11. Beginning

1.5K 259 31
                                    

***

Mentari begitu indah, pagi-pagi sekali Seulgi keluar dari mobilnya dengan anggun dan menawan. Wajahnya bersinar dengan senyuman lebar. Seseorang yang melihat Seulgi hari ini akan terkesima karena gadis itu jarang tersenyum sebelumnya.

 Seseorang yang melihat Seulgi hari ini akan terkesima karena gadis itu jarang tersenyum sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan perlahan tapi pasti, Seulgi melangkahkan kakinya menuju kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan perlahan tapi pasti, Seulgi melangkahkan kakinya menuju kelas. Dipertengahan jalan ia bertemu sosok yang tak asing. Ia adalah Kim Taehyung.

"Wah! Kau benar-benar bahagia rupanya." Ledek Taehyung sambil berjalan beriringan dengan Seulgi.

Seulgi tersenyum malu, lalu seperti biasa ia akan memasang wajah juteknya lagi. "Tidak lucu!"

Taehyung menyengir lebar. "Eumm. Aku dengar hari ini Jimin tidak kuliah-"

"Jinjja?" Seulgi berhenti melangkahkan kakinya lalu menghadap kekanan, tepat ke arah Taehyung.

Jadi. Tawa Taehyung makin jadi saja. "Kau tak bisa menyembunyikan rasa sukamu Nona." Ledek Taehyung, mengerjai Seulgi pagi-pagi ternyata menyenangkan juga.

Tentu saja gadis itu malu lalu menutup mukanya. "Aishh kau ini. Sudah pergi sana." Seulgi mendorong tubuh Taehyung, mengusirnya jauh-jauh. Dari mata sipitnya, kini sudah tak terlihat Taehyung lagi karena seusai mengerjai Seulgi, ia pun pergi.

Setibanya di kelas, Seulgi dengan anggun mengedarkan pandangan ke seisi kelas. Mencari siapa lagi kalau bukan Jimin.

"Hei, kau bisa tersandung jika berjalan seperti itu." Wendy menepuk pundak Seulgi membuat gadis itu tersadar.

"Memangnya aku berjalan bagaimana?" Tanyanya angkuh lalu tiba di kursinya, Seulgi pun duduk.

Begitupula Wendy, ia juga duduk di kursinya disebelah Seulgi. "Kau mencari Namjoon?"

"Yaa! Yang benar saja!" Bantah Seulgi saat Wendy berbicara seenaknya. "Heheh, mian. Lalu kau mencari..."

Wendy menggantung bicaranya lalu memandang ke arah pintu. ".... Dia?"

Dia? Seulgi terdiam. Apa itu Jimin? Memangnya bisa Wendy membaca fikirannya. Agak mustahil.

"Yaa, Jimin-ah." Panggil Wendy. "Kemarilah."

 PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang