10. My Girl

1.8K 290 38
                                    


.
Setelah mengatur rencana, mereka pun berpencar. Jimin bersama dengan Yeri dan Taehyung bersama Irene. Tujuannya hanya satu, menemukan Seulgi.

"Apa kau sudah menghubungi handphonenya?" Jimin berjalan lebih dulu sesekali ia menoleh kesamping memastikan Yeri masih bersamanya.

"Tentu saja sudah. Namun percuma, ia pasti sudah menonaktifkan handphonenya. Jika tidak-"

"Pasti ia akan di marahi oleh kedua orang tuanya jika ketahuan ke tempat seperti ini?" jawab Jimin tanpa memandang ke arah Yeri. Tentu saja Yeri terperangah, lelaki didepannya ini ternyata tau banyak. Membuatnya bibirnya semakin gatal untuk menyerbu Jimin dengan seribu pertanyaan.

Lupakan soal interogasi, tujuan utama mereka adalah menemukan Seulgi.

Disisi lain:

"Yaa!" teriak Irene yang membuat Taehyung otomatis membalikkan tubuhnya. Seharusnya ia yang marah karena gadis ini lamban sekali. Lebih lamban daripada siput menurut Taehyung.

"Kalau kau tidak niat mencarinya bersamaku, tinggalkan saja aku disini!" geram Irene.

Taehyung tersenyum. "Kenapa tidak bilang dari tadi? Jadi aku tidak perlu susah-susah menunggumu." lelaki itu lalu berjalan lebih dulu, benar-benar meninggalkan Irene di tempatnya. Mau tidak mau, Irene berlari sekuat yang ia bisa mengejar sosok Taehyung. Lelaki yang begitu tega pada wanita.

Dan, disinilah Seulgi saat semua orang mencarinya.

"Ahgasshi, kau siapa berani sekali memandangku begitu?" Seorang wanita menantang tatapan Seulgi. Memang tidak semua orang biaa menerima tatapan sinis Seulgi, namun gadis itu benar-benar terlihat marah dan kesal.

Seulgi mengangkat bahunya santai. Entah salah apa ia bisa tersesat ketempat aneh seperti ini, bertemu wanita seksi yang hanya menutupi dada dan bagian kewanitaannya saja pula. Sudah begitu, wanita itu marah-marah padanya.

"Apa yang spesial darimu? Bahkan kau tak cantik sama sekali, memamerkan tubuhmu begitu? Ck! Apa kau merasa sangat bahagia karena dilihat banyak lelaki buaya seperti itu?" Tegur Seulgi dengan tegas seperti biasanya, namun kali ini ia berbicara sejujurnya sebagai seorang wanita.

Tentu saja gadis itu marah dan kesal, namun perlahan ia tertawa. "Kau benar-benar lucu. Apa kau anak baru disini?"

Seulgi tak mengerti, anak baru? Memangnya ini sekolah?

"... Atau jangan-jangan kau belum belajar banyak dari orang tuamu saat kemari." Tawa gadis itu kembali menggelegar.

Seulgi geram, tangannya mengepal. Seketika dadanya terasa panas. "BERANINYA KAU MENGHINA IBUKU!"

PLAAAK!!

Tangan mungil Seulgi berhasil mendarat ke wajah wanita tersebut. Merah, karena Seulgi mengeluarkan seluruh amarahnya melalui tamparan itu.

"Jangan sekali-kali kau mencela ibuku, dia tidak sepertimu. Dia berbeda!" Ucap Seulgi lagi.

"Pengawal!!" Gadis itu terlihat memanggil antek-antek nya. "Usir anak baru ini dari sini, kita tidak membutuhkan jalang seperti dia." Ucapnya lagi saat dua pengawal berbadan kekar mendekat.

"Siap Nyonya." Keduanya serentak menjawab dan bersiap memegangi Seulgi tepat saat wanita itu meninggalkan mereka.

"Berani kalian menyentuhnya, aku akan menutup tempat ini!"Pengawal tersebut tak bergerak. Mereka memandang tatapan Jimin yang serius lalu menampakkan Blackcard nya, kartu eksklusif yang hanya dimiliki kaum bangsawan nan kaya raya di Korea. Setelah mengeluarkan kartu tersebut, Jimin menyimpannya kembali dalam saku celananya agar tak kelihatan oleh Yeri dan Seulgi.

 PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang