7. Jeouleousy

2.2K 280 50
                                    

Seulgi tampak gusar. Berkali-kali ia menghadap kiri dan kanan, bahkan alas kasurnya tampak mulai kusut.

"Nona, apa yang dapat kami bantu?" salah satu pelayan menunduk sambil menyatukan tangannya. Sedari tadi Seulgi bertingkah aneh. Apa Nona nya itu sedang sakit atau bagaimana? Ia tidak tahu.

"Keluarlah." ucap Seulgi sambil memandang tajam pelayan tersebut. Mengapa wanita paruh baya itu menganggunya?

Sontak mendengar titah itu, beberapa wanita paruh baya tersebut berjalan mundur sambil menunduk menuju pintu kamar. Namun sebelum nenutup pintu, salah satu pelayan mengatakan hal yang menjadi alasannya masuk kedalam kamar Tuan puteri. "Nona, jangan lupa makan malam bersama di bawah."

Seulgi mengangguk lalu menampakkan gesture mengusir dengan jari-jari manisnya.

Kembali dengan kelakuannya yang pertama. Seulgi bergerak rusuh, sesuatu menganggu fikirannya.

"Aissh Jimin... pergilah," teriak Seulgi. "Bawa senyum mematikanmu itu."

Seulgi teringat Jimin dengan rambut dan sweater  grey saat duduk di kursi depan ruang latihan, Jimin memandangnya dengan hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seulgi teringat Jimin dengan rambut dan sweater  grey saat duduk di kursi depan ruang latihan, Jimin memandangnya dengan hangat. Tatapan itu, Seulgi sangat ingat.

"Ya!" teriak Seulgi pada bantalnya. Ia berkata sendiri sambil menunjuk-nunjuk bantal metah muda.  "Apa kau gila? Mengapa kau memikirkan lelaki bermulut kasar itu."

Sebentar saja, sekarang Seulgi sudah memeluk bantal tersebut dengan hangat. "Aku memikirkannya. Aku mulai gila."

"Nona..." seorang pelayan mengetuk pintu, membukanya lalu berdiri tegak tak jauh dari Seulgi. Karena terkejut bantal merah muda itu Seulgi lepas dari dekapannya dan terbuang ke sembarang arah.  "... Tuan sudah menunggumu di bawah."

Seulgi menatap pelayan tersebut dengan geram. "Siapa namamu?"

"... Ahn Se Kyung, Nona." jawab pelayan dengan lambat, firasatnya sungguh tidak enak.

"Baiklah. Ahn Se Kyung, hari ini kau resmi di berhentikan!" Seulgi berdiri tegak dan berjalan melalui wanita yang kini menunduk dengan mata berkaca-kaca.

Kang Seulgi POV.

Aku berjalan menuju lift, di belakangku terdengar seseorang setengah berlari. Saat aku menoleh ternyata itu adalah Se Kyung si pelayan yang lancang.  Wajahnya tertunduk, sangat menunduk.

"Tolong jangan pecat saya Nona. Saya harus membi-"

"Itu bukan urusanku. Enyahlah!" Seulgi berpaling dan kembali melangkahkan arahnya menuju lift yang sudah berada didepan mata.

Lantai 1. Saat lift terbuka, aku melangkahkan kaki menuju ruang makan. Disana sudah ada Ayah, Ny. Kang dan Se Rin.

"Silahkan duduk, Nak." ucap Ayah dan akupun tersenyum tipis dan duduk didekat Ny. Kang sedang Ayah dan Se Rin diseberang meja makan tepat di depanku.

 PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang