin merestu-"

"Hmm.. Iya aku tahu." Sentak Seulgi. "Bisakah ayah tidak membahas hal itu lagi? Aku lelah. Aku tidak ingin mengingatnya lagi Yah." Seulgi marah.

"Mengetahui fakta bahwa aku dan Jimin tidak bisa bersama karena kalian aku lelah. Biarkan aku sendiri dan jangan bahas hal itu lagi padaku. Tolong..."

Tuan Kang terdiam. Sakitnya Seulgi saat ini seakan ikut mengalir dalam perasaannya. "Maafkan ayah Seul. Bahagialah kau dengan hidupmu. Carilah lelaki lain selain Jimin. Juga, ayah tidak akan mengekang mu-"

"Ayah..." Panggil Seulgi lemah.

"Bisakah ayah keluar?" Lirihnya. "... Aku tidak marah padamu. Aku hanya ingin sendiri."

 PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang